^typo bertebaran^
"Oliv tolong bawakan baju untuk kakak iparmu ini cepat, ada di kamar mama" Titahnya membuat Adira meringis karena mendengar seruan "kakak ipar" dari mulut Shopia. Sedangkan Daffa terlihat santai tanpa sedikitpun merasa bersalah kepada Adira, karena sudah membawa Adira ke situasi awkward seperti ini.
Adira berjanji ketika di mobil nanti atau mereka ada kesempatan untuk berduaan dia akan menghabisi Daffa dan akan melemparnya ke kandang singa.. tapi sepertinya itu akan mustahil jadi biarkan Adira memukuli,mencubit, dan menjambak rambut Daffa hingga botak dan tak berbentu.
***
"Lo gila!" Ujar Adira kepada Daffa sembari memukul bahu Daffa tentunya setelah akhirnya mereka bisa keluar dari rumah Daffa. Saat ini mereka sedang perjalanan menuju rumah Adira.
"Chill oke chill" Jawab Daffa dengan ketenangan luar biasa sedangkan Adira sudah seperti cacing kepanasan karena ulah pria yang saat ini sedang fokus dengan stir mobilnya itu.
"Dengan segampang itu lo bilang tenang? Sedangkan disini lo udah mempermainkan perasaan keluarga lo terutama ibu lo? Dan dengan gampangnya lo bilang tenang? What the hell are you doing?!" Ujar Adira dengan suara yang sudah naik 1 oktaf karena kelakuan Daffa.
"Pokoknya gue ngga mau tau, lo harus jelasin sama keluarga lo, kalau kita tuh gada hubungan apapun selain hubungan yang nyatanya hanya kenal selewat" Lanjut Adira sembari bersedekap dada, Daffa melirik kearah Adira lalu menghembuskan nafasnya melihat kemarahan Adira, Daffa memilih meminggirkan mobilnya.
"Kenapa berhenti?" Tanya Adira Heran. Daffa menatap Adira dalam sedangkan Adira yang di tatap seperti itu oleh Daffa mengernyitkan dahinya bingung.
"Adira.. ntah lo mau percaya atau nggak sama perkataan gue sekarang tapi lo harus tau-" Ucap Daffa setelah beberapa menit hanya diam.
"Gue cape kalau lo mau tau. Gue mau pulang, cepetan deh" Desis Adira, Daffa menggelengkan kepalanya.
"Apaan sih?" Tanya Adira sinis karena Daffa yang terus memperhatikannya dengan intens.
"Cepet-"
"Aku suka sama kamu Ra, itu yang harus kamu tau" Potong Daffa cepat, Adira mematung mendengar ucapan Daffa.
"Waw" Ucap Adira lirih, menatap Daffa pura-pura tersanjung.
"Cepetan anter gue pulang sekarang!" Lanjut Adira sembari bersedekap tanpa mengindahkan ucapan nyeleneh Daffa. Sedangkan Daffa terlihat frustasi karena melihat respon Adira yang datar.
"Ra-"
"Sekarang Daff!" Sela Adira, dan akhirnya membuat Daffa mengalah. Diperjalanan mereka sama sekali tidak bersuara, hanya terdengar suara radio yang diputar.
Beberapa menit kemudian, mereka sampai di kediaman orang tua Adira. Tanpa menoleh Adira mengucapkan terimakasih kepada Daffa karena mengantarnya pulang dan berlalu begitu saja tanpa menunggu respon Daffa yang kini hanya bisa menatap nanar punggu kecil Adira yang sudah menghilang di balik pintu gerbang tinggi rumahnya.
Buk..buk
"Sial!" Teriak Daffa memukuli setir mobilnya. Daffa menumpukka kepalanya diatas setir sembari mengatur nafasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Sempurna (COMPLETED)
RomanceDILARANG KERAS UNTUK MENG-COPY! Seorang wanita bernama Adira Keshwari yang menganggap dirinya sudah mati rasa karena calon suaminya yang memilih meninggalkannya memilih pergi bersama selingkuhannya ketika hari pernikahan mereka sudah mendekati. Di h...