Keraguan

20 5 0
                                    

"Aduh...!! Dani kemana sih?!" Feni mulai mengomel karena Dani sama sekali tidak kunjung muncul setelah kami keluar dari kastil. Padahal aku punya informasi penting yang mungkin berguna untuk menemukan keberadaan Sam.

Siapa wanita yang ada didalam lukisan itu? Mengapa dia menangis sambil menari? Apa yang telah terjadi di desa tersebut? Aku ingin memberitahu hal ini kepada Dani! Dan sekarang dia hilang entah kemana!

"Fen kita tunggu aja disini, sekarang juga udah siang." Kami sudah berada didalam kastil itu selama empat jam, karena sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 12.03, mungkin saja Dani masih ada didalam, karena janji temu kami masih satu jam lagi.

Aku dan Feni mengeluarkan alat masak yang sudah Feni siapkan dari rumahnya. "Aku sih tadi mau bawa beras Jina! Cuman sedikit ribet kalau mengingat situasi yang terjadi"

"Ya tentu saja Feni ribet! Memang kamu mau pergi camping satu bulan?" Ada-ada aja temanku yang satu ini. Kami berdua memasak indomie goreng sebanyak empat bungkus, kenapa kami memasak indomie goreng? Karena aku berpikir kalau kita nanti masaknya indomie yang berkuah, mienya bisa menggembung.

"Kita masak indomie nya aja dulu Jina, nanti Dani nyusul" Aku dan Feni memasak sambil bercerita, sampai ditengah-tengah cerita kami, aku ingat apa yang terjadi saat kami didalam melihat lukisan wanita tersebut.

"Eh Fen..., tadi saat kita didalam, waktu kamu ngambil foto lukisan yang kita lihat itu, aku sempat pingsan kan?" Aku bertanya kepada Feni untuk membuat dia fokus dengan perkataan ku.

"Iya Jina, memangnya kenapa?!" Feni mulai menaruh piring yang sudah ada indomie diatasnya, lalu mengambil posisi seperti akan mendengarkan gosip terbaru.

"Gini, saat aku pingsan itu aku seperti berada di sebuah desa yang berantakan banget. Rumah terbakar dimana-mana, jasad anak kecil tergeletak di jalan, dan yang paling membuatku terkejut adalah, wanita yang kita lihat si lukisan ternyata sedang menangis! Kamu ingatkan di dalam lukisan itu wanita yang sedang menari sedang tersenyum, seakan-akan dia sedang berbahagia, tetapi ini tidak Feni!.. Berbanding terbalik"

"Ha!!? Beneran Jina?!!... Tapi memang ada yang aneh sih dari lukisan itu, soalnya gambar yang aku ambil nggk kesimpan sama sekali!"

"Hmm kenapa bisa yah?" Hal ini memang sangat lah aneh, mengapa bisa gambar yang diambil oleh handphone dengan kondisi yang baik, tidak bisa menyimpan gambar?. Tak berselang lama kami berbincang, muncullah Dani dari dalam hutan.

"Lah kok Dani....??" Feni terheran dengan bagaimana Dani muncul, tak hanya Feni, akupun ikut terkejut melihat hal itu! Karena kami pikir Dani ada didalam kastil tapi ternyata dari tadi kami berada didalam kastil, ternyata dia ada diluar?.

Akupun sempat berpikir, mungkin saja Dani sudah menemukan sesuatu didalam, jadi dia keluar duluan. "Oh hei kalian berdua!! Aku pikir kalian udah keluar daritadi! Aku dari ambil minum di sungai, dan ngomong-ngomong aku udah menemukan sesuatu didalam dan bergegas keluar untuk memberitahu kalian berdua, tapi eh ternyata kalian nggak ada disini." Ternyata dugaanku benar.

"Kamu memangnya udah dapat apa didalam?" Feni bertanya kepada Dani dengan nada yang sedikit kesal. Aku juga sebenarnya kesal sama Dani! Kok dia bisa-bisanya duduk disini berjam-jam tanpa memeriksa apakah kami baik-baik saja didalam. Tapi yasudahlah mungkin dia memang tidak mengetahui atau mencari sesuatu lain juga diluar kastil, toh alasannya dia dari mengambil air minum di sungai.

"Eh kamu bilang tadi, kamu habis ambil air minum di sungai? Kan ada air di backpack aku? Kok kamu nggak minum itu aja?" Kata Feni yang membuatku semakin berpikir, sepertinya ada yang disembunyikan oleh Dani ke kami berdua.

"Ohhh.....!!, aku liat air di tempat minum kamu tinggal dikit, jadi aku berpikir kalau aku minum ini kalian berdua minum apa?" Kata Dani, tapi Feni kembali menyahut.

"Lah air di botol aku banyak Dan, bahkan masih bisa dipakai untuk masak mie! Nih liat!!" Setelah mendengar hal itu Dani lalu mengambil tempat untuk duduk didekat kami berdua lalu mengambil mie yang sudah kami masak didalam panci.

"Feni ngapain permasalahin hal itu sih?! Ini kamu lihat mienya nanti lembek ayo dimakan, aku juga lagi lapar nih" Tapi aku berpikir mungkin Dani lagi sibuk untuk memikirkan bagaimana kami menemukan Sam secepatnya, mengingat bahwa Dani sangat merasa bersalah tentang hilangnya Sam, wajar saja dia bekerja ekstra untuk menemukan petunjuk-petunjuk yang mungkin bisa membawa kami ke tempat Sam berada.

"Ngomong-ngomong kamu dapat apa didalam?" Kataku, mengulang kembali pertanyaan yang Feni ucapkan, karena penasaran apa yang telah Dani temukan didalam. "Soal itu aku tercengang banget karena aku menemukan sebuah prasasti dan sebuah lukisan yang menjelaskan tentang persyaratan menuju ke dimensi lain" Aku terkejut, kaget, dan takut. Perasaan ini menjadi satu saat aku mendengar perkataan Dani.

"Wait! Lukisan? Lukisan wanita penari itu?!" Kata Feni. "Iya yang wanita tersenyum itu". Ada apa ini? Lalu kenapa aku dan Feni tidak bertemu dengan Dani didalam?

"Tunggu Dani! Kami berdua sangat kesulitan keluar dari dalam setelah melihat lukisan itu! Dan kamu berkata sudah melihat lukisan itu dan keluar dengan sangat cepat?! Lukisan itu berada di sudut lorong paling dalam dari kastil ini Dani!!" Aku sudah mulai merasa ada yang tidak beres disini, aku mulai panik dan berbicara dengan nada tinggi.

"Wow tenang Jina...!! Kamu ngomong apa? Lukisan itu ada di sudut lorong didalam kastil? Jina, bahkan setelah sepuluh langkah kamu berjalan dari tempat kita berpisah tadi, kamu sudah bisa melihat lukisan itu"

"Ha...!! Kamu jangan ngarang Dani!! Aku dan Jina tadi mati-matian keluar dari dalam hingga kami menghabiskan empat jam didalam sana hanya untuk keluar!!" Kata Feni

"Sudah cukup...!!! Stop....!! Ada sesuatu yang mengikuti kita kesini, aku rasa saat aku dan Feni berjalan keluar, kami berada di alam yang berbeda. Untung nya ada sebuah cahaya lilin yang bisa menuntun kami hingga bisa keluar dengan selamat dari dalam sana" Apakah cahaya lilin itu dari wanita yang sama dengan wanita yang aku lihat sebelumnya?

"Jadi kalian dari tadi empat jam didalam karena lagi tersesat? Padahal kastilnya nggak terlalu luas loh... Dan lagi ada beberapa jalan yang tertutup diakibatkan reruntuhan" Jadi Dani tidak mencari kami karena dia tidak tahu ternyata kami tersesat didalam. Kastil aneh, kami tersesat setelah melihat lukisan tadi tapi Dani baik-baik saja, apa ini ada kaitannya dengan aku bisa melihat kilas balik itu? Mungkin saja.

Aku harus mendengar apa yang telah Dani dapatkan didalam dan mengaitkannya dengan kilas balik yang telah aku lihat. "Jadi apa yang telah kamu dapatkan dari prasasti itu?"

"Prasasti itu menjelaskan tentang item yang perlu kita cari dan kumpulkan menjadi satu. Ada buku Pudara, Cincin emas, Saloko, Bosara, Gelang dan Kalung emas, Dupa yang terbuat dari tanah liat bercampur darah dan terakhir adalah baju Bodo. Kita sudah mendapatkan empat itemnya, berarti kita masih harus mencari tiga lagi" Penjelasan Dani sudah menjawab mengapa kami mendapatkan benda-benda ini, yang awalnya juga masih membuatku bertanya tentang kegunaannya.

"Lalu setelah kita sudah menemukan semuanya selanjutnya apa?" Kata Feni kepada Dani. "Kita masih harus menyiapkan daun sirih dan telur ayam kampung serta sajen untuk memulai ritualnya" Kata Dani.

Akupun bertanya kepada Dani. "Setelah semua itu terkumpul lalu apa lagi yang kita lakukan untuk menuju dunia yang kamu maksud?".

"Harus ada orang yang memakai semua item yang sudah kita dapatkan dan menari mengelilingi buku Pudara itu sambil bernyanyi" Ucapan Dani seketika membuat seluruh tubuhku panas, deskripsinya sangat menggambarkan wanita yang ada dilukisan itu.

"Cukup mari kita hentikan!!" Kataku sambil mengemas barang-barang ku. "Loh Jina!! Kenapa?!" Kata Feni.

"Aku merasa, ini semua sudah menjadi terlalu berbahaya!! Jadi selanjutnya siapa yang akan menjadi penari dan memakai semua itu?! Kamu?!! Lalu apa yang akan terjadi denganmu?! Sudah cukup kita kehilangan Sam!! Aku tidak mau kehilangan sahabatku yang lainnya!!" Maafkan aku Sam tapi aku sudah merasa tidak sanggup lagi melanjutkan ini, maafkan aku sudah mengingkari janji ku.

"Kamu kenapa sih Jina?!! Kita sudah janji untuk menemukan Sam!! Lalu kamu berhenti ditengah jalan seperti ini?! Aku nggak masalah dengan konsekuensi nya!! Yang penting aku bisa menemukan Sam!! Yasudah kalau kamu mau pulang, pulang aja!! Biar aku sendiri yang nyari Sam!!, kamu Dani!! Kalau kamu mau ikut sama Jina pulang, pergi aja!! Aku muak dengan kalian!!" Feni berlari menuju kedalam hutan sambil membawa backpack nya.

Misteri Buku PudaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang