.
.
.Ara Berjalan santai di waktu sore menuju kearah taman yang letaknya memang tidak terlalu jauh dari apartemen dan tentunya untuk menikmati waktu santai miliknya dengan menghirup udara segar dan melihat matahari terbenam seperti biasa.
"Ya!" Ia terkaget ketika merasa ada seseorang yang dengan seenak jidat menarik tangannya. Ia segera berbalik dan sempat sedikit terkejut.
"Huh Chenle oppa? kenapa ada disini?" Lanjutnya pelan sambil melihat lihat keadaan sekitar yang untungnya hari ini tidak terlalu ada banyak orang yang datang.
"Kenapa? Gak boleh memangnya?" jawab chenle sambil mendudukkan bokongnya pada kursi yang tersedia disekitar taman, tangannya terulur ingin meraih masker yang ada diwajahnya namun dengan segera Ara tahan.
"Jangan di lepas!" Ujar Ara panik sambil menahan tangan chenle yang sudah menyentuh ujung masker.
Chenle mengerutkan keningnya bingung.
Ara menarik nafas kasar, "Masih sore oppa, emangnya gak takut kalau ada yang melihat oppa disini? Bersamaku?" Ujarnya sambil berbicara dengan nada sebel.
"Astaga kiyowo" pekik chenle sambil terkekeh ketika melihat Ara yang masih marah-marah sangat lucu pikirnya.
"Kenapa tertawa? Gak ada yang lucu!" Jawab Ara kali ini dengan nada semakin garang membuat chenle mau tidak mau menghentikan tawanya.
"Iya iya maaf yaa, maaf" Ucap chenle sambil meraih tangan Ara dan menariknya untuk duduk di kursi sebelahnya.
"oppa belum jawab pertanyaan Ara, kenapa bisa ada disini?" tanya Ara lagi ketika sudah duduk bersebelahan dengan chenle dan saling menghadap satu sama lain.
"Tentu saja bisa ini kan tempat umum, siapa saja bisa datang ke sini jika waktu luang.." Sahut chenle sambil tersenyum.
Walaupun tertutup masker namun Ara masih melihat mata chenle yang semakin menyipit.
"Hmm benar juga sih" Lanjut Ara sambil terkekeh kemudian matanya kembali fokus kearah matahari yang akan segera terbenam itu seperti tujuannya awalnya datang kesini.
Chenle hanya tersenyum sambil memandangi wajah Ara dari samping.
Sejak kapan mereka menjadi dekat? Jawabannya adalah dari sejak kejadian malam tempo lalu membuat mereka menjadi semakin dekat.
Ara juga sudah tidak terlalu canggung lagi dengan chenle dan begitu juga sebaliknya.
"Cantik sekali" gumam chenle tersenyum sambil terus memandangi wajah Ara dari samping.
"Iya, mataharinya memang sangat cantik dan juga sangat indah, Lihat itu mataharinya hampir tenggelam!!" Ucap Ara antusias sambil menunjuk matahari yang terlihat akan mulai terbenam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend My idol || Zhong Chenle
RomanceTanpa sengaja takdir menjadikan mimpinya nyata?¿ Start : 26-10-22 End : 16-10-23 •Bahasa - Baku - Non baku (Jadi jangan heran kalo bahasanya campur campur) - 18+ - SEMUA CERITA MURNI IDE DARI zhHuang_ •End