▪︎Bab 31- END▪︎

367 18 6
                                    

Playlist: Mahalini - Kisah Sempurna

"Gila lo, sampe segitunya tapi tenang aja kali ini lo harus percaya sama gue Cell"

Gue janji ngga akan buat Adira na

ngis, walaupun nangis itu adalah tangis kebahagiaan.
Gumam Daffa sembari menatap keluar jendela, Daffa ingin segera menemui Adira dan menagih jawaban wanita itu.

***

Adira masih berfikir keras atas ucapan Evelyn perihal bagaimana tanggapan Adira atas pernyataan cinta yang secara tiba-tiba keluar dari mulut seorang Daffa Halim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adira masih berfikir keras atas ucapan Evelyn perihal bagaimana tanggapan Adira atas pernyataan cinta yang secara tiba-tiba keluar dari mulut seorang Daffa Halim.

*Flashback On

"Jadi gimana?" Tanya Evelyn ketika mereka sedang asik beristirahat di rooftop kantor, Adira manatap Evelyn lalu menggelengkan kepalanya ragu.

"Ckk, Ra come on! Lo harus move jangan diam di zona nyaman lo ini, ini udah berlalu Ra dan lo harus mulai buka lembaran baru lo sekarang. Lo pasti bisa ra" Ujar Evelyn terlihat kesal pada Adira, sedangkan Adira hanya bisa menghela nafasnya pelan.

"Lo sih enak tinggal ngomong tapi gue yang rasainnya Lyn, lo ngga akan tau" Lirih Adira.

"Gue memang ngga tau dan ngga mau tau rasanya jadi lo Ra, emang terdengar jahat. But lo ngga bisa terus-terusan kaya gini Ra, Seperti inipun ngga baik untuk lo. Apa lo ngga kasian sama om dan tante? Yang setiap hari khawatirin anak perempuannya yang seperti ini? Apa mereka juga ngga sedih liat lo kaya gini Ra? Jelas mereka sedih dan hancur liat anak yang mereka sayang kaya gini, apa lo ngga mikir sampai sana Ra? Kedua orang tua lo dan orang-orang yang sayang sama lo juga sama hancurnya liat lo kaya gini, mereka pengen lo kembali Ra" Ujar Evelyn membuat adira berfikir apa selama ini dirinya egois? Benar. Adira rasa Adira terlalu berlarut-larut dalam kesedihannya tanpa memikirkan orang-orang disekitarnya apalagi kedua orang tuanya.

Adira menatap Evelyn dengan mata yang memerah.

"Lyn, gue egois banget ya? Gue terlalu tenggelam dalam kesedihan gue ya? Gue juga cape harus kaya gini Lyn, tapi ini satu-satunya cara buat gue menyelamatkan serpihan terakhir hati gue Lyn. Kalau sampai gue jatuh lagi, gue ngga punya apa-apa lagi Lyn" Adira menatap Evelyn dengan air mata yang mulai berjatuhan, Evelyn yang melihat Adira menangis lagi setelah kejadian bertahun-tahun lalu ikut meneteskan air matanya.

"Gue salah ya Lyn? Gue salah buat lindungin diri gue sendiri supaya ngga jatuh lagi? Gue harus gimana Lyn?" Ujar Adira ditengah isakan tangisnya, Evelyn meraih tubuh ringkih Adira kedalam pelukannya dan ikut menangis ketika Isakan tangis Adira semakin membesar.

"Nangis dulu aja Ra, luapin apa yang selama ini lo pendam setelahnya kita bisa cari jalan sama-sama, ada gue disini Ra" Ujar Evelyn sembari mengelus bahu Adira yang bergetar.

Kisah Sempurna (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang