Aldi membuka pintu rumahnya, ia sedikit meringis saat mencoba untuk berkedip, pelipisnya memerah dan sudut bibirnya mengeluarkan darah. Satu jam yang lalu, seorang pria berkemeja coklat menghampirinya, menagih sejumlah uang yang ia pinjam.
Aldi yang memang tak memegang uang sama sekali berdalih bahwa Aurora yang akan melunaskannya. Pria itu menolak keras, ia tahu bahwa anak Aldi yang bernama Aurora itu berparas cantik.
Namun, memang ia belum pernah melihat Aurora secara langsung, hanya melalu foto yang diberikan Aldi. Si penagih hutang itu memberi waktu dua minggu padanya, mengancam jika ia tidak melunasi hutangnya, rumah yang ia tempati sekarang terpaksa menjadi milik si penagih.
Luka dan lebam yang ada di wajahnya adalah akibat dari perbuatan Noah, pemuda itu memukuli Aldi saat melihat pria itu hendak memukul Aurora.
Aldi menendang pintu rumah, ia masuk dengan perasaan kesal. Sejak kejadian ia menyuruh Aurora keluar dari rumah karena pacarnya ingin menginap, gadis itu tidak pernah pulang. Membuat Aldi kesal, karena tidak ada yang memasak makanan untuknya.
"Awas aja lo, gue cari sampe dapet, gue jual sekalian, biar lunas semua utang gue." Aldi menampilkan senyum liciknya. Pria itu berjalan ke kamar mandi, berniat untuk membersihkan diri sebelum memulai aksinya.
Sikap Aldi memang begitu, selalu berbuat sesukanya, bahkan ia menganggap Aurora malapetaka saat tahu istrinya meninggal saat melahirnya gadis itu.
Rasanya, memukul Aurora bukan apa-apa jika belum membuat sebagian tubuh gadis itu lebam. Aurora tidak bodoh karena tidak mau meninggalkan Aldi. Hanya saja, Aldi adalah Ayahnya, pria yang merawatnya hingga sebesar sekarang.
🪐🪐🪐
Aurora berjalan keluar dari gedung Apartement, gadis itu berjalan menuju supermarket yang letaknya tidak jauh dari Apartement Noah. Dengan baju kaos kebesaran dan celana legging panjang ia berjalan sambil sesekali memainkan ponselnya.
Ia tak mengabari Noah karena pemuda itu bilang ia ada urusan di kantor, membuat Aurora tidak mau mengganggu waktu kerjanya.
Saat masuk kedalam supermarket, ia mengambil beberapa cemilan dan bahan makanan, mengingat lemari es Noah yang penuh dengan makanan cepat saji dan beberapa minuman alkohol milik pemuda itu.
Aurora berpindah ke stan sayuran, ia meraih sayur kangkung dan bayam, berniat menumis dua sayuran tersebut.
Setelah memilih bahan makanan, ia berjalan menuju kasir, membayar semua belanjaannya dengan uang yang baru saja ia tarik dari ATM.
Noah memberinya kartu kredit. Hanya saja, ia enggan menggunakannya.
Saat gadis itu berjalan keluar dari supermarket, Aurora sedikit terkejut melihat kehadiran Aldi, ditambah dengan raut marah dari pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [ SELESAI ]
Teen FictionUntuk sesaat Noah terpaku, dihadapannya berdiri seorang gadis berseragam sekolah, dengan rambut terikat. Senyum pemuda itu terbit seketika, seperti mendapatkan sebuah ide cemerlang. ***** Noah Atreo, menjadi seorang guru di sebuah sekolah menengah a...