8.exam

718 88 3
                                    

Sarapan pagi hari ini berjalan seperti biasanya.

"Kemana Jeno?" Tanya Donghae ketika baru menyadari bahwa Jeno tidak menunjukkan batang hidungnya sedari tadi.

Renjun dan haechan pun menggeleng serentak.

Tidak biasanya seperti ini. Biasanya Jeno lah yang paling awal duduk di meja makan ini dengan makanan yang sudah ia hidangkan dan tata dengan rapi.

Dan lebih anehnya lagi mereka baru sadar kalau Jeno tidak ikut sarapan tetapi makanan semuanya sudah Jeno siapkan.

"Aku lupa beritahu ayah, semalam aku liat kak Jeno keluar." Jisung berucap dan seluruh atensi pun langsung tertuju ke arahnya.

"Kemana?" Tanya Donghae, terbesit sedikit rasa penasaran.

Bukannya apa-apa tetapi semalam bukannya hujan begitu lebat?

"Nggak tau juga yah."

Donghae pun hanya mengangguk samar sebagai tanggapan.

"Terus dia kemana ya sekarang? Di kamar juga gak ada." Haechan kembali bersuara.

"Kok kamu bisa tau dia gak ada dikamarnya?" Tanya renjun dengan tatapan bingung yang penuh tanda tanya.

Seluruh atensi pun tertuju ke arah haechan membuat pemuda itu menyengir lebar.

"A-anu itu mau ngambil sesuatu aja sih." Jawabnya sembari mengusap ceruk lehernya sendiri.

"Udah gak usah peduli palingan tuh anak pergi nyewa jalang." Tukas jaemin yang sedari tadi membisu, nada suaranya terdengar begitu santai.

"jaemin jaga ucapan kamu!"

Darah Donghae kembali berdesir hebat kala mendengarkan penuturan putranya yang urak-urakan itu.

"Iya iya iya..." Responnya dengan cukup malas.

Renjun pun hanya menghela nafas melihat kelakuan adik nya yang satu itu. Sungguh jaemin sangat jauh dari kata sopan, etika nya begitu minus padahal dulu dia tidak senakal ini sebenarnya.

Entah apa yang membuatnya berubah.

"Kak jaemin,"

Mendengarkan panggilan jisung membuat jaemin yang baru saja bersendawa sontak menatap lurus.

"Apa?" Jawab jaemin nyolot seolah ingin menerkam jisung kapan saja.

"Kak Jeno bukan kamu." Ucapnya polos.

"Maksudnya?" Jaemin mengernyit heran, masih berusaha mencerna maksud perkataan adik lugunya itu.

Sementara itu renjun dan haechan pun sontak ingin tertawa tetapi mengingat bahwa ayahnya masih disini, akhirnya keduanya menghilau mati-matian rasa tawanya yang semakin terasa menggelitik perutnya.

"Bangke." Datar jaemin setelah tahu apa maksud dari perkataan jisung barusan.

--

Haechan, jaemin dan Jisung pun sampai dengan selamat sentosa di sekolah, mereka di antar oleh ayahnya kali ini.

Karena ujian semester makanya yang mengantar mereka bertiga adalah sang ayah.

Biasanya sih ketiganya di antar jemput oleh renjun. kadang juga pulang sendiri kalau renjun lagi ada urusan atau haechan jisung nya yang punya kelas tambahan.

Kalau jaemin,

Gausah di tanya, anak itu memang diantar jemput oleh renjun tetapi tanpa donghae ketahui, jaemin memiliki motor rahasia yang dimana memudahkan anak itu teledor sana sini sebebasnya.

The smile has your life || W-NCT DREAM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang