Jadilah pembaca yang baik dengan meninggalkan vote dan komen.
"Bos, ada perintah dari Bos Besar. Bos disuruh langsung ke kantor sekarang. Ada rapat penting katanya," lapor asisten pribadi Wira, bernama Erik, sahabatnya sejak SMP.
Saat ini Wira baru tiba di Bandara Soekarno Hatta. Rencananya, ia akan langsung ke rumah Irene untuk memastikan keadaannya baik-baik saja. Tapi karena ada panggilan dari Bos Besar, yang tak lain adalah papanya sendiri, maka terpaksa dia harus segera ke kantor sekarang juga.
"Lo cari tahu keberadaan Irene sekarang. Kabarin gue secepatnya," perintah Wira lewat sambungan telepon.
"Oke, Bos!"
Setelah menempuh perjalanan satu jam lebih, Wira pun tiba di kantornya dan langsung menodong asistennya perihal tugas yang ia berikan tadi. "Gimana? Udah ada informasi?" tanyanya.
"Irene ada di rumah orang tuanya bersama tunangannya. Sebelumnya mereka ada di butik untuk fiting baju pengantin."
Wira menghela nafas panjang sambil menggaruk-garuk kepalanya dengan dua tangan. Dia juga merotasikan kursi kerja yang ia duduki seperti sedang memikirkan sesuatu yang berat.
"Ada masalah, Bos?" tanya Erik.
"Ck!" decak Wira. Dia menghentikan gerakan memutar kursinya, menumpukan kedua sikunya di pinggir meja kerjanya, lalu menopang keningnya dengan kedua telapak tangannya. "Gue ngelakuin kesalahan besar, Rik," ucapnya Wira.
"Kesalahan besar? Apa itu? Ada yang bisa gue bantu?" tanya Erik. Sekarang mereka berbicara informal sebagai sahabat, bukan antara atasan dengan bawahan.
Erik mengambil tempat duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Wira, dan mereka berhadap-hadapan, siap mendengar keluh-kesah sahabatnya.
“Gue udah kurang ajar sama Irene,” ucap Wira masih menundukkan kepala.
"Kurang ajar?” Erik berpikir sebentar. “Jangan bilang lo –"
"Iya," angguk Wira memotong ucapan Erik. Dia menyenderkan punggungnya ke kursi dan menatap Erik dengan tatapan menyesal. "Gue ngelakuin itu ke dia."
Erik membelalak. Dia hampir tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Seorang Wira yang sejak SMA selalu menjaga Irene dari anak-anak nakal di sekolah mereka, yang selalu memastikan keadaan Irene baik-baik saja selama sekolah pramugari, bahkan menjaganya dari jauh sampai sekarang, justru merusak masa depan gadis itu. Why?
"Sinting lo, Wir! Setan apa yang merasuk ke otak lo!" ketus Erik tajam meluapkan kekecewaannya sebagai sahabat. Dia benar-benar tidak menyangka Wira akan berbuat hal serendah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cara Terakhir Mendapatkanmu (REVISI)
RomanceSebulan menjelang pernikahan Irene dan Eliot, Wira mendatangi Irene untuk menyatakan cinta yang kesekian kalinya. Dan lagi-lagi ditolak. Merasa putus asa dengan penolakan Irene, Wira gelap mata dan akhirnya memperkosa Irene. Seminggu menjelang perni...