Hallo....!!!
Aku bawa part honeymoon pertama Naila&Edgar di London. Btw sorry bangettt baru bisa update sekarang, masih sibuk sama tugas2. Part inipun aku gak tau apa bagian akhirnya nyess di hati, soalnya aku bikinnya sks.Oh ya, kalau nemu cerita aku di tempat lain selain di sini, tolongggh bangettt kasih tau aku ya!!
Btw, kalau part ini vote-nya bisa lebih dari 160 sebelum akhir tahun, aku bakal post cepet part selanjutnya.
Thank you
Dara_dlaLima belas jam perjalanan dan kami akhirnya tiba di Bandara Internasional London Heathrow pada pukul 11.30 siang. Untungnya aku dan Edgar tidak mengalami jetlag jadi kami siap melanjutkan perjalanan. Tujuan pertama kami adalah mengunjungi paman Edgar yang menjadi diplomat di London. Kami menggunakan taksi agar lebih mudah dan juga praktis. Hari pertama harus dijalani dengan sepraktis mungkin, itu yang kami bicarakan di pesawat. Aku dan Edgar pun sudah menyusun rencana bulan madu kami. Aku lebih memilih melakukan perjalanan yang mengeksplore alam di dataran Ratu Elizhabeth ini. Edgar juga menyetujuinya, dan dia akan mencoba menyewa mobil untuk perjalanan kami ini. Lagi pula Edgarkan memiliki SIM internasional, jadi harus digunakan. Dan aku baru tahu itu saat di pesawat sebelum landas tadi.
"Jadi, setelah ke rumah pamanmu kita akan menonton operakan, Gar?"
"Kamu pasti tidak ingin menyia-nyiakan tiket dari Dara itu ya?"
"Tentu saja!" jawabku bersemangat, membuat Edgar yang sedari tadi fokus ke jendela kini memandangku. Dia lalu menarikku ke dalam pelukannya.
"Baiklah, kita pergi langsung dari rumah paman."
"Oh yeahhh!"
Edgar terkikik mendengar semangatku. Aku sama sekali tidak merasa lelah setelah penerbangan seharian penuh ini, padahal biasanya aku langsung terdampar di kasur apartemenku. Mungkin karena ada Edgar di sisiku kali ini yang menemaniku dan dalam rangka bulan madu juga yang membuatku merasa begitu bersemangat.
"Aku ingin ke The London Eye."
Tiba-tiba saja aku ingin melihat keindahan malam kota London dari ketinggian. Dulu, aku pernah satu kali menaiki The London Eye ketika merayakan ulang tahunku bersama Kak Lukas. Setelah itu aku tidak pernah ke sana lagi. Bagiku, melihat kota London dari ketinggian dengan menggunakan London Eye adalah hal special dan hanya dilakukan saat-saat special juga, seperti saat ini misalnya.
"Kukira kamu tidak akan meminta ke sana, sayang."
"Awalnya memang tidak, tapi setelah berada di London itu langsung terpikirkan olehku."
" Baiklah sayang, malam ini dan besok kita akan berkeliling London."
Janji Edgar itu langsung membuatku memberikan kecupan di pipinya. Edgar tampak terkejut dengan spontanitasku, tetapi dia langsung bisa menguasai dirinya kembali. Tangannya semakin menarikku masuk ke dalam pelukannya, pelukan hangat Edgar.
Dengan senang hati aku merapatkan diri seperti kaki seribu yang bergelung begitu diusik, seperti itu pula aku saat ini. Udara di kota London masih tetap terasa dingin sekalipun di tengah hari begini. Aku semakin bersemangat ingin segera bertemu dengan paman dan bibi Edgar, setelah itu kami bisa memulai rencana honeymoon kami. Yeayyy!
***Taksi yang kami tumpangi berhenti di depan sebuah rumah yang desainnya bergaya khas Inggris. Halaman rumahnya ditumbuhi rerumputan yang terawat dengan baik. Setelah membayar taksi tadi, aku dan Edgar langsung menyeret koper kami menuju pintu rumah. Tadi Edgar sudah menghubungi pamannya, dan mereka kebetulan ada di rumah. Aku berdiri di samping Edgar sembari melingkarkan sebelah tanganku ke pinggangnya, sedangkan Edgar menekan bel rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny is You!
ChickLitHarus menelan omongan sendiri dengan menerima lamaran yang diajukan dokter muda yang tidak pernah terbesit dalam pikirannya. Terima? Ditolak, aku sudah berjanji. Baiklah, kita coba saja. - Naila Melamarnya? Hal tergila yang kulakukan tanpa persiapa...