See you later

945 63 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.


Sudah seharian penuh Ara menemani kedua sahabatnya, menemani berkeliling, makan, berbelanja, dan juga berkeliling ke tempat-tempat wisata yang tentunya sedikit menguras tenaga namun pastinya sangat menyenangkan.

Waktu sudah menjelang sore, Ara dan teman-teman memutuskan untuk segera kembali ke hotel, untuk menikmati detik-detik terakhir mereka bersama.

Setelah sampai di hotel ketiganya segera merebahkan diri pada ranjang yang tersedia, ranjang yang lumayan besar lebih dari cukup untuk menampung tubuh kecil mereka,

Merehatkan badan yang nampak letih.

"Gue mau ke mini market depan, ada yang mau nitip?"

Feby dan Fia saling tatap kemudian melirik kearah Ara yang sudah terlihat memasang sepatunya, mereka seperti sedang telepati dengan saling melempar tatapan.

"Boleh deh eumm soda, sisanya terserah lu."

Ara menganggukkan kepala sebagai balasan dari jawaban Fia, Lalu menunjuk kearah Feby dengan menggunakan dagu. Menyuruhnya menyahut.

"Apa aja deh, yang penting cemilannya banyakin jangan lupa." Sahut Feby.

"Okay." Ucap Ara sambil mengacungkan jempol setinggi mungkin tidak lupa dengan menggerak gerakkannya. Kemudian ia beranjak dari sana.

Setelah Ara pergi tidak lam pintu kembali diketuk, Fia dan Feby mendengus pasti ini Ara ujar mereka didalam hati, bukan tanpa sebab mereka mengatakan seperti itu, pasalnya terbukti Ara memang suka jahil. Tadi saja sebelum Ara benar-benar pergi ia sudah berulang kali mengetuk pintu, untuk mengalabui jika ada tamu yang datang.

"Heh ken- Nana! Jeno!!" Pekik Fia tidak percaya ketika membuka pintu, Mulutnya terbuka lebar beruntung ada tangannya yang menutupi.

Yang didalam kamar menautkan kening bingung melihat sahabatnya yang diam dengan mulut yang bersumpal.

"Siapa Fi?"

Fia tidak bergeming, tidak menjawab pertanyaan Feby ataupun mempersilahkan tamu nya untuk masuk, ia masih shock menetap kedua pria yang memakai pakaian serba hitam, berpadukan masker juga topi hitam.

Feby yang merasa tidak mendapatkan jawaban segera bangkit dan berjalan kearah Fia berada, seketika matanya membulat.

Segera ia menarik Tangan dua pria yang nampak masih tersenyum walau terhalang masker, tidak lupa sedikit mendorong Fia untuk memberi jalan.

"Kalian ngapain kesini???" Ujar Feby dengan tidak santai, dengan cepat ia menutup pintu, tidak lupa sebelumnya melihat keadaan sekitar yang untungnya sepi.

"Kami kesini untuk bertemu kalian." Jawab Jeno tersenyum dengan menampilkan mata yang menyipit seperti biasa.

Feby masih menatap tidak percaya,  ia senggol sahabatnya yang terlihat juga masih shock, Fia terkejut sebagai respon dan menatap kearah Feby panik, Feby hanya menggerakkan bahunya tidak tau.

My boyfriend My idol || Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang