Dengan celana jeans dan baju kemejanya, Aurora berjalan masuk ke kantor Noah. Hari ini, ia bertekad untuk baikan dengan pemuda itu setelah hampir dua minggu mendiaminya, tadi malam ia sempat meminta saran pada Nayla, Aurora juga sempat bercerita tentang perasaannya pada Nayla.
Dan sahabatnya itu menyuruhnya untuk menyelesaikan masalah mereka di luar, namun Aurora lebih memilih untuk menghampiri pemuda itu di kantor.
Aurora tak sengaja melihat Arthur yang tengah berdiri di depan lift, pemuda itu sedang berbicara dengan karyawan lainnya, ia menokeh ketika menyadari Aurora berjalan kearahnya.
"Noah ada di ruangan kan Pak?" tanya Aurora. Arthur mengangguk sambil melempar senyum sungkan, setelah pintu lift terbuka, Arthur mengajak Aurora untuk naik bersama.
Arthur mengantar Aurora tepat di depan pintu ruangan bos nya itu, gadis berambut panjang itu menolak ketika Arthur menawarkan diri untuk membukakakannya pintu, Arthur mengangguk sebagai jawaban lalu berjalan menuju ruangannya sendiri.
Aurora menarik napas panjang, berharap ketika membuka pintu ia tak melihat Laura, wanita ular yang berusaha mendekati Noah.
Gadis itu menuruti nasihat Nayla, sahabatnya itu menyuruh Aurora untuk mendatangi Noah, memaafkan kesalahan pemuda itu dan berhenti denial bahwa Laura berhenti mendekati Noah.
Nayla juga sempat mengamuk ketika mendengar cerita saat Laura melabrak nya, gadis itu bilang, "lo gimana sih, Ra? Kalo lo jauhin tuh guru, yang ada si ular itu makin punya kesempatan!" Aurora mengerti, dan mulai berpikir cara untuk menghampiri pemuda itu.
Namun sialnya, apa yang ia wanti-wanti kini berada tepat di hadapannya, Laura berdiri memeluk Noah yang kini berdiri di samping meja kerjanya, dapat gadis itu lihat Noah bahkan tidak melawan ketika Laura memeluknya erat.
"Oh, hai!" Suara Laura membuat Noah menoleh ke arah pintu, wajah pemuda itu panik, ia melepas paksa pelukan Laura dan berlari ke arah Aurora, gadis remaja itu menggelengkan kepalanya pelan lalu berlari meninggalkan ruang kerja Noah.
"Anjing!" desis Aurora. Air mata gadis itu mengalir, ia semakin mempercepat langkahnya ketika mendengar suara Noah dari belakang, bahkan di susul suara Arthur yang memanggil Noah.
Aurora berlari menuju parkiran kantor, ia berjalan menuju jalan raya dan hendak menghentikan taxi sebelum tangan seseorang berhasil menarik tubuhnya.
"Ra, dengarin saya dulu," ujar Noah. Tangan pemuda itu menggenggam erat jemari Aurora.
"Apa? Saya pikir kedatangan saya buat minta maaf sama Bapak itu berhasil baik! Tapi yang saya dapetin Bapak malah pelukan sama cewek itu!" Suara Aurora terdengar seran karena banyak mengeluarkan air mata.
Noah menggeleng pelan, ia menarik Aurora untuk kembali ke parkiran mobil dan masuk ke dalam mobilnya, Aurora tak menolak, ia berusaha untuk mendengarkan penjelasan Noah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [ SELESAI ]
Teen FictionUntuk sesaat Noah terpaku, dihadapannya berdiri seorang gadis berseragam sekolah, dengan rambut terikat. Senyum pemuda itu terbit seketika, seperti mendapatkan sebuah ide cemerlang. ***** Noah Atreo, menjadi seorang guru di sebuah sekolah menengah a...