**Silahkan teman-teman bantu vote novel ini, tidak ada kekuatan yang lebih besar selain dukungan dari kalian untuk saya**
*Tanggal 25 Maret 2017*
Alarm Feni berbunyi!!! Jam menunjukkan bahwa sekarang sudah pukul 04.20 bunyi masjid saling bersautan menandakan bahwa waktu sholat subuh sudah akan masuek. Aku membangunkan Feni untuk ikut siap-siap melakukan sholat subuh.
"Fen... Feni... Bangun Fen, sholat Subuh Fen....!!! "
"Ha?!!.... Aduh kamu ngagetin aja sih ahh Jina!! "
"Tapi waktu sholat subuh udah mau masuk Fen, ayo bangun!! Kalau nanti udah sholat subuh, kita siap-siap untuk pergi ke sekolah"
Feni pun beranjak dari tempat tidur dan langsung mengambil wudhu di lantai bawah, kami berencana untuk sholat subuh di masjid terdekat, itung-itung untuk jalan subuh sambil menikmati angin subuh yang sejuk.
"Ayo Jina... Aku udah siap."
"Wah gercep juga yah kamu"
"Iya dong.. "
Kami pun berjalan menuju masjid yang tidak terlalu jauh dari rumah Feni, mungkin jaraknya sekitar 5 menit berjalan kaki dari rumahnya.
Tidak butuh waktu lama kami pun sampai dan mengambil saf untuk melakukan sholat subuh secara berjamaah.
Setelah kami selesai melakukan sholat subuh, kami bersalam-salaman dengan sesama jamaah yang ada di masjid, dan ada satu tante yang bertanya kepadaku.
"Loh... Kamu anak baru yah disini? "
Sambil menunjuk ku.Akupun menjawab
"Iya tante, saya temannya Feni kebetulan lagi nginap di rumah Feni"Tiba-tiba Tante itu mendekat dan mengambil posisi seakan ingin membisikkan sesuatu.
"Aku istrinya Om Juna Tante Siti, Om Juna sudah menceritakan semua kejadian semalam saat mengantar kalian pulang kerumah"
Saat mendengar itu, aku lalu bertanya kepada Tante Siti.
"Tante.... Tante percaya dengan cerita Om Juna? "
"Tentu saja.... Memangnya atas dasar apa dia mau mengarang cerita seperti itu? "
Feni pun bertanya kepada Tante Siti
"Tante, kami mau tanya sesuatu sama Tante...!! Kami harus bagaimana Tante, apa Parakang itu akan mengejar kami terus? "
"Setau Tante dari cerita nenek Tante, dulunya Parakang itu adalah sebuah kesalahan saat mendalami ilmu yang terlarang, mereka membuat dewa yang mereka sembah marah! Saat itulah ada sepuluh orang pertama yang menjadi sosok Parakang, di waktu itu masih sangat minim pengetahuan tentang makhluk ini, alhasil banyak warga yang menjadi korban, mulai dari hewan ternak yang sering dicuri, ibu hamil yang diserang lalu janinnya diambil, sampai orang yang mengalami sakit parah dibunuh oleh Parakang ini. Terornya di zaman dahulu sangat mengerikan, sampai pada waktu ada salah satu petinggi adat melakukan ritual untuk mencari tahu kelemahan Parakang ini. Setelah melakukan ritual yang panjang akhirnya petinggi adat tersebut menemukan sebuah doa dan media yang dapat menjauhkan orang-orang dari teror Parakang yang sudah hampir satu bulan meneror di desa yang tidak diketahui sampai sekarang bertempat dimana, tetapi nenek Tante mengatakan kalau dia percaya tempat itu berlokasi di pedalaman Kerajaan Parepare di zaman dahulu. Kembali ke cara untuk menghentikan teror Parakang tersebut, ternyata media yang dapat mengusir Parakang itu berupa Panini atau biasa dikenal dengan tanaman banglai, petinggi adat pun membacakan doa dan meniupkannya ke Panini yang dipegangnya! benar saja teror dari Parakang ini lama kelamaan mulai menghilang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Buku Pudara
HorrorKehilangan temanku memiliki kejanggalan yang luar biasa. Aku dan dua temanku yang lainnya harus mencari tahu apa yang menyebabkannya menghilang malam itu. Ditengah kami mencarinya, kerap kali hal aneh bermunculan dan tanpa kami sadari, kami sedang d...