Flashback
“Luna! Ada yang mencarimu di depan.”
Perempuan bernama lengkap Bae Luna itu nampak langsung mendongakkan kepala. Dahinya mengernyit bingung. Ada yang mencarinya, tapi kan ini masih jam pelajaran. Ya, walaupun kelasnya kosong karena para guru rapat dan malah diberi tugas mencatat.
“Siapa?” Tanya Luna pada Yoo Kyung, teman sekelasnya yang tadi memanggil.
“Choi Beomgyu, siswa kelas 3–3. Cepat temui dia! Sepertinya ada hal mendesak yang ingin dia sampaikan padamu.” Ujar Yoo Kyung tapi wajahnya terlihat seperti tengah meledek.
Luna tidak tahu pikiran apa yang ada di kepala Yoo Kyung sampai-sampai dia berekspresi seperti itu. “Apaan sih ekspresimu.” Kesalnya sambil mendecak kemudian beranjak dari tempat duduk dengan terpaksa. Luna pun berjalan ke depan kelasnya untuk menghampiri Beomgyu, laki-laki yang katanya mencarinya tadi.
Dan benar saja, saat Luna pergi, ia mendapati seorang laki-laki berambut hitam panjang seleher sedang menunggu sambil membawa sekotak kado dengan kedua tangannya.
“Kau ... Choi Beomgyu?” Tebak Luna sekaligus mencoba memastikan. Pasalnya selama tiga tahun SMA, ia tidak pernah mengenal murid yang bernama Choi Beomgyu sama sekali meskipun mereka satu angkatan. Entah karena Luna yang memang kurang bergaul atau justru masalahnya ada di Beomgyu sendiri.
Yah bagaimana ya, Beomgyu memang bukan siswa yang menonjol di sekolahnya. Ia bahkan dikenal sebagai siswa suram karena suka menyendiri di kelas. Ditambah gaya rambut yang semakin mendukung julukannya itu. Beomgyu suka sekali menutupi wajah dengan rambutnya. Sehingga ia terkesan seperti laki-laki suram dan misterius.
“Benar.” Jawab Beomgyu sambil tersenyum canggung. Rasanya sangat mendebarkan berhadapan dan bicara langsung dengan perempuan yang ia sukai.
“Ada apa kau mencariku?” Luna berusaha untuk to the point karena ia masih ada banyak tugas yang harus dikerjakan.
Meskipun Beomgyu terlihat agak gelagapan awalnya, ia pun bergegas mengulurkan tangan untuk memberi kado yang ia pegang pada Luna. “Ini untukmu.” Ucapnya ragu-ragu.
Luna tersenyum ramah kemudian menerima hadiah pemberian Beomgyu. Sudah biasa hal ini terjadi. Karena Luna itu termasuk siswi yang cantik di sekolah. Jadi dia populer dan punya banyak penggemar, apalagi dikalangan laki-laki. Bahkan tak sedikit siswa yang menyukainya. Jadi yang barusan dilakukan Beomgyu tidak ada apa-apanya.
“Terima kasih.” Luna tetap berusaha merespon dengan baik apapun pemberian orang lain.
Beomgyu tersenyum mendengar ucapan Luna. Senang karena perempuan itu tidak menolak pemberiannya. “Bae Luna,” panggil Beomgyu pelan.
Melihat dari respon Luna yang ramah, sepertinya ini kesempatan bagus bagi Beomgyu untuk mengutarakan maksud dan tujuan sebenarnya ia menemui Luna.
“Aku menyukaimu. Maukah kau—”
Namun, belum juga sempat Beomgyu selesai berucap, Luna sudah lebih dulu memotongnya. “Ah, maaf. Tapi sepertinya aku lebih menyukai bad boy daripada good boy. Jadi, maaf, ya? Aku tidak bisa pacaran denganmu.” Tolaknya halus. Luna sudah menebak kalau pasti Beomgyu akan mengajaknya berpacaran. Yah, seperti yang lainnya.
Hanya saja, Luna tidak pernah menyukai Beomgyu. Jangankan menyukai, tahu ada siswa yang bernama Choi Beomgyu hidup di sekolahnya saja tidak.
Setelah menolak pengakuan perasaan Beomgyu seperti itu, Luna langsung masuk ke dalam kelasnya dengan terburu-buru. Padahal hal seperti ini sudah sering Luna alami, tapi tetap saja ia masih belum terbiasa. Pasalnya Luna itu orangnya tidak enakan, jadi ia selalu merasa bersalah setiap habis menolak pernyataan cinta dari laki-laki yang mengungkapkan perasaan mereka kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duality [Choi Beomgyu]✓
Fanfiction❝Laki-laki yang terlihat polos itu ternyata seorang berandalan?❞ TXT Fanfiction, O2 Oktober 2022 © 𝗰𝗯𝗴𝘄𝗶𝗳𝗲