Aurora meletakkan ponselnya setelah membalas pesan Kania, sejak pulang dari sekolah tadi hingga pukul dua belas malam ia belum mengabari Kania, untung saja Kania mengabarinya jadi ia bisa memberitahu gadis itu bahwa ia tidak pulang malam ini. Dengan alasan menginap di rumah teman.
Gadis itu beralih menghampiri Noah yang tengah duduk di balkon Apartement, dengan kaos polo dan celana pendek berwarna hitam sambil menikmati rokok dan menatap langit. Aurora memegang pundaknya, gadis itu memakai baju serta celana Noah, baju yang kebesaran itu membuatnya terlihat imut.
Noah meraih tangan Aurora, menarik gadis itu untuk duduk di sampingnya, ia mematikan rokoknya lalu memeluk Aurora dari samping yang di balas dengan kecupan di pipi kirinya.
"I love you," ujar Noah tiba-tiba. Aurora mengalihkan pandangan kearahnya, meraih dagu pemuda itu lalu mengecup bibirnya singkat, wajah Aurora memerah ketika mendengar ungkapan tadi, Noah benar-benar terlihat romantis sekarang.
"I love you too," jawab Aurora. Gadis itu menegakkan tubuhnya membuat Noah menatapnya dan sialnya ia malah gagal fokus dengan bibir ranum milik Aurora, tak ingin melewatkan kesempatan, Noah mulai memiringkan kepalanya, menarik tangan Aurora dan meletakkan tangan gadis itu di pundaknya.
Suara decapan dari bibir yang saling memaksa masuk ke bibir satu sama lain itu berhasil membuat suasana terasa panas, belum lagi tangan Noah yang menekan tengkuk Aurora dan tangan gadis itu yang berbalik meremas ujung baju Noah.
Merasa pasokan udara mulai menipis, Noah melepas ciumannya, Aurora menatap matanya tanpa berkedip lalu mengelus hidung pemuda itu.
"More." Noah sedikit tak percaya namun mengabulkannya, kali ini Noah berdiri, mengangkat Aurora ke dalam gendongannya lalu masuk ke dalam, menurunkan gadis itu di kasur dengan tangan yang berpindah posisi masuk ke dalam baju Aurora.
Gadis itu tidak menolak, ia menutup matanya dan menikmati perlakuan Noah, pemuda itu yang tadi nya menutup mata kini malah membuka matanya cepat dan melepas tautan bibirnya, membuat Aurora bingung sekaligus heran.
"Noah, kenapa di lepas?" tanya Aurora. Wajah gadis itu terlihat kesal, namun berbeda dengan respon Noah yang malah menatapnya heran.
"Tidak sayang, saya takut kelepasan." Noah keluar kamar, ia meninggalkan Aurora yang mengikutinya dari belakang dengan kaki yang di hentakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [ SELESAI ]
Teen FictionUntuk sesaat Noah terpaku, dihadapannya berdiri seorang gadis berseragam sekolah, dengan rambut terikat. Senyum pemuda itu terbit seketika, seperti mendapatkan sebuah ide cemerlang. ***** Noah Atreo, menjadi seorang guru di sebuah sekolah menengah a...