17.Because it's love

552 73 0
                                    

"Titipan Z 23080..." Cicik pemuda itu seraya celingak-celinguk memeriksa sekitar.

Walaupun Kenzo dan Daniel sudah mengawasi daerah sekitar, namun rasa was-was dalam diri jaemin masih  menyuruhnya seakan untuk tetap waspada.

"Lo member baru? Gw baru liat wajah Lo." Tanya lelaki yang sepertinya seumuran atasannya itu.

Jaemin mengangguk dengan wajah datarnya.

"Oke, thanks. Sampaikan salam gw ke jaehyun, gw pamit duluan."

Kemudian lelaki yang telah mengambil sekantong narkoba yang baru saja jaemin berikan itu, lantas pergi begitu saja menaiki kapal nelayan tanpa berbicara lebih panjang lebar lagi.

Setelah kepergian lelaki itu, jaemin pun segera merogoh ponselnya dan menghubungi jaehyun bahwa misi pertamanya telah selesai dengan lancar tanpa hambatan.

Untungnya jaemin memiliki alibi jika saja ini terungkap, bukankah tujuan dirinya ke Yogyakarta untuk mengikuti studi tour semester sekolahnya? Bukan menjadi distributor narkoba kan?

"Gimana? Lancar?" Ekspresi pemuda yang bertanya itu seakan menunjukkan kecemasan yang luar biasa. Namun saat Melihat pemuda di hadapannya itu malah tersenyum, rasa cemas itu seakan lenyap begitu saja.

"Sialan Lo bro! Gw kaget gini Lo malah senyum." Lanjutnya seraya ikut menunjukkan deretan giginya yang rapi.

"Tenang aja, aman." Balas jaemin singkat.

"Owh iya, Lo ngerasa ada yang ngikutin kita gak? Kalau ada bilang sekarang."

"Aman anjirr." Singkat Kenzo.

Melihat wajah nyolot Kenzo membuat jaemin dan Daniel sontak memasang ekspresi seakan ingin tertawa terbahak-bahak. Sepertinya diantara mereka bertiga, kenzo-lah yang paling panik.

"Yaudah santai aja brooo, wkwkwk..."

"Pfffttt..."

"Sialan Lo berdua!"

--

"Lo ikut gak? gw mau pergi jalan-jalan nih."

Salah satu teman dari Gyuri memberikan pertanyaan kala melihat keadaan temannya yang sepertinya tidak memungkinkan untuk ikut cari angin malam di kota antik ini.

"Buta Lo? Awww..." Gadis itu kembali Meringis setelah berdecak.

"Yaudah Lo mau nitip apa?" Gadis satunya kembali bertanya di iringi helaan nafas.

"Soptek aja soptek." Balas Gyuri seraya menenggelamkan kepalanya di ceruk bantal, posisi badannya tengah telungkup.

"Kiranti gak mau?"

"Boleh juga tuh."

"Yaudah gw sama Lina keluar dulu yak."

"Oke..." Balasnya dengan nada bercicit.

Setelah kepergian dua sobatnya, kini tinggallah dirinya seorang diri di salah satu kamar penginapan yang memang sudah di sewa khusus oleh sekolahnya.

Gadis itu kembali merintih seraya meringkuk di atas kasur ketika rasa sakit kembali menyerang perutnya.

Gyuri tak habis pikir mengapa tamu bulanan ini harus datang tepat dirinya sedang berlibur begini? Merepotkan saja.

Lima belas menit sepeninggalan kedua teman sekamarnya, sepertinya hilal kedua temannya itu belum saja nampak. Keduanya pasti keasikan lalu lalang di luar sana, membuat Gyuri kembali mendumal dalam hati.

The smile has your life || W-NCT DREAM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang