Cerita ini sudah pernah publish sampai Bab 55. Saya unpublish pada tanggal 4 April 2023, dan mulai republish lagi pada tanggal 5 April 2023 dengan beberapa revisi tanpa merubah alur cerita.
================================
Kamar hotel bintang 5 itu dipenuhi oleh suara desahan dan napas berat dari dua orang yang sedang bergelut dalam kenikmatan dunia.
Tidak ada percakapan, tidak ada ungkapan saling memuja. Mereka selayaknya sepasang kuda liar yang saling berkejaran untuk mencapai garis finish.Hampir saja Si Pria mencapai titik finish-nya, sampai akhirnya sebuah panggilan telepon membuyarkan konsentrasinya dan membuatnya menghentikan hentakan pinggulnya.
Shit!
Dia melepas rambut Si Wanita yang sedang menungging di depannya, lalu bergeser ke pinggir ranjang untuk mengangkat ponslnya yang terus berbunyi."Brengsek! Kau tau ini jam berapa? Nanti kita bicarakan di kan–"
"Bos! Jangan tutup dulu!" Suara dari seberang telepon menjeda umpatan pria itu. "Ini soal Irene."
Nama yang disebutkan oleh penelepon itu membuat kekesalan Si Pria berubah menjadi rasa penasaran. Dia segera mengapit ponselnya diantara telinga dan bahunya sambil memakai celana boxernya. "Gimana, gimana? Ada kabar?" tanyanya antusias.
Dia tidak tertarik lagi untuk melanjutkan permainan kuda-kudaannya bersama wanita tanpa busana yang masih menunggunya diatas ranjang.
"Hari ini jadwal penerbangannya ke Qatar. Dia akan menginap disana malam ini," jawab penelepon itu.
"Pesankan tiket ke Qatar sekarang juga. Dan cari tahu dimana dia menginap malam ini," perintah pria yang dipanggil Bos itu. Setelah telepon terputus, dia langsung masuk ke kamar mandi untuk bersiap-siap ke bandara.
"Sayang, kamu mau kemana? Mau mandi bareng gak?" Si wanita berbicara dari balik pintu kamar mandi.
"Saya ada urusan mendadak, Joan. Saya buru-buru," sahut pria itu dari dalam kamar mandi.
Perempuan yang dipanggil Joan itu bernama Joana Miller, seorang artis sinetron pendatang baru berusia 25 tahun. Sementara pria di dalam kamar mandi itu adalah Wirasana Malik, 25 tahun, penerus perusahaan orangtuanya yang bergerak di bidang media bernama Malik Group.
Dia sedang terburu-buru ke bandara untuk menemui seseorang di Qatar.
Seseorang itu bernama Irene Trihapsari. Pramugari cantik berusia 23 tahun, gadis yang dia cintai sejak SMA. Gadis yang selalu menolak pernyataan cintanya, entah sudah berapa kali. Dia sampai tidak ingin menghitungnya.
Tak butuh waktu lama, Wira sudah berada dalam pesawat menuju Qatar.
"Aku nggak akan nyerah, Ren. Aku akan kejar kamu kemanapun kamu pergi," gumam Wira sambil memandangi foto gadis itu di wallpaper ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cara Terakhir Mendapatkanmu (REVISI)
RomanceSebulan menjelang pernikahan Irene dan Eliot, Wira mendatangi Irene untuk menyatakan cinta yang kesekian kalinya. Dan lagi-lagi ditolak. Merasa putus asa dengan penolakan Irene, Wira gelap mata dan akhirnya memperkosa Irene. Seminggu menjelang perni...