37. Halo

5.8K 273 50
                                    

Halo. Maaf baru muncul disini lagi.

Aku belum sempat nulis banyak. Aku kasih sepotong dulu ya untuk mengobati rasa kangen kalian sama WiRen.

Siang ini Eliot akan datang ke rumah Irene untuk bertemu dengan anak-anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang ini Eliot akan datang ke rumah Irene untuk bertemu dengan anak-anaknya. Dia baru saja kembali dari penerbangan luar negeri dan membawa oleh-oleh mainan untuk Lion dan Edel. Irene tidak bisa menolaknya karena sekarang hubungan mereka adalah kakak dan adik.

Mobil rubicon warna hitam berhenti di depan rumah Irene. Eliot turun dari mobil masih dengan memakai seragam pilotnya dan membawa beberapa tas belanja berisi mainan.

Irene sudah berdiri di teras rumahnya.

"Banyak banget bawaannya, Mas?"

Eliot tersenyum nyengir. "Buat keponakan nggak boleh tanggung-tanggung dong," ucapnya.

Irene tertawa sambil geleng-geleng kepala. "Masuk, Mas. Lion sama Edel lagi ngerjain PR di dalam."

Mereka berdua pun melangkah beriringan memasuki rumah menuju ruang TV.

"Halo anak-anak, Om boleh gabung?" sapa Eliot pada Lion dan Edel yang sedang duduk lesehan di atas karpet sambil mengerjakan PR di atas meja lipat masing-masing.

Lion dan Edel serempak mengangkat kepala dan menoleh ke sumber suara. Mereka menunjukkan ekspresi bingung pada sosok yang baru mereka temui itu. Seragam pilot yang Eliot pakai ternyata berhasil membuat dua balita itu tertarik.

"Om ini siapa?" tanya Edel dengan wajah lugunya.

Eliot menghampiri mereka dan ikut duduk bersila di atas karpet, sementara Irene duduk di sofa single sambil mengamati interaksi mereka.

"Kenalkan, nama Om, Eliot Bramantyo. Kalian boleh panggil Om dengan sebutan Om El. Om ini teman mama kalian." Eliot mengulurkan tangannya dengan senyum jenaka.

"Ma?" Lion menoleh ke arah Irene sebelum membalas jabat tangan Eliot.

Dengan senyum hangat, Irene menganggukkan kepala. "Iya, Sayang. Om El ini teman Mama waktu Mama kerja jadi pramugari," ucapnya.

Lion dan Edel saling berpandangan. Mereka seolah mampu bertelepati hanya lewat tatapan. Sesaat kemudian mereka serempak mengangguk mantap.

"Halo, Om. Nama aku Edelweis Figlia Malik. Biasa dipanggil Edel," ucap Edel membalas jabat tangan Eliot dengan senyum menggemaskan.

"Halo Edel. Senang berkenalan dengan kamu. Ini ada hadiah dari Om sebagai tanda perkenalan kita," balas Eliot menggoyangkan tangan mungil Edel lalu menyerahkan satu paper bag besar berisi peralatan masak-masakan. Edel menerimanya dengan riang.

Eliot mengalihkan pandangannya pada bocah satu lagi. "Halo boy. Nama kamu siapa?"

"Namaku Dandelion Figlio Malik, Om. Panggilannya Lion."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cara Terakhir Mendapatkanmu (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang