▪︎Bab 21▪︎

192 17 3
                                    

TYPO BERTEBARAN!!
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENTNYA YAA..


"Wait kenapa dia tahu namaku?" Fikir Adira dengan cepat menoleh kearah pria itu, dan sungguh Adira terkejut melihat siapa orang yang berada dihadapannya itu.

***

"Joshua?" Gumam Adira pelan, sedangkan orang yang tadi memanggilnya yang tidak lain dan bukan adalah Joshua Baidan sang mantan tunangan. Sedang menatap Adira berbinar.

"Ra" Panggil Evelyn, yang menarik Adira dari lamunannya. Dengan cepat Adira membuang muka dan menatap Evelyn dengan mata yang memerah menahan tangis? No, tentu saja bukan karena ingin menangis. Namun Adira sangat emosi saat ini. Kenapa dia harus bertemu lagi dengan dia? Joshua yang sudah menghancurkan hati dan semua harapan Adira dulu!.

Evelyn mengernyit heran, lalu menatap kearah Joshua penasaran.

"Dira" Gumam Joshua pelan, ketika pandanganya melihat wanita yang sedang duduk di sofa. "Adira" Ujar Joshua mendekati Adira dan memeluk Adira secara tiba-tiba, Adira terkejut bukan main.

"Sialann, lepass!" Jerit Adira berontak berusaha melepaskan pelukan Joshua.

"Lepassss!" Teriak Adira lagi, Evelyn yang berada disebelah Adira berusaha membantu Adira terlepas dari pelukan pria asing yang tidak dikenalnya itu dan dengan seenak jidatnya memeluk sahabatnya dengan paksa.

"Brengsek, lepasin sahabat gue!" Ujar Evelyn dengan tangan yang masih berusaha melepaskan pelukan pria itu dari Adira.

"Jack!" Teriak Evelyn membalikkan tubuhnya kearah Jack yang terlihat santai melihat kejadian itu. "Tolongin temen aku!" Ujar Evelyn menatap tajam Jack, dengan gaya coolnya Jack bangun dari duduknya dan berjalan kearah pria didepannya yang masih belum melepaskan pelukannya dan meracau tidak jelas.

"Bro!" Panggil Jack, dan setelahnya terdengar suara benda jatuh, lebih tepatnya bukan benda tetapi orang. Ya orang yang itu adalah Joshua, dengan sekali tarikan Joshua yang memang dalam keadaan mabuk langsung tersunkruk jatuh.

Disaat Jack sibuk dengan Joshua yang sudah terkapar tidak berdaya, Evelyn berusaha menenangkan Adira dengan memeluknya erat.

"Ra? Udah dong jangan nangis terus, gue bingung kalau liat lo nangis begini" Gumam Evelyn gusar karena jujur saja ini kali pertama dia melihat Adira menangis seperti ini. Evelyn mengelus punggung Adira yang bergetar.

"Balik aja Ev, temen lo butuh tempat yang tenang. Untuk urusan cowok tadi udah gue selesain, dia udah dibawa pihak keamanan disini. Evelyn menatap Jack memelas.

"Gue anter sampai tujuan, ayok cepet!" Lanjut Jack mengambil alih tas kedua wanita dihadapannya dan membiarkan Evelyn yang memapah Adira sampai parkiran.

***

Daffa memilih datang ke club yang biasa dia datangi bersama teman-temannya, ketika mobil sudah diparkir dan akan keluar, Daffa tidak sengaja melihat kearah depannya. Daffa menajamkan penglihatannya untuk melihat dengan jelas apakah wanita itu Adira atau bukan? Dengan secepat kilat Daffa turun dari mobilnya dan melangkah mendekati ketiga orang yang berjalan menuju parkiran. Setelah semakin mendekat Daffa yakin bahwa wanita yang dicurigainya sebagai Adira tadi.. memang benar itu adalah Adira, sesuai dugaannya.

"Adira? Hey, what's wrong?" Tanya Daffa setelah berhasil mendekat dan melihat Adira yang terlihat kacau. Kenapa? Ada apa dengan Adiranya?

***

Adira mendongkakan wajahnya untuk melihat siapa yang bertanya tadi, dengan seketika tatapan mereka bertemu, Daffa... ya, orang itu adalah Daffa.

"Daf" Gumam Adira bergetar, ntah kenapa tiba-tiba air matanya ingin keluar lagi, Daffa dengan sekilat mata langsung membawa tubuh Adira kedekapannya.

"Ya, Adira.. it's me, ada apa denganmu?" Bisik Daffa, Adira membalas pelukan  Daffa dan menggelengkan kepalanya.

Sedangkan Evelyn dan Jack yang melihat itu hanya bisa terdiam melihat kejadian langka, seorang Adira yang begitu lemah dan menerima pelukan dari seorang pria? Benar-benar diluar nalar. Fikir Evelyn.

Daffa menatap kearah Evelyn, seolah bertanya apa yang terjadi dengan Adira.

Evelyn menceritakan kronologinya, apa yang terjadi didalam tadi.

"Lalu kalian akan kemana sekarang?" Tanya Daffa.

"Kita akan pulang, lebih tepatnya mengantar Adira pulang" Jawab Evelyn.

"Biar saya saja yang mengantar Adira pulang" Ujar Daffa mengajukan diri, Evelyn sempat berfikir sejenak, tapi ini bisa saja menjadi kesempatan bagi mereka berdua untuk saling mengenal, sedangkan Adira yang mendengar Daffa mengajukan diri langsung protes.

"Ngga perlu-"

"Oke, tolong antar Adira ke rumahnya ya pak, jangan antar ke apartementnya. Sebelumnya terimakasih" Sela Evelyn, sembari mengambil tas Adira yang masih dipegang oleh Jack dan memberikan tas itu pada Adira, yang sedang menatap Evelyn penuh protes, Evelyn menganggukan kepalanya seakan memastikan semuanya akan baik-baik saja.

"Oke, ayo ra" Ajak Daffa kepada Adira yang masih diam mematung menatap Evelyn, Evelyn dengan semangatnya langsung mendorong Adira hingga menubruk Daffa yang ada tepat dibelakang tubuhnya. Adira mendelik sebal kearah Evelyn lalu berjalan mengikuti Daffa dengan ogah-ogahan..


***

Didalam mobil Daffa saat ini terasa sangat hening hanya terdengar suara penyiar dari radio, Daffa sesekali menoleh kearah Adira yang masih anteng menatap kearah jendela tanpa bergerak sedikitpun, Daffa tersenyum tipis sembari menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Adira.

Daffa memberhentikan mobilnya saat lampu traffic berubah warna menjadi merah, Dan menoleh sekali lagi kearah Adira. Sebenarnya Adira menyadari bahwa sedari tadi Daffa terus melirik kearahnya tapi Adira lebih memilih menghiraukannya.

Adira berubah menjadi tegang saat melihat Daffa menyondongkan tubuhnya kearah Adira melalui ujung matanya.

"Please, gue pengen pulang. Evelyn awas aja lo, udah dorong gue kelubang buaya seenaknya" Gerutu Adira Didalam hati dan tiba-tiba Daffa menangkup wajahnya hingga kini Adira dan Daffa saling berhadapan dengan wajah yang begitu dekat, jantung Adira berdegub begitu kencang, tubuhnya kaku dengan seketika..

"Ada apa ini? Kenapa jantungku berdegup sekencang ini?" Ujar Adira dalam hati, Adira bertanya tanya kenapa jantungnya berdegup sehebat ini?








Haloooooowww gaiss

Im back,, sorry bangettttt ngett lama banget buat upnya,, tapi sumpah kemarin-kemarin tuh ideku tuh tiba tiba lost, ilang aja entah kemana...

Akuu minta VOTE & COMMENTNYA YAAA SUPAYAAAA SEMANGAT NULISNYAAAA



SELAMAT PUASAA GAISS,, KIRA KIRA UDAH PADA BELI BAJU LEBARAN BELUM NIH? TERUS ADAKAH YANG MUDIK? KALAU ADA HATI HATI DIJALAN YAAAA🙏😊❣

Kisah Sempurna (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang