Ramein dong, guys. Masih sepi nih.
Setelah kepulangan Wira dari rumahnya, niat Irene untuk menggugurkan kandungannya semakin bulat. Dia tidak ingin menundanya lagi. Akan menjadi lebih rumit kalau Wira sampai tahu soal kehamilannya. Pria itu akan punya alasan kuat untuk menjeratnya dalam pernikahan dengan alasan anak. Irene tidak mau itu sampai terjadi.
Irene lalu membeli obat penggugur kandungan yang dia beli secara online dan tidak perlu menunggu lama obat itu sudah berada di tangannya.
Sekarang Irene duduk di tepi ranjangnya sambil memegang botol kaca kecil berwarna coklat. Tangannya tampak gemetar. Tekadnya yang sudah bulat untuk menghilangkan janin itu, entah kenapa tiba-tiba goyah saat ia hendak membuka tutup botol tersebut. Dia lalu menggelengkan kepala untuk menghalau keragu-raguan yang berusaha menahannya.
"Kalau kamu ingin marah, marahlah pada laki-laki brengsek yang sudah membuangmu di rahimku. Aku sama sekali tidak menginginkanmu," ucap Irene bermonolog dengan sesuatu di dalam perutnya.
"Hanya ini satu-satunya cara. Jangan lemah Irene. Setelah ini hidupmu akan kembali normal," tekadnya meyakinkan diri sembari membuka tutup botol itu lalu menenggaknya tanpa ragu.
Akhirnya ia berhasil melawan rasa takutnya dan menelan habis cairan itu. Dia menyeringai karena merasa menang dan dia sudah tidak sabar menantikan efek cairan itu bekerja. Dia yakin sebentar lagi janin itu akan keluar dari perutnya.
Tanda cairan penggugur kandungan itu mulai bereaksi adalah rasa nyeri yang hebat di bagian perut bawah dan apabila keluar gumpalan darah seperti darah menstruasi, itu tandanya janinnya sudah gugur. Sambil menunggu reaksi obat itu muncul, Irene memutuskan untuk tidur, berharap saat ia bangun nanti, janin itu sudah mati.
"Mas, nggak ada lagi yang bisa memisahkan cinta kita," ucapnya lirih sebelum memejamkan mata.
*****
"Gimana kamu mau memimpin perusahaan kalau kamu nggak punya rasa tanggung jawab begini?!” bentak Bowo menatar anaknya yang terlambat menghadiri rapat penting hari ini.
Bowo adalah sosok pemimpin yang profesional dan ayah yang tegas. Di rumah ia bisa bersikap santai dan menjadi sosok ayah yang menyenangkan. Tapi saat di kantor ia akan bersikap profesional dan tidak segan-segan memarahi anaknya saat melakukan kesalahan.
"Banyak karyawan kita yang mencari nafkah keluarganya lewat perusahaan ini, Wira. Kalau perusahaan ini sampai bangkrut, bagaimana nasib keluarga mereka? Sekarang cari pekerjaan susah. Pernah tidak kamu berpikir sampai kesitu?" ucap Bowo tegas.
Jabatan Wira saat ini memang masih sebagai direktur, belum menjadi direktur utama. Posisi tertinggi di perusahaan itu masih dipegang oleh Pak Bowo. Wira masih harus banyak belajar untuk bisa mengemban tanggung jawab yang besar itu.
Hari ini Pak Bowo marah pada Wira karena menyayangkan ketidakhadiran penerusnya itu pada pertemuan dengan para direksi dan investor yang membahas perkembangan perusahaan dan pengambilan keputusan penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cara Terakhir Mendapatkanmu (REVISI)
RomansaSebulan menjelang pernikahan Irene dan Eliot, Wira mendatangi Irene untuk menyatakan cinta yang kesekian kalinya. Dan lagi-lagi ditolak. Merasa putus asa dengan penolakan Irene, Wira gelap mata dan akhirnya memperkosa Irene. Seminggu menjelang perni...