26; Avoid

239 46 2
                                    

+ Aku up!!
+ Anw jangan lupa streaming MV Sugar Rush Ride😌























Suasana di rumah sakit saat ini sedang tegang. Semua orang, termasuk orang tua Luna, nampak tak henti-hentinya memanjatkan doa. Berharap penanganan segera usai dan gadis itu sadar secepatnya. Peristiwa pemukulan Billy mengakibatkan Luna mengalami cidera di bagian samping kiri kepalanya. Sehingga ia kritis dan kemungkinan harus dirawat inap sampai benar-benar pulih.

Perasaan bersalah semakin menghantui baik Beomgyu maupun Yeonjun. Keduanya memiliki sudut pandang masing-masing. Bagi Beomgyu, Luna tak akan mengalami semua ini jika sejak awal ia tidak egois. Peristiwa penculikan yang dilakukan oleh Potasium, seharusnya Beomgyu jadikan kejadian itu sebagai alasan bagi dirinya untuk menyerah. Sedangkan Yeonjun, kesalahan terbesarnya adalah menyeret Luna masuk ke dalam dendam pribadi dan konflik antara dirinya dengan Beomgyu.

~~~

Beomgyu—laki-laki berambut merah bata itu nampak berjongkok lesu sembari menyembunyikan wajah di balik kedua tangannya. Sudah tiga puluh menit berlalu, namun pintu UGD belum juga kunjung dibuka. Beomgyu tak akan pernah memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu pada Luna.

Taehyun berlari secepat yang ia bisa menuju ruang penanganan setelah mendapat kabar kalau sahabatnya masuk rumah sakit. Ketika sampai di depan UGD, dapat ia lihat Beomgyu, Yeonjun, beberapa anggota The Bruiser dan juga Devils sedang menunggu di depan dengan wajah penuh luka alias babak belur. Sudah bisa ditebak apa yang baru saja terjadi di antara mereka.

“Ini semua salahmu!” Beomgyu tiba-tiba mendongak menyalahkan Yeonjun. Matanya merah dan sedikit berair, seakan merasa marah juga sedih dalam waktu yang sama. Yeonjun tak merespon, ia hanya menelan saliva–nya sambil membalas tatapan amarah Beomgyu dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.

Grep

Beomgyu meremas baju Yeonjun, kemudian menarik laki-laki itu mendekat ke arahnya. “Jika kau tidak menculiknya, maka Luna tak akan terluka seperti ini!” Serunya, namun yang bersangkutan masih tidak menjawab.

“Jadi, kau menculik Luna?” Celetuk Tuan Bae. Beliau beranjak dari duduknya lalu berjalan sedikit ke arah Yeonjun. “Jika putriku sampai kenapa-kenapa, aku bersumpah akan menuntutmu. Akan kubawa kau dan teman-temanmu itu ke jalur hukum.” Tegas Tuan Bae membuat rasa bersalah Yeonjun semakin besar.

Mendengar pembicaraan itu, Taehyun tidak bisa tinggal diam. Ia tak pernah menyangka Choi Yeonjun adalah seorang berandalan yang telah mencoba membahayakan Luna. Padahal Taehyun pikir selama ini ia menyukai Luna.

“Choi Yeonjun! Ikut aku!”

+×+

Di ruang bercat putih itu, Luna terbaring lemah dengan seluruh peralatan medis yang terpasang di tubuhnya. Sejak sejam yang lalu, Beomgyu terus menunggu di sisi ranjang. Berharap Luna cepat membuka mata agar tak ada lagi yang perlu ia khawatirkan.

Ceklek

Jaerim masuk ke dalam ruang rawat Luna setelah beberapa saat tadi berbincang-bincang dengan Taehyun di luar. Melihat Beomgyu yang nampak begitu terpukul, ia jadi ikut merasakan sedihnya.

Ehm ... Beomgyu ...” Panggil Jaerim lirih, takut mengejutkan karena ia pikir Beomgyu sedang tidur.

Setelah yang dipanggil menoleh, Jaerim pun melangkahkan kakinya pelan menghampiri. Ia dudukkan diri ke kursi tepat di sebelah Beomgyu. “Taehyun menunggumu di luar. Katanya ada yang ingin disampaikan sebentar.” Tuturnya memberitahu.

“Ah ... Kalau begitu aku keluar dulu.” Beomgyu mengedipkan matanya berulangkali. Mencoba menghilangkan rasa kantuk yang sempat membuatnya ketiduran tadi.

Ketika keluar dari ruangan, Beomgyu mendapati Taehyun tengah berdiri persis di depan pintu sendirian. Pandangan laki-laki itu selalu tidak mengenakkan padanya, tapi Beomgyu mengerti.

“Aku langsung ke intinya saja,” Taehyun membuang nafas. “Sebaiknya kau jauhi Luna. Dia tidak akan pernah aman jika kau terus ada di dekatnya. Seharusnya kau bisa nilai sendiri. Dari kejadian hari ini dan juga waktu itu. Aku tidak mau hal seperti ini terulang untuk yang ketiga kalinya. Luna berhak hidup tenang dan aman.” Ujarnya berhasil membungkam mulut Beomgyu yang mendengar.

Sejujurnya Beomgyu paham maksud Taehyun. Dan ucapan laki-laki itu ada benarnya juga. Karena posisinya sebagai ketua geng, permasalahan antar geng pasti ada. Sudah dua kali Luna dijadikan umpan dan korban dalam konflik oleh geng lain saat memiliki hubungan dengannya. Beomgyu pikir sudah cukup hal tersebut terjadi. Sepertinya ini adalah waktunya untuk melepaskan Luna.

“Aku tahu. Aku juga berpikir demikian.” Balas Beomgyu lirih. Matanya sendu, seolah terpaksa harus tetap bahagia meskipun sebenarnya ia merasa sedih. Melepaskan orang yang dicintai tidak pernah mudah, dan itulah yang tengah Beomgyu rasakan.

Taehyun melirik sekilas Beomgyu di hadapannya. “Baguslah kalau kau mengerti. Jangan muncul lagi di hadapannya, atau kau malah akan semakin memperumit keadaan.” Ia memasukkan kedua tangan ke dalam saku. “Ingat kata-kataku ini.” Himbaunya kemudian masuk ke dalam ruang rawat Luna meninggalkan Beomgyu sendirian.

Usai kepergian Taehyun, yang dapat Beomgyu lakukan hanya memandangi Luna dari balik kaca pintu. Di dalam sana, Taehyun dan Jaerim terlihat mengurusinya dengan sangat hati-hati. Gadis itu punya banyak orang lain yang memedulikannya. Seharusnya tidak apa-apa bukan, kalau Beomgyu pergi?

Maaf, Luna, aku melanggar ucapanku dan memutuskan untuk pergi. Aku harap ini adalah keputusan yang benar, dan kau tidak akan terluka lagi karena berada di dekatku. Ucapannya dalam hati.

Aku akan selalu merindukanmu, cintaku.

.
.
.

Jaerim merenung di tempat, sedangkan Taehyun nampak sibuk sendiri dengan handphone–nya. Jika boleh jujur, ia mendengar semua percakapan antara Taehyun dan Beomgyu beberapa saat lalu. Bukannya sengaja, tapi memang terdengar karena mereka bicara tepat di depan pintu ruangan yang masih sedikit terbuka.

Entah kenapa Jaerim agak terganggu dengan percakapan itu. Seolah ia ikut merasakan apa yang akan Luna rasakan jika tahu. Luna—nampaknya dia sudah benar-benar jatuh cinta pada Beomgyu. Dan jika Beomgyu pergi, ia pasti akan merasa sangat kehilangan.







































-TBC-

Duality [Choi Beomgyu]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang