9.Ravaged

667 70 0
                                    

Satu jam yang lalu~

"kabur yok bro.." Ucap Kenzo dengan helaan nafas berat.

"Pengennya sih gitu, tapi semua fasilitas gw sampai sempak ajak bakalan disita, kata bunda." Balas Daniel tak kalah berat.

Kedua sejoli itu benar-benar sedang dilanda ke galauan, pasalnya mau kabur saja sudah sangat sulit. Kedua orang tua mereka berpesan agar sekolah benar-benar memperhatikan setiap gerak gerik keduanya, jangan sampai mereka membolos seperti semester lalu dan berakhir tak ikut ujian.

"Parah banget bunda Lo." Kenzo sedikit terkikik kala mengatakan hal barusan.

Siapa sih yang tidak merasa lucu mendengar bahwa pakaian dalam saja harus di sita jika tidak menuruti suatu perintah tertentu.

Kecuali dia orang yang humornya emang setinggi langit.

"Anjing Lo." Dengus Daniel seraya menyentak sedikit lengan sobatnya itu.

"Dari pada Lo masang muka usang kek gitu Mulu, mending push rank aja, gimana gan?"

"Gak ah takut ketahuan."

"Dih kek Gatau aja Lo, kita ke perpus, aman gan.." Balas Kenzo, jempolnya sampai terangkat ke depan wajah Daniel hanya untuk menemukan anak itu menatapnya dengan raut sebal.

"Dih."

"Gamau Lo?"

"Yak mau lah!"

--

Setelah sampai keduanya pun langsung menerobos masuk tanpa memerhatikan murid lain yang hendak masuk juga.

"Hati hati dong!" Kesal seorang siswi kala tubuhnya tak sengaja terdorong akibat ulah Daniel.

Daniel pun hanya mengeluarkan jurus wink nya kala mendapatkan teguran seperti itu.

Genit emang sifat manusia yang satu ini.

Siswi tersebut lantas menyinis dan dengan sengaja menginjak kaki Daniel, karena kesal sendiri melihat bocah yang kelebihan bar-bar itu.

"Awwww..." Ringis kecil Daniel ketika jari-jari kakinya sengaja di injek, terasa begitu nyeri.

"Wkwkwkw goblok." Respon dari Kenzo membuat Daniel hanya merasa semakin sebal.

"Diem Lo!" Balasnya dengan wajah yang sudah kelihatan begitu kecuk.

Memilih untuk tak mempedulikan sobatnya yang satu itu, akhirnya Kenzo pun melenggang duluan meninggalkan Daniel yang masih memeriksa jari-jarinya. Apakah jarinya masih aman aman saja? Semoga saja iya.

Ceklek

Pintu itu terbuka, aroma khas buku yang menyandukan berhasil membuat Kenzo merasa mual secara tiba-tiba. Di tambah lagi air conditioner ruangan itu sangatlah begitu dingin, melebihi dinginnya respon cewek ketika sedang di fase ngambek.

"Anjir bau banget, gw aler hmphhh--"

Itu bukan Kenzo, melainkan Daniel yang tiba-tiba saja sudah berdiri di belakang Daniel dan menyeletuk secara mendadak.

"Shhh diem." Bisik Kenzo lalu dengan segera beranjak dari ambang pintu bersama Daniel yang ia seret.

Setelah bengkaman mulutnya terbuka, dengan segera Daniel menghirup udara sebanyak mungkin.

Sialan si Kenzo!

Kenzo bukan hanya membekap mulutnya tapi juga hidungnya hingga membuatnya kesulitan bernafas.

The smile has your life || W-NCT DREAM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang