Hello everyone 🌺✨
Hope you like & happy reading
Tidak terasa sudah hari ketiga mereka di puncak, artinya hari terakhir mereka disini. Tepat jam enam pagi, Alesha bangun lebih dulu dari yang lainnya. Gadis itu menuruni tangga dengan pelan, sambil mengumpulkan nyawa nya. Ia berjalan ke dapur dan mengambil segelas air.
" Udah bangun?". Mendengar suara itu membuat Alesha terlonjak kaget, untung gelas ditangan nya tidak sampai jatuh.
Gadis itu kemudian langsung berbalik, dan menemukan Rey yang tengah berdiri di depan meja dapur, ia tersenyum.
Alesha mengelus dada nya. " Ish! Kamu, bikin kaget aja".
Rey lantas menghampiri gadis itu.
" Kenapa? Takut, hm?". Tanya nya." Cuma kaget, kok kamu udah bangun?".
" Udah biasa bangun jam segini, kamu sendiri?".
Alesha mengangkat gelas yang berada di tangan nya. " Haus". Jawab nya. Rey hanya manggut-manggut.
" Mau ikut aku ngga?". Tawar nya.
Alesha mengkerutkan keningnya.
" Kemana?"." Lari, keliling sekitar villa".
Alesha berpikir sejenak kemudian mengangguk setuju. " Yaudah, tunggu aku mandi dulu".
" Ngga usah mandi, nanti kamu menggigil. Ganti baju, cuci muka, sama sikat gigi aja".
Alesha menghela nafasnya. " Kan ada air panas".
" Tetap aja, sha".
" Oke, tunggu ya". Balas nya menurut. Baru dua langkah gadis itu kembali berbalik.
" Yang lain ngga di ajak?".Rey menggelengkan kepalanya. " Berdua aja".
Alesha kembali mengangguk. " Oke deh".
Gadis itu kembali ke dalam kamarnya, dan segera mencuci muka, sikat gigi dan juga berganti pakaian sesuai dengan perintah Rey. Begitu juga dengan Rey.
Setelah sepuluh menit, akhirnya sepasang kekasih itu sudah siap, dan langsung lari pagi bersama di sekitaran villa.
Alesha mengenakan hoodie berwarna pink dengan celana legging hitam panjang, gadis itu juga menguncir rambut nya menjadi satu agar tidak gerah saat berlari. Untung ia membawa pakaian olahraga, jadi ia tidak salah kostum.
Sedangkan Rey mengenakan hoodie berwarna hitam dengan celana jogger pants abu-abu.
Mereka berdua berlari kecil sambil menikmati udara puncak yang segar dan juga hawa dingin yang menusuk kulit. Jalanan cukup sepi, karena jam yang masih terbilang sangat pagi ini.
" Dingin?". Tanya Rey.
Alesha menoleh dan mengangguk.
" Lumayan". Jawab nya. " Tapi udara nya sejuk banget".Lima belas menit berlari, Alesha sudah mulai kelelahan, keringat mulai membasahi keningnya, padahal hawa nya dingin.
Melihat itu Rey pun berhenti sejenak memberi jeda sebentar agar gadis itu bisa beristirahat dan mengatur nafasnya terlihat sudah ngos-ngosan.
" Capek?". Tanya nya yang masih terlihat santai. Alesha yang sudah lumayan ngos-ngosan itupun hanya mampu mengangguk.
Saat sedang mengatur nafasnya, tiba-tiba Rey mendekat, mengalungkan satu tangan gadis itu ke lehernya, lalu mengangkat tubuh gadis itu ke gendongan nya. Membuat Alesha menjerit kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYZA ( Revisi)
Teen FictionReyza Axvel Addison, cowok dengan sejuta pesonanya. Seorang ketua geng motor sekaligus kapten tim basket di sekolah nya, membuat dia sangat di sengani dan di kenal seantero sekolah maupun antar geng motor. Rey yang memiliki sifat dingin dan cuek de...