Bab 10

11.9K 618 17
                                    

 Sorry for late post. Please vote and give comments! Thanks for reading. ^^

Di mulmed ada contoh foto Naila yang di upload Edgar di Instagram-nya.

           

            "Sekarang tidurlah! Aku akan pergi setelah kamu tidur." Perintah Edgar sembari membenarkan selimutku.

            Aku tersenyum memperhatikannya, dia menjadi sangat manis dan perhatian setelah mendengar persetujuanku tentang rencana mempercepat pernikahan kami. Tapi mungkin memang lebih baik dipercepat, terlebih Ayah kemarin sudah menanyakan soal pernikahanku. Sepertinya acara hari minggu nanti sekalian memberitahu Ayah soal mempercepat pernikahanku. Dan juga pertemuan pertama Edgar setelah resmi bertunangan denganku.

            "Gar!"

            "Hmm..."

            Edgar menjawabku dengan gumaman sembari tangannya sibuk mengusap-usap rambutku.

            "Hari minggu nanti, kita sekalian bilang ke Ayah ya soal pernikahan kita!"

            Edgar mengangguk, "niatku memang seperti itu, bahkan tujuan utamaku adalah bertemu Ayahmu bukannya ikut denganmu ke pernikahan kakakmu itu."

            "Jadi kamu tidak suka pergi denganku ke pernikahan Kak Lukas, begitu? Kalau begitu

tidak usah! Aku bisa pergi sendiri dan bisa juga menumpang dengan Nesa." Kataku

kesal.

            Aku melihat Edgar menghembuskan napas beratnya, lalu menatapku lekat.

            "Bukan itu maksudku, Naila! Aku tentu saja senang menemanimu tapi itu bukan tujuanku.

Sudahlah, sekarang kamu tidur!" ucapan final Edgar yang tidak bisa dibantah.

            "Aku akan tidur, tapi nyanyikan dulu aku sebuah lullaby!" pintaku dengan puppy eyes.

            Sejujurnya aku sangat penasaran sekali dengan suara Edgar ketika bernyanyi. Baguskah? Atau

justru malah tidak enak didengar?  Entahlah, tiba-tiba saja aku ingin mendengar Edgar menyanyi, memberikanku lullaby.

            "Kamu ingin aku menyanyi apa?" tanyanya dengan serius.

            Aku mengendikkan bahu, "Terserah saja! Yang penting aku bisa tertidur."

            Edgar tampak berpikir, mungkin sedang memilih-milih lagu yang cocok untuk membuatku

tertidur. Aku menunggu, mengantisipasi lagu apa yang akan dinyanyikan Edgar.

            "Baiklah, pejamkan matamu dan dengarkan aku!" perintah Edgar yang kuturuti dengan mudah.

            " Always said I would know where to find love.

              Always thought I'd be ready and strong enough,            

             But some times I just felt I could give up.

             But you came and changed my whole world now,            

             I'm somewhere I've never been before

             Now I see, what love means.            

             It's so unbelievable...

            And I don't want to let it go,

My Destiny is You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang