"kamu gila jaem?!"
"Sayang, kan aku cuma minta kamu buat mancing dia, sisanya aku yang urus."
"Nggak, nggak aku nggak mau!"
"Kamu khawatirin dia sekarang?"
Gyuri melemparkan tatapan tajam ke arah pemuda dihadapannya itu.
"Kamu punya hati nurani gak sih? Kamu gak lihat kemarin dia hampir mati gara-gara kelakuan kamu sama teman-teman kamu itu?"
"Gyuri gak gitu--"
"Bagaimana pun juga dia tetap saudara kamu."
"DIA BUKAN SAUDARA AKU!" Gyuri tersentak kaget ketika nada bicara kekasihnya itu meninggi.
"Kamu marahin aku?" Gyuri menatap jaemin dengan pandangan tak percaya.
"Nggak, nggak gitu..." Jaemin kembali merendah ketika menyadari ucapannya barusan.
Gyuri-pun menghembuskan nafas kasarnya.
"Maafin aku, tapi kamu tolong bantuin aku ya? Kali ini aja?" Pinta jaemin seraya memegang tangan kekasihnya itu.
"Terserah kamu, aku udah gak peduli." Gyuri menghentakkan tangannya dari genggaman jaemin, lantas segera berlalu begitu saja.
--
Akhirnya Jeno sudah bisa di perbolehkan pulang setelah menginap selama dua hari penuh. Pemuda itu menenteng ranselnya lantas segera melangkah menyusuri koridor rumah sakit. Tak jarang ia menyapa beberapa pasien lainnya yang bahkan tak ia kenal.
"Jeno!"
Seseorang memanggilnya dari arah belakang, membuat pemuda itu segera menoleh.
Gadis itu segera berlari menghampiri Jeno yang masih terdiam di tempat.
"Lo udah gapapa?" Tanya gadis itu yang sontak diangguki kepala oleh sang empunya.
"Kamu kenapa di sini?"
"A-ahh i-itu gw mau jenguk elo." Gadis itu sedikit gelagapan ketika menjawab, membuat Jeno sedikit heran.
"Tapi aku udah mau pulang." Balas Jeno polos seraya menunjukkan senyum tipisnya.
"O-owh g-gitu yak..." Gumamnya, jarinya bergerak untuk menggaruk kulit kepalanya yang bahkan tak gatal.
"Bilang aja, aku tau kamu mau ngomong sesuatu."
Gyuri terhenyak, bagaimana bisa cowok dihadapannya ini sangat peka terhadap sekitarnya.
"Itu gw disuruh jaemin." Gadis itu terlihat begitu ragu untuk melanjutkan perkataannya, membuat Jeno memasang ekspresi seolah tak apa untuk mengatakan hal yang ingin ia sampaikan.
"Katanya dia mau ketemu sama Lo malam ini, bukan di rumah tapi di gedung kosong samping sekolah." Lanjutnya dengan wajah yang seolah tak yakin, apa sesuatu yang dirinya lakukan sekarang, adalah sesuatu yang benar?
Gyuri sungguh tak habis pikir dengan apa yang ia lakukan sekarang. Mengapa sangat sulit untuk menolak permintaan jaemin?
Gadis itu merutuki dirinya sendiri dalam hati, karena sepertinya habis ini jaemin akan mengerjai Jeno habis-habisan lagi.
Hening cukup lama di antara keduanya hingga Jeno mulai membuka suara kembali.
"Kamu mau aku pergi kesana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The smile has your life || W-NCT DREAM ✓
Fanfiction-sinopsis- Namanya Jeno, pemuda yang selalu tersenyum menawan, dan senyum itu selalu terpasang di raut wajah pucatnya. Saat tersenyum matanya akan menghilang, tetapi tidak dengan rasa sesak, sakit dan perih yang ditahannya. Rasa itu akan tetap ada d...