▪︎Bab 11▪︎

197 21 5
                                    

Don't forget untuk Vote n comment ya readers,
Biar nulisnya makin semangat
Thank uuuu😊🥰

^Typo bertebaran!^

Double update nihh lagi ada semangat nulis soalnya.

***

Sedangkan Daffa hanya pasrah saja mendengar ejekan kedua orang tuanya, yang terlihat sangat bahagia jika masalah mengejek Daffa jadi biarkanlah bukannya pahala membuat orang tuanya bahagia? Walaupun harus menginjak-injak harga dirinya sekaligus.

"Bagaimana Daf? Kalau mau bawa biar Tante suruh Aruna hubungi tukang jaitnya?" Kali ini Tante Sarah yang bertanya dan semua orang yang berada disana memandang Daffa dengan penasaran dan tentunya berbeda dengan Aruna yang terlihat biasa saja karena dia tahu bahwa Daffa tidak akan membawa wanita manapun.

***

Daffa menatap satu persatu keluarganya itu yang masih menunggu jawabannya.

"Ngga usah deh Sar, si Daffa mana-"

"Bawalah!" Ujar Daffa dengan santai memotong ucapan Sophia yang menatap penuh minta kearahnya, Sarah menganggukan kepalanya dan memanggil Aruna yang malah melamun.

"Aruna!" Panggil Sarah sedikit keras dan berhasil menarik Aruna dari keterkejutannya atas ucapan Daffa tadi yang bagaikan bom waktu bagi Aruna.

"Ahh.. iya Mom?" Tanya Aruna gagap.

Sarah menggelengkan kepalanya. "Kamu ini malah melamun" Tegur Sarah lembut sedangkan Aruna hanya menyengir ditegur seperti itu.

"Tadi dengarkan? Daffa mau bawa ceweknya jadi tolong pesankan juga untuk membuat seragam untuk pacarnya Daffa" Ujar Sarah yang diangguki dengan enggan oleh Aruna.

"Hampir lupa Daff, ukuran badan pacarmu tante lupa tanya" Lanjut Sarah bertanya kepada Daffa, sedangkan yang  ditanya malah gelagapan karena apa? Karena Daffa tadi hanya asal bicara tidak memikirkan sampai sejauh ini.

"Daff!" Panggil ibunya

"Ukuran badannya ga beda jauh sama Olivia sih tan lebih tinggi dikit" Jawab Daffa sekenanya.

"Olivia pulang kapan Sar?" Tanya Sophia kepada Sarah, seakan teringat kepada anak gadis Sarah yang saat ini sedang melanjutkan studinya diuar.

"Olivia bilang pulang bulan depan tepatnya beberapa hari sebelum acara abangnya ini" Jawab Sarah.

Suasana ruang keluarga semakin heboh ketika kedatangan Kakek Daffa-Jimmy Halim. Mereka mengobrol hangat dimulai dengan pembicaraan perusahaan yang dilakoni oleh para pria dewasa disana dan pembicaraan perihal fasion ataupun masakan apa yang belum mereka coba dan akan mereka coba nantinya, hingga tak terasa malam semakin larut keluarga Om Kelvin pamit undur diri dan tersisalah Daffa, kedua orang tuanya dan kakeknya yang berencana akan mengindap disini malam ini.

"Mau kemana Daff?" Tanya Sophia, Daffa yang baru akan bangkit dari duduknya kembali duduk dengan pasrah karena apa? Karena dia tahu bahwa ibu tercintanya itu akan mengintrogasi Daffa.

"Kamu tuh tahu aja kalau mamah mau sidang kamu ya!" Ejek Andika kepada putranya sedangkan Jimmy hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan keluarga absurd didepannya ini.

Kisah Sempurna (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang