EPILOG

515 12 1
                                    

Lima bulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lima bulan kemudian.

Aurora duduk di sofa dengan tangan yang menggenggam sebuah undangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aurora duduk di sofa dengan tangan yang menggenggam sebuah undangan. Tiga bulan setelah kelulusan, Noah melamarnya, Aurora sempat menolak dengan alasan ingin berkuliah. Namun, pemuda itu bersikeras untuk melamarnya dan menyanggupi akan membiayai pendidikan Aurora.

Undangan sudah tersebar, bahkan beberapa kolega pemuda itu ada yang sudah mengirimkan hadiah, tak lupa Nova yang masih berada di Sydney juga mengirimkan rangkaian bunga sebagai bentuk ucapan selamat.

Aurora menunduk sedih, pernikahannya tak dihadiri Aldi, sebab pria itu masih dalam proses menjalani hukumannya, pemberkatan yang akan diadakan besok membuat jantungnya berdegup cepat, seperti tak percaya bahwa Guru killer yang sempat membuatnya kesal kini akan menjadi suaminya.

Kamar hotel yang begitu luas menjadi saksi bisu dimana Noah melamarnya kemarin, mereka kembali menempati kamar tersebut sebagai kamar untuk persiapan pengantin nantinya.

Suara langkah kaki membuat Aurora tersenyum, dihadapannya ada Noah yang mengenakan kemeja dengan lengan yang digulung setengah, pemuda itu baru saja kembali dari kantor untuk menyelesaikan semua pekerjaannya.

"Are you happy?" Aurora mengangguk, ia berdiri dan mengalungkan tangannya pada leher Noah, memeluk pemuda itu dengan sayang yang di balas dengan dekapan erat.

🪐🪐🪐

Suara gemuruh tepuk tangan memenuhi ruangan, pemberkatan baru saja selesai, keduanya tersenyum senang saat melihat semua tamu yang merayakan hari bahagia mereja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara gemuruh tepuk tangan memenuhi ruangan, pemberkatan baru saja selesai, keduanya tersenyum senang saat melihat semua tamu yang merayakan hari bahagia mereja.

Noah tak melepas gandengannya pada Aurora hingga keduanya tiba di pelaminan, duduk dengan senyum yang masih terpampang jelas di wajah mereka.

"RORA! SELAMAT SAYANG!" Suara Nayla membuatnya menoleh, sahabatnya itu datang bersama Daniel yang kini berstatus sebagai kekasihnya, di belakang mereka ada Nalu dan Nada yang mengenakan baju senada.

"Selamat ya, Pak." Noah mengangguk, pemuda itu menyalami kedua muridnya yang kini sibuk mengangkat ponsel untuk mengambil foto.

Tak lama, perhatian Aurora teralih oleh bocah kecil yang menarik gaunnya sejak tadi, ada Benua dan Mawar dan jangan lupakan Rama yang selalu berada di belakang mereka walaupun Mawar masih belum bisa menerima Rama kembali ke hidupnya.

"Kakak, abis ini bakal punya adik bayi ya?" Pipi Aurora merah padam, pertanyaan sederhana itu mengalir begitu saja dari mulut Benua.

"Nua..." Suara rendah Mawar hanya di balas cengiran oleh bocah itu.

🪐🪐🪐

"Thank you karena sudah mau menjadi Istri saya, saya mencintai kamu, Tuhan benar-benar membuat saya bahagia dengan cara yang tak terduga, bertemu kamu contohnya."

"Noah, terima kasih udah milih aku, aku usahakan yang terbaik buat kamu, I love you Noah!"

"Noah, terima kasih udah milih aku, aku usahakan yang terbaik buat kamu, I love you Noah!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DESTINY [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang