2. Rencana Pernikahan

5.7K 263 1
                                    

"Halo, Mas?" sapa Irene pada seseorang yang tersambung lewat panggilan telepon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo, Mas?" sapa Irene pada seseorang yang tersambung lewat panggilan telepon. Dia baru saja tiba di kamar hotelnya di Qatar.

"Kamu sudah sampai di hotel? Mas udah kangen aja nih sama kamu," ucap pria bernama Eliot dengan nada lirih.

Irene dan Eliot adalah sepasang kekasih yang sudah bertunangan. Bahkan mereka sedang mempersiapkan pernikahan mereka yang akan diadakan bulan depan.

Eliot merupakan seorang pilot di maskapai yang sama dengan Irene. Dia berusia 27 tahun, 4 tahun lebih tua dari Irene. Bersama pria dengan pemikiran dewasa dan berwawasan luas seperti Eliot, Irene merasa lebih diayomi dan nyambung untuk ngobrol. Tidak seperti... Ah tidak usah dibahas. Irene selalu kesal setiap kali membahas pria pengganggu itu.

"Sudah, Mas. Ini baru sampai hotel. I miss you too, Mas," ucap Irene sungguh-sungguh.

"Besok kan penerbangan Mas ke Jakarta tiba lebih awal dari penerbangan kamu. Mas tunggu di parkiran basement ya. Terus dari bandara kita langsung ke butik untuk fiting baju pengantin kita," ucap Eliot membuat Irene menyunggingkan senyumnya.

"Iya, Mas. Nggak sabar deh Mas sebulan lagi kita akan menjadi suami istri," ucap Irene dengan nada haru sambil menatap cincin tunangan yang melingkar di jari manisnya. Untuk sampai ke tahap ini bukanlah hal mudah bagi mereka. Pasalnya mereka belum juga mendapat restu dari orangtua Eliot hingga saat ini. Tapi karena keyakinan Eliot yang kuat untuk memperistri Irene, dia rela bertentangan dengan orangtuanya.

"Mas juga udah nggak sabar, Sayang. Mas ingin melihat wajah kamu saat pertama kali membuka mata di pagi hari dan saat menutup mata di malam hari.”

Irene merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk berukuran king size yang ditutupi sprei warna putih.

"Iya, Mas. Kita harus bersabar ya. Semoga semua rencana kita ke depan berjalan dengan lancar, tanpa ada kendala apapun. Dan semoga kita segera mendapat restu dari mama papa kamu."

"Amiin," sahut Eliot mengamini harapan tunangannya itu.

"Ya udah, Sayang. Mas tutup telponnya ya. Kamu pasti masih capek butuh istirahat," ucap Eliot untuk menyudahi obrolan mereka.

"Iya, Mas. I love you."

"I Love you more, Sayangku."

Setelah sambungan telepon terputus, Irene mengistirahatkan dirinya sejenak di atas kasur yang sudah terlanjur membuatnya nyaman. Saking nyamannya, dia sampai ketiduran dan tidak terasa hari sudah malam.

"Duh, udah jam 7. Kebo banget aku tidurnya," gerutu Irene pada diri sendiri.

"Pesan makan dulu kali ya," gumamnya sambil mengotak-atik ponselnya untuk memesan makanan via delivery order. Setelah selesai memesan makanan, dia berjalan ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya kembali. Dia sudah memperkirakan pesanannya akan sampai setelah dia selesai mandi.

Cara Terakhir Mendapatkanmu (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang