TDS2

915 72 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Detik berganti jam dan jam berganti hari yang kemudian menjadi bulan, tidak terasa konser yang sebelum di bayang bayangkan akhirnya terjadi dan terlaksana dengan cukup lancar sampai mendekati akhir acara, bagusnya lagi ini adalah konser pertama dream dengan 7 member.

Tentunya ini kali pertama bagi Mark bergabung didalam konser dream.

Tiba dimana saat para member mengucapkan isi hati mereka Ara yang posisinya tepat berada diantara tengah-tengah panggung hanya tersenyum, ia sangat tahu bagaimana kuatnya persahabatan dream dari dulu hingga sekarang.

Melihat kearah chenle yang dimatanya terlihat berkaca kaca mungkin sebentar lagi akan menumpahkan tangis.

"Jangan menangis.." Ara menggumam sambil menyeka air matanya ketika chenle menatap kearahnya, senyum yang kembali menghiasi wajah cantiknya sambil menggeleng kearah chenle sembari memberi isyarat tidak apa apa.

Ara berusaha tidak melunturkan senyumnya disepanjang acara, ia tidak ingin menangis, bukannya tidak memiliki rasa empati atau apa..namun begini lah cara ia menggambarkan kebanggaannya pada nct dream, sangat bangga ke semua member yang telah bertahan sampai sejauh ini.

Tepat dipenghujung acara Ara sedikit terkejut ketika merasakan ada sebuah tangan yang menyentuh pundaknya, ia berbalik dan mendapati seorang wanita yang ternyata menyentuh pundaknya, sedikit berumur namun tetap cantik.

"Nǐ hǎo.."

Ara spontan membungkuk dan tersenyum membalas sapaan wanita itu. Semakin dibuat terkejut ketika wanita itu tiba tiba memeluknya, Ara berpikir keras apa ia mengenal wanita ini? Apa sebelumnya ia menabrak wanita ini? Mengingat ketika awal masuk Stadium Ara sempat berlari dan tanpa sengaja menabrak beberapa orang kerena terlambat masuk dan acara sudah dimulai.

hehe

Wanita itu melepas pelukannya dan tersenyum menatap Ara dari atas hingga bawah, Ara yang merasa sedikit canggung menyunggingkan senyum yang malahan terlihat konyol.

"Maafkan saya, jika saya tadi tidak sengaja menabrak anda.." ujar Ara membungkuk sekilas.

Wanita itu hanya tersenyum, Ara jadi merasa takut apakah ia harus pindah posisi sekarang, tapi posisi yang paling nyaman untuk melihat konser hanya ditempatnya ini, apa yang harus ia lakukan.

"Ara kan?" Ucapan wanita itu menghentikan pergerakan Ara yang sebelumnya ingin membalikkan badan.

"Ekhem.. iya" Ara menggaruk keningnya yang tidak gatal, "maaf apa sebelumnya kita pernah bertemu dan mengenal? Maaf ya bibi Ara orangnya sedikit pelupa hehe.."

"Panggil māmāh saja.."

Ara terdiam matanya melotot kerena terkejut, tiba tiba perasaannya jadi tidak enak.

"Bibi ibunya chenle.."

Tolong siapa saja tendang Ara ke lautan,ia ingin menangis kencang kerena sangat malu sebelumnya bertidak konyol dihadapan ibu.. ekhem calon ibu mertuanya.

My boyfriend My idol || Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang