6.Fight between brothers

722 69 0
                                    

Di dalam sebuah hubungan persaudaraan pasti tak luput dari yang namanya tekanan masing-masing. Sama seperti hubungan asmara yang penuh dengan masalah, dalam hubungan persaudaraan juga begitu, semuanya memiliki masalah dan tekanan hidup masing-masing.

Seperti jaemin yang jadi nakal dan liar, seperti haechan yang tidak lagi sehangat dulu dan seperti renjun dan Jisung yang tidak lagi mementingkan kesehatannya demi suksesnya nilai yang katanya akan membawa kemewahan dalam hidup mereka kelak nanti.

Yup!

Hanya Jeno saja yang masih belum berubah, masih sama persis seperti dulu, masih seceria dulu walaupun ceria nya versi sekarang sudah dibuat-buat.

Saat ini renjun tengah berbincang kecil dengan sang ayah di ruang kerja, perbincangan mengenai penerus perusahaan milik ayah terkadang membuat renjun semakin merasa pusing sendiri.

Pasalnya skripsinya saja saat ini belum di ACC sampai sekarang oleh dosen pembimbing nya. Dan yang lebih gilanya lagi setiap renjun ingin menemui dospemnya untuk menghadap seribu satu alasan akan keluar dari room chat beliau.

"Sudah seperti yang ayah selalu bilang njun, kalau kamu siap tidak siap harus meneruskan bisnis ayah."

Seperti itulah yang dikatakan Donghae sekarang membuat renjun menghela nafas ringan.

"Tapi kan yah aku belum lulus S2, nanti aja ya?" Mohonnya. Karena jujur saja renjun belum siap menambah beban di pundaknya.

"Nanti kita bisa atur waktu soal itu, atau kamu istirahat aja dulu."

"Kuliah maksudnya?"

Renjun membelalak, bagaimana bisa ayahnya menyuruhnya untuk berhenti setelah kerja kerasnya selama setahun ini?

Siapa yang mengatakan untuk menjadi penerus perusahaan harus memiliki tingkat pendidikan yang cukup luas dan tinggi? Bukannya ayahnya sendiri kan?

"Iya." Donghae mengangguk.

"Ayah aku gak bisa, masalahnya aku udah nyusun tesis skripsinya tinggal di sidang doang. Tunggu bentar ya yah?" Renjun keliatan seperti ingin menangis.

Benar karena dia ingin menangis sekarang, sungguh ia tak mau mati muda.

"Gabisa njun ayah harus sesegera mungkin merekrut kamu di cabang Cianjur karena selain kamu tidak ada yang bisa ayah percaya. Selain itu kamu udah lebih dari cukup untuk memenuhi kriteria ayah, ini hanya sementara kok njun setelah ayah selesai dengan bisnis ayah yang lain, ayah janji akan mencari pengganti kamu. Bagaimana pun juga kamu adalah penerus utama perusahaan ayah bukan serpihannya, anggap saja ini juga sebagai simulasi kamu."

"Tapi yah..." Renjun melirih.

"Njun kamu itu anak pertama apalagi laki-laki, sudah sepatutnya harus terbiasa membawa beban seberat ini agar suatu hari nanti kamu sudah tidak begitu kesulitan."

Donghae mengerti apa yang dirasakan putra sulungnya itu, namun ia juga tak mempunyai pilihan lain.

Setelah bersiteru dengan pikirannya cukup lama akhirnya renjun setuju-setuju saja, meski dengan hati yang berat.

"Iya deh yah... Tapi janji ya gak lama? Soalnya aku juga harus secepat mungkin nyelesain studi aku."

"Iya sayang."

The smile has your life || W-NCT DREAM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang