Aurora melempar senyumnya kearah tubuh Nayla yang perlahan menjauh, sahabatnya itu pulang bersama Daniel, keduanya janjian untuk bertemu di kelas Nayla, Aurora mengambil ponselnya yang bergetar, ia membuka pesan Whatsapp yang menampilkan pesan Jiro disana.
Aurora kembali memasukkan ponselnya setelah membalas pesan Jiro, ia kembali melanjutkan piketnya, di kelas hanya tersisa ia dan Raka, temannya yang satu jadwal piket dengannya.
"Gue udah selesai pel nih, mau sekalian buang sampah apa gimana, Ra?" tanya Raka. Aurora mengangguk cepat, ia meletakkan sapunya di belakang pintu lalu membantu Raka menarik tong sampah, keduanya bekerja sama untuk mengangkat benda itu menuruni tangga.
Selesai membuang sampah, Raka berpamitan pada Aurora, yang di jawab dengan anggukan oleh gadis itu, ia berhenti sejenak ketika melihat Noah yang berdiri di depan kantor kepala sekolah.
"Harus mutar nih gue," ujarnya. Aurora melewati sisi lapangan yang bersebrangan dengan ruang kepala sekolah, untungnya masih ada beberapa murid yang berdiri di sekitar lapangan.
"Ra!" panggil seseorang. Aurora menoleh dan mendapati Jiro yang berdiri di samping motornya, beberapa teman pemuda itu melempar senyum meledek kearah keduanya, wajah Aurora menampilkan senyum canggung, ia berjalan mendekati Jiro dan berdiri di depan pemuda itu.
Jiro menyerahkan sebuah helm padanya, pemuda itu juga menyampirkan jaketnya di pinggang Aurora, adegan tersebut menimbulkan sorakan dari teman Jiro. Akibatnya, Noah yang berada di seberang lapangan menoleh, mata tajam pemuda itu terpaku pada Aurora yang kini berusaha untuk naik ke atas motor muridnya.
Noah berbalik, berjalan cepat menuju ruangannya untuk mengambil tas dan jas, lalu berjalan ke parkiran guru, wajah tegas dan mata tajamnya bisa membuat orang paham dengan sekali lihat.
Pemuda itu melirik kaca spionnya, motor Jiro tepat di depan mobilnya, rahang Noah mengeras ketika melihat rok Aurora yang benar-benar menampilkan paha putihnya, membuat Noah semakin melajukan mobilnya.
Aurora menoleh tepat saat Noah memfokuskan pandangan kearahnya, mata gadis itu membulat ketika bertatapan langsung pada Noah, pegangan gadis itu pada pinggang Jiro mengerat, membuat Jiro menunduk sedikit.
"Kenapa Ra?!" tanya Jiro dengan suara keras.
"Enggak! Gak papa!"
🪐🪐🪐
Aldi duduk di sofa rumah Mawar, menunggu kedatangan Aurora, pria itu mengenakan baju kaos yang di tutupi jaket kulit, Mawar yang duduk di seberangnya menghela napas kasar, wanita itu sudah berkali-kali menyuruh Aldi pulang, namun pria itu menolaknya dengan alasan tidak akan pulang sebelum bertemu Aurora.
Suara langkah kaki membuat Aldi berdiri, pria itu memasang wajah miringnya, senyum pria itu membuat Mawar bergidik ngeri.
"Udah pulang lo?" tanya Aldi. Aurora berhenti tepat di depan pintu, ia diam, tidak berani mengeluarkan suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [ SELESAI ]
Fiksi RemajaUntuk sesaat Noah terpaku, dihadapannya berdiri seorang gadis berseragam sekolah, dengan rambut terikat. Senyum pemuda itu terbit seketika, seperti mendapatkan sebuah ide cemerlang. ***** Noah Atreo, menjadi seorang guru di sebuah sekolah menengah a...