Together

876 67 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Setelah pernyataan Ara yang mengiyakan ucapan chenle tempo lalu. Sekarang chenle semakin posesif terhadap Ara. Tidak! Bukannya Ara tidak suka, malah ia sangat suka dan bahagia kerena dari saat itu Chenle semakin memperhatikan dirinya sampai dari hal yang terkecil.

Bahkan sekarang ditengah kesibukannya chenle masih menyempatkan waktu untuk menemui Ara, walau itu hanya sebentar ataupun lama. Bahkan ia tidak segan untuk mengantar jemput gadis itu ke kampus jika memang waktu yang dimilikinya cukup.

Seperti yang saat ini tengah terjadi, Ara dan chenle sedang bergelut diatas ranjang. Jangan memikirkan hal aneh!

Ara dan chenle hanya sedang berperang game diponsel. menjadi musuh didalam permainan itu, dengan sekekali terdengar saling melempar teriakan.

"Ya, curang!!!"

Chenle hampir saja melemparkan ponselnya kerena terkejut mendengar suara pekikan kekasihnya yang tidak bisa dibilang lembut itu. Bahkan jika bersaing dengan dirinya mungkin akan lebih nyaring suara Ara.

"Kenapa sih sayang?" Tanya chenle yang kemudian langsung tertawa ketika melihat perubahan wajah Ara yang sepertinya tahu jika tadi ia sudah bermain curang.

"Ele curang!! Jahat!"

Chenle semakin menyemburkan tawanya kala melihat wajah Ara yang memerah. pasti kekasihnya itu saat ini sangat kesal pikirnya. Segera ia menghentikan tawanya lalu mengambil kedua tangan Ara untuk digenggamnya berakhir mengecupnya.

"maafkan aku ya, hm?"

Ara masih menatap nyalang kearah chenle. Ia masih sangat sangat kesal kerena selama bermain tidak pernah menang, pertama kali ingin menang chenle malah mengacaukannya.

"Tidak mau, pokokny-"

Chupp

Chenle mengecup bibir ara singkat yang membuat gadis itu mengerjap ngerjapkan matanya, lalu guratan wajah ara kembali mendatar. Chenle sudah menyiapkan telinganya jika saja Ara akan kembali meledakkan suaranya.

"Lagi."

"Hah?" Chenle mengerutkan keningnya sedikit tidak percaya.

"Aku bilang cium lagi!!"

Sontak saja chenle menyunggingkan senyum dan langsung menuruti kehendak gadis itu untuk mencium bibirnya lagi, kali ia diiringi dengan lumatan yang lembut namun terkesan lama.

Ketika merasa Ara mulai kehabisan nafas segera Chenle melepaskan pautan bibir mereka.

"Ganas." Ucap Ara dengan nafas yang terengah.

Chenle terkekeh dan segera menarik gadis itu untuk masuk ke dekapannya, menjadikan tangan kirinya sebagai bantalan kepala Ara. Dan tangan kanannya digunakan untuk mengelus kepala gadis kesayangannya itu.

My boyfriend My idol || Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang