▪︎Bab 7▪︎

247 23 10
                                    




Don't forget untuk Vote n comment ya readers,
Biar nulisnya makin semangat
Thank uuuu😊🥰


^Typo bertebaran!^

***

"Cell, gue tau siapa orang yang bakal gue pacarin" Celetuk Daffa dengan seringai tipis.

***


Marcell menatap Daffa datar, dia tau apa yang dipikirkan temannya itu. Marcell menggelengkan kepalanya.

"Nggak ya Daf, gue nggak setuju sama yang ada di kepala lo sekarang!" Celetuk Marcell, membuat Daffa mengernyitkan dahinya bingung.

"Gue belum ngomong loh Cell" Jawab Daffa

"Tanpa lo ngomongpun, kali ini gue 100% yakin sama isi kepala lo!" Ujar Marcell.

"gue kasih tau untuk yang terakhir kalinya. Jangan Adira Daff!" Lanjut Marcell dengan serius. Daffa mendengus sebal kearah Marcell.

"Kenapa?" Tanya Daffa

"Pokoknya jangan Adira!"

"Karena dia yang lo kenal dari kecil? or apa karena lo suka sama Adira?" Tanya Daffa lagi, Kali ini Marcell menimpuk Daffa dengan bantal sofa, cukup keras hingga Daffa yang tidak siap menerima serangan hampir jatuh dari duduknya.

"Sialan lo Cell!" Maki Daffa.

"Kalau lo sampai jadiin Adira pacar settingan lo, bukan bantal yang mendarat di wajah lo tapi ini" Ujar Marcell dengan menunjukkan bogemnya kearah Daffa.

"Oke, gue butuh penjelasan kenapa gue nggak boleh?"

"Ya karena lo nggak cocok aja kalau bersanding sama Adira, bakal kebanting kalau lo sama Adira" Ujar Marcell

"Lo pikir gue sejelek apa sampe bakal kebanting kalau sama Adira?" Semprot Daffa, diiringi kekehan dari Marcell.

"Cari yang lain aja! Camkan ucapan gue, nggak akan semudah itu untuk deketin Adira jadi dari pada lo buang-buang waktu buat deketin Adira- memang gila lo Daf!" Teriak Marcell ketika Daffa sama sekali tidak mendengarkannya dan memilih melenggang pergi dari ruangan Marcell".


***


Aruna*POV

Aruna menggerang marah karena penolakan Daffa tadi, saat ini Aruna sedang berada disalah satu caffe tempat dia janjian dengan Devan. Dia harus meminta penjelasan dari Devan tentang ini, karena apa? Karena Devan dan juga dirinya sudah berjanji akan memberitahukan tentang pernikahan mereka bersama-sama tapi apa yang dilakukan Devan? Dia melanggar janjinya dengan memberitahukan berita pernikahan mereka tanpa sepengetahuan Aruna.

"Hai babe" Sapa Devan sembari mencium pipi Aruna mesra, Aruna yang tidak menyadari kedatangan Devan terperanjat kaget. Tanpa menunggu lama Devan segera duduk dihadapan Aruna.

"Oke let's talk babe. Apa yang mau kamu bicarakan?" Tanya Deva to the point, sedangkan Aruna menghela nafasnya kasar melihat Devan yang terlihat tidak memiliki salah.

"Maksud kamu apa kasih tahu Daffa tentang pernikahan kita tanpa sepengetahuanku? Devan sudah aku bilang bukan? Kita akan mengabari Daffa bersama-sama? Tapi apa yang kamu lakukan?" Geram Aruna kesal, Devan mendelik sebal kearah Aruna.

Kisah Sempurna (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang