Duality [Choi Beomgyu]✓

O6; Clash

+Double up karena kemaren Sabtu aku lupa update🥲🙏🏻

Tak!

Beomgyu terlihat melamun malas di atas sofa, sambil memainkan dadu kecil di genggaman tangan. Soobin serta teman-temannya yang lain, yang sedang menunggu ia melempar dadu tersebut—tatapan mereka seketika jadi beralih. Hanya sekedar menatap, tanpa berani bertanya sama sekali. Jika Beomgyu terlihat lebih pendiam, itu artinya akan ada hal serius yang ingin dibicarakan.

“Dua hari lalu ada anggota Potasium yang menyerangku,” celetuk Beomgyu tiba-tiba. Yang sedang bermain remi bersamanya secara otomatis langsung menegakkan tubuh ketika merasa obrolan ini telah menjurus ke hal serius.

“Mereka bilang The Bruiser sudah mengambil salah satu anggota mereka. Dan mereka mau orang itu dikembalikan.” Beomgyu berucap, namun pandangannya tetap fokus pada dadu di tangan dengan sorot mata yang dingin. Bahkan tersenyum pun tidak.

Beomgyu yang sekarang berada di markas gengnya benar-benar berbeda dengan Beomgyu saat di sekolah. Beomgyu—ia adalah ketua dari sebuah geng yang anggotanya terkenal pandai berkelahi bernama The Bruiser.

Oleh anggota geng lain, Beomgyu punya julukan tersendiri yang sudah lama melekat di dirinya dari mereka. Yaitu Mortal killer.

Umurnya yang masih tergolong muda namun ahli dalam urusan berkelahi, menjadikan Beomgyu musuh kuat yang sulit dikalahkan apalagi dia punya daya tahan tubuh sangat baik. Ia adalah musuh paling dijauhi banyak anggota geng mengingat bagaimana reputasi kakaknya dulu yang juga seorang petarung liar tangguh.

Tentang The Bruiser, sebenarnya geng ini tidak dibentuk sendirian oleh Beomgyu. The Bruiser didirikan olehnya dan sang kakak bernama Kim Taehyung, yang sudah meninggal dua tahun lalu karena sebuah insiden naas. Taehyung meninggal ketika The Bruiser bertarung melawan sebuah geng bernama Devils. Ia ditusuk oleh salah satu anggota geng tersebut di tengah-tengah pertarungan. Meskipun Beomgyu dan kakaknya bukan saudara kandung serta si pelaku penusukan sudah dijatuhi hukuman penjara, namun sejujurnya Beomgyu masih belum bisa menerima kenyataan itu hingga sekarang.

Oleh karena itu, Beomgyu selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan apalagi jika menyangkut dengan bentrokan antar dua geng. Ia tak mau ada korban jiwa lagi, cukup kakaknya saja yang tidak beruntung.

“Ketua!” Terlihat seorang pria yang duduk di ujung sofa tiba-tiba berdiri mengejutkan seisi ruangan.

Pria itu, Baekhoo, bergegas berlutut sambil menunduk lesu dengan posisi sejajar tempat duduk Beomgyu. “Maaf sudah membuat ketua diserang seperti itu. Tapi, aku membawa Jinyoung ke Bruiser karena aku ingin menolongnya.” Jelas Baekhoo mengaku.

“Kau membawa orang masuk ke Bruiser tanpa mengatakannya kepada ketua?” Kali ini Soobin yang menyahut.

Baekhoo menghela nafasnya kasar kemudian memberanikan diri untuk mendongak. “Aku berencana akan mengatakannya, namun aku ragu. Aku takut ketua tidak setuju Jinyoung menjadi anggota Bruiser, padahal ia sudah sering dianiaya oleh Jaeho dan anggota potasium lain.”

“Tapi apa kau berpikir jika terus menyembunyikan Jinyoung di Bruiser, hal itu dapat memancing perang dengan Potasium? Seharusnya kau mengatakannya kepada ketua sebelum hal seperti ini terjadi.” Soobin terlanjur emosi. Perkataannya tadi berhasil membuat Baekhoo terdiam kebingungan. “Aku tahu. Aku ... Hanya ingin menolongnya.” Lirihnya dibarengi rasa bersalah.

Beomgyu turunkan kedua kakinya yang sejak tadi diletakkan di atas meja ke lantai. Ia pijat pelan pelipis kanannya sembari mengubah posisi duduk dengan kedua mata yang terpejam dan sibuk berpikir.

Sebenarnya Beomgyu tidak masalah dan mengerti dengan maksud Baekhoo yang ingin membantu Jinyoung. Tapi jika Beomgyu membiarkan Jinyoung dibawa oleh Baekhoo yang notabenenya adalah anggota The Bruiser, itu berarti Beomgyu harus siap jikalau Seon Jaeho, ketua dari Potasium dan anggotanya tidak terima kemudian datang menyerang atau bahkan terjadi bentrok antara The Bruiser dan Potasium.

Soobin menatap Beomgyu seperti tengah bertanya-tanya apa keputusannya tentang masalah ini. Beomgyu membuka kedua matanya kemudian meletakkan asal dadu di tangannya ke atas meja. “Untuk sekarang sebaiknya kalian hindari pertengkaran dengan anggota Potasium. Aku akan pikirkan cara untuk menyelesaikan masalah ini lebih dahulu.” Ujarnya kemudian.

Baekhoo sontak tersenyum lega ketika mendengar ucapan Beomgyu. “Terimakasih, ketua.” Ucapnya. Ia senang Beomgyu mengerti maksud baiknya ingin menolong Jinyoung disaat dirinya sendiri malah jadi korban penyerangan karena perbuatan Baekhoo tersebut.

Drrtt!

Beomgyu merogoh saku celananya sesaat setelah merasakan getaran dari handphone di dalam sakunya. Menandakan ada sebuah notifikasi yang baru saja masuk. Ketika dicek, notifikasi tersebut rupanya berisi pesan dari nomor tidak dikenal yang mengirimkan foto Luna tengah disekap di sebuah tempat dengan kondisi tubuh dan mulut terikat di sebuah kursi. Mata Beomgyu membulat seketika kala melihat foto itu.

Sedetik kemudian sebuah video dikirim kepada Beomgyu dari nomor yang sama. Memperlihatkan keadaan dimana Luna sedang coba dilecehkan oleh beberapa pria namun gadis itu melawan. Sehingga membuatnya mendapatkan kekerasan secara fisik dari pria-pria itu. Beomgyu pun semakin marah melihatnya.

Di akhir video diperlihatkan seorang laki-laki menantang Beomgyu agar datang ke markas gengnya sembari menyerahkan anak buahnya yang dibawa oleh salah seorang anggota Bruiser. Jelas sekali kalau orang yang dimaksud adalah Jinyoung, anak yang baru saja dibahas oleh Beomgyu dan Baekhoo beberapa menit lalu. Dan laki-laki di akhir video tersebut adalah Seon Jaeho—ketua geng Potasium yang juga baru saja mereka bicarakan.

Mendadak Beomgyu berdiri dari duduknya mengejutkan baik Soobin atau anggotanya yang lain. “Beomgyu, kau mau kemana?” Tanya Soobin agak sedikit berteriak karena menyadari gerakan tergesa-gesa dari laki-laki itu.

“Kalian semua ikut aku ke markas Potasium. Kita habisi mereka sekarang juga.”

-TBC-