BELUM SELESAI

482 22 0
                                    

Winda terkejut ketika Noah membanting kuat pintu rumah, Nathan yang berada di ruang tamu sampai menoleh mendengar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Winda terkejut ketika Noah membanting kuat pintu rumah, Nathan yang berada di ruang tamu sampai menoleh mendengar itu. Winda berlari menghampiri anaknya, ia terkejut melihat penampilan Noah yang berantakan.

"Noah! What's wrong?" Winda meraih pundak anaknya, ia menarik Noah menuju ruang tamu, Nathan berdiri ketika Winda menggandeng Noah. Pria itu meletakkan gelasnya lalu mendekati Winda, berdiri tepat di depan mereka.

Noah tak menjawab, Nathan meraih pipi Noah, wajah anaknya terlihat memerah dan sedang menahan amarah, Nathan yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya segera menarik Winda dan menyuruh wanita itu berdiri di belakangnya.

Dan benar saja, Noah berdiri dan langsung melempar vas bunga yang ada di meja, pemuda itu menendang meja ruang tamu lalu melempar remot televisi hingga mengenai layar televisi mereka.

"NOAH!" teriak Winda. Wajah wanita itu terjatuh panik ketika melihat jari anaknya mengeluarkan darah, sedangkan Nathan hanya memandangi Noah dengan santai, bahkan ia sempat meraih remot yang berada di lantai.

"Pa! Anak kamu kenapa sih?!" Nathan tak menjawab, pria itu mendekati Noah dan menampar pipinya, rahang Nathan ikut menegaskan saat Noah tak merespon apa-apa.

"Kenapa di tampar? Kamu gila?!" Winda mengelus pipi Noah, pemuda itu masih belum mengeluarkan suaranya, Nathan sengaja menampar anaknya karena tahu apa yang sudah anaknya lakukan, semua karena Arthur.

Arthur memberitahu Nathan apa yang terjadi antara Aurora dan bos nya itu, Nathan sudah menebak apa yang akan terjadi jika Laura berdekatan dengan anaknya.

Noah melepas tangan Winda, ia berjalan cepat menuju kamarnya dan menutupnya rapat-rapat, ia marah karena Aurora mulai berdekatan dengan Jiro, murid yang berkenalan dengan Aurora tadi pagi.

Tadi juga, Jiro menyusul Aurora ke rumah, bahkan sebelum Noah turun, Aurora sudah lebih dulu menyuruh Jiro untuk masuk ke dalam rumah Mawar, dan yang paling membuatnya marah adalah, Aurora mencoba untuk mengabaikannya.

Noah muak, pemuda itu memilih pulang, namun ia tahu bahwa Aurora menyadari keberadaannya.

🪐🪐🪐

"Apa kamu gak keterlaluan?" tanya Mawar. Wanita itu bertanya karena Aurora bercerita bahwa ia sengaja mengabaikan Noah saat pemuda itu menyusulnya pulang,

"Enggak Bu, dia yang lebih keterlaluan." Aurora tampak tak ingin mengalah. Baginya, membuat Noah kesal atau marah adalah balasan yang tepat, ia kesal pada pemuda itu namun lebih kesal pada Laura.

Aurora bahkan tak pernah menjawab panggilan Noah, pesan pemuda itu juga tidak pernah ia balas, rasanya masih sulit untuk mendengar penjelasan pemuda itu.

Mawar mengangguk paham, ia tak mau ikut campur dalam masalah keduanya. Menurutnya, mereka bisa menyelesaikan masalah mereka berdua.

"Siapa nama perempuan itu?" tanya Mawar. Wanita itu berdiri meraih remot televisi yang terletak tak jauh dari sofa, mengganti channel televisi dengan channel kesukaannya.

DESTINY [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang