Give input

800 60 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya saat ini Chenle sudah berada didepan apartement yang ditinggali ara dan juga renjun, Ara dan chenle baru saja sampai.

"Ele mau mampir?"

Chenle menggeleng, sambil tersenyum dibalik maskernya, matanya melihat ke sekeliling yang untungnya sepi, ia langsung melepas masker yang sejak tadi dipakai.

"Tidak, aku akan pulang, sayang.. renjun belum pulang yaa?"

Ara mengangguk, "sepertinya, mobilnya tidak ada berarti renjun oppa belum pulang."

Chenle lalu beralih menuju kemana pandangan Ara yang menunjukkan kearah garasi, memang benar jika renjun ada diapartemen pasti mobilnya sudah terpampang jelas.

Jangan salah apartement renjun ini besar, dan tidak bergabung dengan penghuni lain seperti apart kebanyakan, bisa dibilang apartement ini seperti rumah dengan design apartement.

"Pulang ke dorm..?" Tanya Ara yang diberikan anggukan oleh chenle.

"Besok pagi ada schedule.."

Ara mengangguk nganggukan kepala sambil tersenyum, "semangat oppa!!"

Chenle yang melihat kekasihnya tersenyum manis membuatnya ikut tersenyum, "hmm yasudah oppa pulang dulu ya sayang.."

Yang tadinya Ara menampilkan senyum merekah sekarang senyumnya memudar digantikan dengan bibir yang terlihat manyun. Bagaimana tidak, chenle langsung berbalik tanpa memberikannya sekedar pelukan atau kecupan didahi misalnya.

Ara memainkan ujung bajunya dengan mulut yang masih mencibir tanpa menimbulakan suara, namun kegiatannya terhenti kala tiba-tiba tubuhnya ditarik dan masuk dalam ke sebuah dekapan.

Dekapan kekasihnya Zhong Chenle.

"Ele.." cicit Ara sambil mengeratkan pelukannya ditubuh chenle, menyembunyikan pipinya diantara dada chenle. "Kok balik?"

Tangan chenle terangkat mengusap Surai kekasihnya, "bagaimana mungkin aku pulang tanpa memberikan kasih sayangku dulu kepadamu.."

Pipi Ara memerah mendengar penuturan chenle, bisa sekali kekasihnya ini membuat jantungnya berdisko jedag jedug.

"Sayang.." chenle menangkup wajah Ara untuk melihat kearahnya, padangan mereka berdua bertemu.

Chup

Chenle menempatkan bibirnya diatas bibir Ara, sedangkan Ara hanya diam ia sedikit terkejut kerena serang tiba-tiba dari kekasihnya. Chenle tersenyum melihat ekpresi wajah Ara yang menurutnya sangat lucu dan cantik disaat bersamaan, perlahan ia mulai menggerakkan bibirnya menyesap bibir atas dan bawah Ara secara bergantian, Ara yang sudah terbuai mengalungkan tangannya diperpotangan leher chenle, lalu ikut membalas setiap gerakan yang Chenle lakukan.

My boyfriend My idol || Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang