.
.
.Ara dan kedua sahabatnya saat ini sedang berada diparkiran, lebih tepatnya parkiran di kampus Ara, jangan tanyakan kenapa Fia dan Feby berakhir disini, setelah beberapa saat yang lalu mereka bertiga sempat bergelut.
"Serius ya lu bakalan kasih upah kami?" Ujar Feby.
Ara mengangguk "Yup, tenang gue beliin semuanya, asal lu berdua diem diem bae disini, jangan keluar dari mobil."
"Sialan lu, kenapa gak tinggalin kita di kantin aja sih, pasti disini kantinnya gede kan? Yang pastinya muat buat nampung gue sama Feby." Sahut Fia sambil memandangi sekitar kampus Ara yang memang bisa dibilang besar, sangat besar malahan.
Ara mendengus, ia membuka sabuk pengaman yang melekat di tubuhnya, "gue tanya, emang siapa yang ngajakin lu bedua ikut gue ngampus? Gak ada kan? Salah sendiri pagi pagi udah malak gue mau ikut kampus, padahal gak di ajak juga." Ucapnya dengan nada jengkel.
Ya, memang sebelumnya yang memaksa ikut ke kampus adalah Fia dan Feby sendiri, Ara sempat ingin menolak, mengingat ini kan masa liburan kedua sahabatnya, untuk apa ikut dengannya ke kampus?
Namun belum sempat kata kata itu keluar dari mulutnya lebih dahulu Feby berkata "lu Gak izinin gue sama Fia ikut, gue aduin lu sama renjun kalo lu semalem gak tidur sama kita."
Mau tidak mau Ara mengiyakan, tidak mungkin jika ia ingin bunuh diri, mengingat renjun yang galak jika sudah menyangkut tentang hubungan dirinya dengan chenle. Dan Selama di perjalanan menuju kampus, Ara dan kedua sahabatnya sempat beradu argument.
"Iya deh iya, makanannya jangan lupa." Sahut Fia yang mendapatkan anggukan dari Ara. Ara memang menjanjikan akan memberi imbalan dengan mentraktir makanan, asal jangan menganggu dirinya selama di kampus.
"Oke gue turun." Ucapnya yang kemudian langsung keluar dari mobil, lalu nampak sedang memandangi seseorang. "Heh lu sini." Teriaknya pada seorang gadis yang mungkin bisa dibilang seumuran dengannya. Gadis itu segera bergegas menghampiri Ara.
"iya ra?" Ucap gadis itu ketika sudah berdiri dihadapan Ara.
"Kelas lu bukannya masuk jam siang ya? Kok pagi pagi udah ada disini, Dayana?"
Gadis yang di panggil Dayana itu tampak mengangguk ngangguk, " Ya lu bener, gue kesini emang lagi ada yang di urus, kalo lu tanya apaan, privasi ya." Ujarnya sambil tertawa. Ara merengut.
Jangan ditanya bagaimana Ara dan Dayana saling mengal satu sama lain, padahal mereka berbeda jurusan. Hanya Ara dan Dayana sendiri yang bisa menjawabnya.
Just info, Dayana juga orang Indonesia seperti Ara yang berkuliah di Korea, bedanya dia sudah dari remaja tinggal dikota ini, tentunya dengan orang tuanya.
Ia berada dikelas satu tingkat lebih tinggi dari pada Ara, dirinya adalah seniornya Ara dikampus.
Ngomong-ngomong Dayana setahun lebih tua dari Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend My idol || Zhong Chenle
RomanceTanpa sengaja takdir menjadikan mimpinya nyata?¿ Start : 26-10-22 End : 16-10-23 •Bahasa - Baku - Non baku (Jadi jangan heran kalo bahasanya campur campur) - 18+ - SEMUA CERITA MURNI IDE DARI zhHuang_ •End