24. Twins

3.6K 183 11
                                    

Selamat membaca :)
Jangan ketinggalan vote, komentar, dan follow ya

Wira dan Irene sedang berada di sebuah mall untuk membeli persediaan susu hamil yang sudah menipis sekalian membeli berbagai keperluan yang Irene butuhkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wira dan Irene sedang berada di sebuah mall untuk membeli persediaan susu hamil yang sudah menipis sekalian membeli berbagai keperluan yang Irene butuhkan.

"Rasa melon kok gak ada, ya?" gumam Irene memperhatikan rak susu hamil.

"Bukannya kemaren kamu suka rasa strawberry?" tanya Wira.

"Iya. Tapi udah bosen. Pengen nyobain rasa melon," ucap Irene dengan bibir mengerucut.

Melihat wajah murung Irene, tentu saja Wira tidak tinggal diam. "Bentar aku tanyain ke pegawainya ya. Kamu jangan kemana-mana. Disini aja jagain trolinya," ucap Wira sebelum meninggalkan Irene dan troli yang sudah hampir penuh.

Irene mengangguk. Dia menatap punggung Wira yang berjalan menjauhinya kemudian tertawa kecil saat melihat pria itu celingukan mencari pegawai di sekitar tempat itu. Dia lalu mengusap perutnya yang masih datar. "Maafin Mama ya, Sayang. Mama ngerjain papa kamu," ucapnya senang.

Beberapa menit kemudian, Wira kembali dengan wajah lesu. "Ren, kata pegawainya susu merk ini gak ada rasa melonnya. Adanya rasa vanilla, strawberry, coklat, moka, sama... apa ya tadi? Kacang hijau. Gak ada rasa melon," ucapnya.

Irene menghela nafas kecewa. "Yah, padahal dia maunya rasa melon," ucapnya sambil mengusap perutnya.

Wira melihat perut Irene dengan perasaan bersalah sambil menggaruk belakang kepalanya. "Merk lain ada nggak ya yang rasa melon?" gumamnya sambil melihat-lihat rak susu hamil berbagai merk di hadapannya.

"Permisi, ada yang bisa dibantu?" tanya seorang pramuniaga perempuan dengan senyum ramah.

"Iya. Saya butuh susu hamil rasa melon. Ada kan?" tanya Wira penuh harap.

Kening pramuniaga itu berkerut sekilas lalu tersenyum ramah. "Gak ada Mas susu hamil rasa melon," ucapnya.

"Ck! Katanya mall terbesar dan terlengkap di Jakarta, masak susu hamil aja nggak lengkap? Siapa kepala cabang disini? Saya mau ketemu," ketus Wira kesal.

"Anu, Mas."

Irene yang merasa kasihan dengan pramuniaga itu pun mendekat untuk menghentikan kegilaan Wira. "Mbak, udah gapapa. Gak usah ditanggepin. Kami minta maaf ya," ucap Irene.

"Iya, Mbak. Permisi."

Setelah pramuniaga itu pergi, Irene langsung memukul lengan Wira cukup keras. "Gak usah lebay, bisa nggak?" omelnya.

Cara Terakhir Mendapatkanmu (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang