Cousin

1.9K 156 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Tidak terasa hari kelulusan sudah berlalu dan tiba saatnya untuk Ara berangkat menuju Korea bersama paman dan bibinya.


"Huh cepet banget ya waktunya jalan perasaan baru kemarin lu bilang mau lanjut kuliah di luar negri sekarang lu udah mau berangkat aja" Feby berucap lesu sambil merangkul bahu Ara juga dengan Fia di sisi lain Ara.

"Lu harus sehat sehat ya disana jangan sakit sakit dan inget makan yang teratur juga jangan cengeng lagi kami Gaada di sana buat ngehibur sama nemenin lu kek biasanya" ucap Fia sambil mengacak rambut Ara pelan.

"Nah iya! Dan Lu juga jangan jadi penakut disana kan pasti lebih sering sendirian tuh, kalau bosan nanti hubungin kami aja, itu pun kalau kami lagi gak sibuk heheh" ucap Feby Sambil menjitak kepala Ara.

"Woi jatuhin tangan lu dari pala gue! nih bukan batu ya"

Ara mendengus pelan lalu mengangguk "Iya kakak-kakak bawel gue pasti inget kok pesan kalian, gue catat kalo perlu" lanjutnya sambil memeluk lagi sahabatnya, mengusap air matanya yang entah kenapa tiba-tiba keluar tidak di undang.

"Tuh kan cengeng" Feby segera menghapus air mata Ara yang jatuh kembali membuat sang empu semakin tidak bisa mengendalikan air matanya.

"Huwaa nanti gue pasti bakalan kangen kalian di sana! Kangen kangen banget!!" Ara merengek menggelayuti kedua bahu sahabatnya dengan suara sesegukan.

"Kumat nih anak" gumam Fia

"Huwaa ikut aja ya ya yaaa, ikut gue ke Korea please" rengek Ara kepada dua sahabatnya jangan lupakan hidung yang sudah memerah seperti tomat.

"No Ara, cepetan sana berangkat nanti ketinggalan pesawat" Feby berucap lembut sambil mengusak rambut Ara tidak santai.

Ara berbalik kemudian menatap kedua orang tuanya lalu memeluk erat kedua orang tuanya dengan tangis yang semakin menjadi.

"Pah mah hiks, Ara pamit ya"

"Iya sayang hati hati ya jangan sedih nanti mamah, papah, dan sahabatmu pasti akan berkunjung jika ada waktu luang, berhentilah menangis lihat paman dan bibimu sudah nungguin kamu dari tadi" jawab mamah Ara lembut sambil mengusap kepala Ara sayang.

"Gih sana berangkat, Nanti kalo sudah sampai kabarin papah mamah ya nak.." Ujar papah Ara sebelum meninggalkan kecupan di dahi sang anak.

Ara mengangguk  dan bergumam pasti  sebelum berlalu mencium kedua pipi orang tuanya dan kembali memeluki kedua sahabatnya.

Singkat cerita

Singkat cerita Ara sudah berada sampai di bandara icn airport sejak setengah jam yang lalu setelah lebih dari 7 jam berada di dalam pesawat, sekarang sudah menunjukkan jam 9 malam waktu setempat.

My boyfriend My idol || Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang