“Aku akan berusaha untuk mendapatkan hatimu, Luna. Tunggu saja.”
Deg
Jantung Luna terasa seperti berhenti untuk sekian detik karena kalimat itu. Perkataan Beomgyu seakan telah menyihirnya, Luna jadi tidak bisa berkata-kata sama sekali.
“Aku bisa menjadi good boy untukmu, dan bad boy kepada orang lain saat bersamamu.”
Tidak tahu keadaan seperti apa ini. Pasalnya baru pertama kali Luna menghadapi orang seperti Beomgyu, yang rupanya tidak menyerah juga setelah cintanya ditolak. Luna pikir Beomgyu akan seperti yang lainnya, tidak berani mendekat lagi setelah tertolak. Sehingga Luna tidak perlu susah-susah menyimpan perasaan bersalah karena mereka akan menjauh dengan sendirinya.
“Beomgyu, itu ...”
Kriiiiing!!!
Suara bel masuk jam pelajaran terdengar baru saja berbunyi. Pandangan dua orang yang sedang berbincang-bincang itu jadi teralihkan untuk sepersekian detik karena bel tersebut.
“Bel sudah bunyi, masuklah ke kelas. Atau kau mau kuantarkan ke kelasmu?” Tawar Beomgyu namun pertanyaannya langsung dibalas gelengan kepala cepat oleh Luna.
“Tidak perlu. Ya sudah kalau begitu aku ke kelas dulu.” Pamitnya lalu pergi begitu saja meninggalkan Beomgyu dengan langkah kaki yang terburu-buru.
Beomgyu tersenyum kecil ketika melihat reaksi aneh kebingungan di wajah Luna. Menurutnya sangat menggemaskan, dan Beomgyu menyukai itu. Baru kali ini ia dibuat benar-benar gemas oleh makhluk yang disebut perempuan.
“Dia lucu ...” Gumamnya sembari menatap punggung kepergian Luna masih dari tempatnya berdiri.
+×+
10.00 AM
Di kantin sekolah, terlihat Luna sedang sarapan bersama dengan Jaerim tanpa obrolan sama sekali di antara mereka. Sangat aneh, keduanya mendadak jadi pendiam alih-alih menggosip seperti biasanya. Apalagi Jaerim, ia seharusnya punya bahan pembicaraan hangat untuk dibicarakan dengan Luna tapi tidak tahu kenapa sekarang ini tumben sekali tidak ada.
“Kau baik-baik saja?” Celetuk Jaerim berhasil mengejutkan Luna. Ia lirik gadis yang duduk di seberangnya itu.
“Ya? Kenapa?” Tanya Luna bingung.
“Kau terlihat tidak semangat sejak tadi. Apa Beomgyu mengatakan hal-hal aneh yang membuatmu jadi kepikiran?” Jaerim nampaknya menyadari kalau Luna sedang ada beban pikiran.
Mendengar perkataan Jaerim, Luna pun menghela nafasnya kasar. Ia letakkan sembarang sendok makan di genggamannya ke atas meja. Memang benar ia kepikiran dengan ucapan Beomgyu tadi pagi dan jujur saja itu sangat mengganggu.
“Tidak, kok.” Meskipun begitu, Luna tetap tidak mau terbuka. Dia tidak ingin Jaerim berpikiran macam-macam.
Menyadari ketidakjujuran yang tampak di wajah Luna saat gadis itu menjawab, awalnya Jaerim berpikir untuk segera membantahnya. Namun, ketika baru saja ia membuka mulut ingin berbicara, bisikan siswi-siswi di sekitar mereka yang terdengar sukses membuat atensinya jadi teralihkan. Mereka sedang membicarakan Beomgyu.
Ya, Beomgyu. Laki-laki yang ia juluki suram sebelumnya tapi tidak tahu bagaimana mendadak berubah menjadi laki-laki keren hanya dalam semalam.
“Serius itu Choi Beomgyu?”
“Wah ... Aku baru tahu dia setampan itu.”
“Benar. Ya ampun, kenapa tidak dari dulu saja ya, dia berpenampilan begitu?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Duality [Choi Beomgyu]✓
أدب الهواة❝Laki-laki yang terlihat polos itu ternyata seorang berandalan?❞ TXT Fanfiction, O2 Oktober 2022 © 𝗰𝗯𝗴𝘄𝗶𝗳𝗲