"Kapan mau nikah?"
Atau pertanyaan yang hampir senada.
"Kapan mau nyusul ke pelaminan, Mbak?"Pertanyaan-pertanyaan seperti itu semakin sering terdengar di telingaku. Mengingat usiaku yang tidak lagi muda. 27 tahun, seorang dokter spesialis kejiwaan dan masih melajang. Diusiaku yang sekarang ini, banyak dari teman-temanku yang sudah menikah selama 2 tahun, bahkan ada juga yang sudah memiliki anak. Tak jarang ketika aku menghadiri acara resepsi pernikahan, mereka selalu menanyakan hal yang sama.
Sejujurnya, terselip rasa sedih di hatiku setiap kali harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang senada itu. Jauh di dalam hatiku, akupun merindukan dapat membangun mahligai cinta dan memiliki keluarga kecil yang bahagia. Tetapi, apa mau dikata, Tuhan masih belum memberikan jodoh untukku. Bukannya aku tidak berusaha tetapi memang belum ada laki-laki yang melamarku.
Dan masih kuingat dengan jelas percakapan dengan rekan-rekan kerjaku, yang rata-rata diantara mereka sudah memiliki pasangan."Kamu sih standarnya ketinggian, turunin sedikit makanya! Biar ada laki-laki yang mau ngelamar kamu." Kata Nela, salah satu rekan kerjaku.
"Iya, bener tuh kata Nela. Setidaknya kamu membuka hati buat laki-laki yang mencoba mendekati kamu, Nai!" timpal Lisa.Standar? Mungkin bukan standar, tetapi kriteria. Pada kenyataannya standar itu sama sekali bertolak belakang dengan faktanya. Lagi pula aku sudah lelah jika terus menerus berhubungan hanya sebatas pacaran saja tanpa ada komitmen untuk menikah. Aku ingin menikah itu sekali seumur hidup, aku bahkan sudah berjanji jika ada laki-laki yang berani secara langsung melamarku, aku akan dengan senang hati langsung menerimanya.
Gila memang, tetapi itulah yang akan kulakukan dan sepertinya kali ini aku harus menepati janjiku.Ada yang suka kah? Mau lanjut?

KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny is You!
ChickLitHarus menelan omongan sendiri dengan menerima lamaran yang diajukan dokter muda yang tidak pernah terbesit dalam pikirannya. Terima? Ditolak, aku sudah berjanji. Baiklah, kita coba saja. - Naila Melamarnya? Hal tergila yang kulakukan tanpa persiapa...