DESTINY [ SELESAI ]

MOBIL

Aurora berjalan masuk kedalam rumah, pintu rumah yang tertutup rapat ditambah dengan lambu teras yang belum menyala itu menandakan bahwa Aldi tidak ada dirumah, gadis itu membuka pintu menggunakan kunci rumah yang selalu ia bawa.

Baru masuk saja ia sudah dibuat menghela napas berat, sampah makanan berserakan dimana-mana, Aurora melempar tasnya ke sofa, mulai memunguti dan membersihkan ruang tamunya, setelah dirasa sudah rapi, ia menuju kamar untuk membersihkan diri.

Aurora berniat untuk berbaring sejenak, rasanya lelah ditambah lagi lebam nya belum sembuh total. Tanpa sadar ia memegang bibirnya, kejadian didalam mobil Noah kembali berputar. Oh ayolah, jantungnya berdetak cepat, itu tanda bahwa jantungnya bekerja dengan baik bukan?

"First kiss gue sialan!" Aurora kembali terlihat kesal saat mengingat kalimat yang diucapkan Noah setelah menciumnya tanpa izin.

Suara gebrakan pintu membuat Aurora menoleh cepat, gadis itu bangun lalu duduk ditepihan ranjangnya, ia dapat merasakan bahwa seseorang beralan menuju kamarnya.

"Lo tidur diluar aja deh, cewek gue dateng mau nginap," ucap Aldi saat ia tiba didepan pintu kamar Aurora. Keduanya memang tinggal dirumah yang tidak terlalu besar, hanya memiliki satu kamar mandi, satu kamar tidur, dan satu ruang tamu.

"Maksudnya?" tanya Aurora yang masih belum paham dengan kalimat yang dilontarkan Aldi. Pria dengan baju kaos itu memandang kesal kearah Aurora, lalu maju selangkah mendekati gadis itu.

"Lo ke hotel atau kemana gitu, cewek gue mau nginap," ucapnya lagi. Aurora mengangguk samar, mau melawan? Jelas ia kalah. Aldi pergi begitu saja saat Aurora mengangguk, pria dengan celana jeans hitam itu berjalan menuju dapur, sesekali terdengar suara tendangan saat ia berjalan.

"LO BELUM MASAK?" teriak Aldi. Aurora segera berlari kearah dapur, Aldi kini tengah berdiri didepan rice cooker dengan wajah yang tengah menahan kesal.

"Rora baru pulang Yah," jawab Aurora seadanya. Aldi menaikkan sebelah alisnya lalu mendekati Aurora.

"Gue gak peduli, pergi sekarang." Suara gertakan gigi Aldi terdengar jelas di telinga Aurora, ia mengangguk cepat lalu kembali ke kamar, mengambil beberapa helai baju lalu keluar. Gadis itu melihat Aldi yang kini tengah duduk di ruang tamu sebelum akhirnya keluar rumah.

🪐🪐🪐

Winda tersenyum senang saat melihat anak dan suaminya duduk bersama untuk makan malam, wanita itu memaksa Noah untuk pulang dengan alasan ia sedang sakit, dan mau tak mau pemuda itu mengiyakan permintaan Winda.

"Bagaimana dengan perusahaanmu?" Pria paruh baya itu memulai percakapan, Noah berdeham pelan seraya mengambil segelas air.

"Baik," jawab Noah singkat. Winda mendelik kesal, ia tidak mengharapkan percakapan dengan topik pekerjaan sekarang. Wanita itu memandang keduanya secara bergantian.