▪︎Bab 9▪︎

215 21 5
                                    

Don't forget untuk Vote n comment ya readers,
Biar nulisnya makin semangat
Thank uuuu😊🥰

^Typo bertebaran!^

***
"auwh!" Suara itu menyadarkan Daffa dari lamunannya dan berusaha membantu sebelum terhenti ketika melihat siapa yang ia tabrak.
***

"Sorry-sorry" Ujar Daffa ketika bangun dari lamunannya, Daffa tahu bahwa wanita yang ditabraknya tadi masih terdiam karena terkejut melihat siapa orang dihadapannya.

"Ekhem, kau baik-baik saja?" Tanya Daffa sembari berdeham untuk menarik perhatian wanita dihadapannya yang masih duduk dilantai tanpa menghiraukan uluran tangan Daffa.

"Ahh, Pak-?"

"Daffa" Seakan mengerti apa maksud wanita itu, Daffa langsung menyebutkan namanya.

"Pak Daffa, mohon maaf saya tadi tidak memperhatikan sekitar karena sibuk dengan handphone saya" Ujar wanita yang itu yang diangguki oleh Daffa.

"Tidak apa-apa, saya juga sedang tidak fokus sampai akhirnya menabrak kamu" Jawab Daffa, sedangkan wanita dihadapannya hanya mengangguk-anggukkan kepalanya dengan sorot mata yang terus mengintai wajah tampan Daffa yang saat ini penuh lebam.

"Evelyn, kenapa bisa jatuh sih?" Suara itu mengintrupsi kedua orang tersebut. Evelyn menoleh kearah Adira sembari menyengir.

"Gue terlalu fokus main handphone Ra, jadi gue ngga sengaja tabrakan sama-" Jelas Evelyn kepada Adira, Evelyn tidak melanjutkan ucapannya namun memberikan kode dengan lirikan mata kearah Daffa yang masih terdiam disana, Adira yang mengerti akan kode yang diberikan Evelyn dengan cepat menoleh dan tatapannya bertemu dengan tatapan Daffa yang sedang menatap kearahnya.

Adira terkejut, tentu saja. Namun dengan cepat Adira menunduk sopan.

"Pak Daffa, mohon maaf atas keteledoran teman saya" Ujar Adira, Daffa mengangkat tanganya.

"Tidak perlu meminta maaf, saya juga salah karena tidak memperhatikan jalan tadi" Jawab Daffa. Adira menganggukan kepalanya lalu menatap kearah Evelyn memberi kode agar mereka bisa segera pergi dari hadapan Daffa.

Jujur saja Adira merasa tidak nyaman karena sedari tadi Daffa menatapnya terus menerus. Adira menggerakan tangan Evelyn pelan.

"Eemm, jika begitu kami pamit undur diri. Saya minta maaf sekali lagi ya pak" Ujar Evelyn dan langsung menarik lengan Adira untuk mencari tempat duduk.

"Tunggu!" Ujar Daffa menghentikan langkah kedua wanita itu, Adira dan Evelyn membalikkan badannya dan menunggu Daffa berbicara.

"Ya pak?" Tanya Evelyn, seakan tersadar karena ternyata dia memang benar-benar memanggil kedua karyawan Marcell. Daffa fikir dia tadi hanya mengucapkannya didalam hati tapi ternyata kata-kata yang sudah berada diujung lidahnya itu malah keluar begitu saja.

Melihat Daffa yang hanya diam, Evelyn bertanya kembali kepada Daffa.

"Ada apa ya pak?" Kata Evelyn. Daffa berdeham untuk menghilangkan kegugupannya. Gugup? Sejak kapan Daffa yang penuh percaya diri menjadi seperti ini?

"Ahh, itu.. boleh saya mengobrol sebentar dengan temanmu Adira?" Tanya Daffa, Evelyn terkejut atas permintaan Daffa sedangkan Adira tidak kalah terkejut. Apa dia membuat kesalahan?

Kisah Sempurna (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang