"iyaa" sahut aswa
"baiklah ,aku akan memberikan kalian caranya" dilla pun berbisik pada jeni dan aswa1 jam kemudian aswa dan jeni keluar dari kamar ,tampak mereka berdua sudah berdandan rapi dan seksi
"ginikan cantik, lagian jaman sekrang susah cari uang" ucap bu vivi
"iya bu, maafkan kami tadi.sekarang kami sudah sadar semua yang ibu katakan" ucap jeni
"iya gak apa-apa, apa kalian sudah di ajarin oleh dilla?" ucap bu vivi
"sudah" sahut aswa
"ibu tenang aja ,semua uda beres" ucap dilla
di malam hari aswa dan jeni beserta rombongan di bawa pergi.
betapa kagetnya jeni dan aswa melihat tempat yang mereka kunjungin,yaitu sebuah club malam yang cukup mewah."wah cantik-cantik ini" ucap lelaki hidung belang saat melihat aswa dan jeni
"iya dong, masih gadis Ting-ting lagi haha" sahut buk vivi sambil tertawa
"ini yang kamu janjikan itu?" ucap lelaki itu balik
"tentu" sahut buk vivi
jeni dan aswa mulai panik, namun mereka tetap ikut ajaran dilla untuk kabur ,kini mereka di pisahkan dengan laki-laki berbeda
jeni menemani lelaki hidung belang yang di perkirakan berusia 57 tahun, sedangkan aswa yang berusia 25 tahun."kamu cantik-cantik kenapa mau kerja begini sayang?" ucap lelaki hidung belang yang menemani jeni
"lepasin" jeni mulai takut
"jangan kasar dong, kita minum-minum dulu ya" ucap laki-laki itu balik
aswa di beri minuman ,ia melihat kanan kiri rasanya sangat mustahil untuk kabur
di sisi lain aswa duduk di samping lelaki muda itu yang terus menatapnya"berhenti mentapku" ucap aswa kesal
"gak usah GR dan sok cantik ,kalau mau cari cewek cantik di sini banyak" ucap lelaki itu
"apa kamu hanya ingin wanita yg cantik saja?" sahut aswa
"tidak, aku sebenarnya mencari wanita yang baik, tapi aku gak tau di dunia ini ada wanita yang benar-benar baik" ucap lelaki itu
"apa termasuk ibumu juga?" tanya aswa balik
"ibuku baik, ya ibuku baik hanya saja ia sudah meninggal cuma dia yang baik"
kini mereka berdiaman dan saling menatap
"apa alasanmu menjadi wanita penghibur?" ucap laki-laki itu balik
aswa menjelaskan kejadian yang ia alami.
di sisi lain jeni terus di paksa minum minuman beralkohol, ia tak terbiasa dan akhirnya muntah-muntah."dasar gadis jorok" ucap lelaki tua itu padanya jeni
jeni hanya terdiam
"bersihkan dulu ke kamar mandi ,klau tidak aku tak mau membayarmu" ucap lelaki itu
jenipun pergi bergegas ke kamar mandi, ia benar-benar mual mencium bau alkohol itu
"dasar tua, bisa-bisanya ia memaksaku minum " ucapnya kesal di kamar mandi
setelah selesai bersih-bersih
"aku harus cepat kesana nanti dia lama menungguku" ucap jeni sambil melihat kaca
"oh tunggu-tunggu ,aku sudah di kamar mandi, tak ada yang mengawasi aku saatnya aku pergi" ucap jeni kembali
ia buru-buru sambil keluar, ia melihat penjaga buk vivi sedang mengawasi sekitar ,beruntung lampu diskotiknya remamg
"oh ya ampun aswa, dia masih di dalam" ucap jeni dalam hati
"aku juga tidak di beri hp, yasudahlah nanti aku akan lapor polisi" ucap jeni sambil berjalan cepat keluar
akhirnya jeni terbebas ini rencana dilla ,ia sangat bersyukur tapi ia masih hwatir akan keadaan aswa.
di sisi lain lelaki yang bersama aswa merasa iba pada aswa bercerita kalau ia di paksa melakukan ini, ia berfikir mereka mempunyai nasip yang sama yaitu sama-sama kurang kasih sayang seorang ibu ,apa lagi ia tau aswa di jebak oleh orang terdekatnya ,
iapun menolong aswa keluar walaupun ia sudah mebayar mahal aswa pada buk vivi.aswa pun akhirnya terbebas
"pegilah sejauh mungkin" ucap laki-laki itu
"terima kasih tuan" aswa sangat bahagia ia memeluk lelaki itu sebagai ucapan terimakasih
tapi ia masih belum tenang, mengingat jeni masih di dalam
aswa tak tega meningalkan jeni ,ia berfikir jeni masih di dalam.
saat ini mulai ragu akhirnya ia melangkah kan kakinya dan mencoba masuk lagi, tiba-tiba pengawal bu vivi melihat aswa ,aswa langsung lari keluar bersembunyi, tetapi tetap di kejar ia berlari ke kepasar dan bersembunyi di belakang pohon tinggi, di malam itu aswa melihat taxi iapun memberhentikannya,
begitu cemas dan khawatir akan keadaan jeni ,karna mereka sama-sama tak memegang ponsel .
namun hatinya bahagia melihat jeni ada di sebrang jalan"jeniiii.......!" teriak aswa
jeni langsung menoleh ia melihat aswa
jenipun masuk ke dalam taxi ,mereka sama-sama tidak percaya bisa bertemu dalam keadaan baik-baik saja"aswa apa kamu baik-baik saja " ucap jeni
"ya jeni, kamu juga baik-baik aja kan"
mereka berdua berpelukan sambil menangis, masih tak menyangka tapi inilah kenyataanya.
"aswa, aku takut" ucap jeni
"untuk sementara ini kita nginap di mana ya?" ucap aswa
"nnti kita coba lihat penginapan sekitar
"baiklah, tpi apa kita tidak hubungin paman dulu di kampung" tanya aswa
"aswa ,jangan dulu hp kita sama bu vivi dan kita juga sudah sampai kota tujuan kita selama ini ,dari awal ingin sukses kan di rantau orang? jadi kita jangan hubungin mereka" ucap jeni balik
"kenapa?, mereka harus tau atas perlakuan bu vivi" ucap aswa
"kalau paman dan tantemu sampai tau ,mereka akan menyuruh kita pulang" ucap jeni
"jen, aku uda ga mau lagi tinggal di sini, besok aku akan pulang! apapun alasannya" ucap aswa
"aasss, kamu mau sampai kapan begini, bukankah kita ingin bahagiakan keluarga kita di kampung, kita sudah dewasa jangan lagi nambah beban" ucap jeni
![](https://img.wattpad.com/cover/319037164-288-k180013.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aswa
General Fiction*Jangan lupa follow dulu yah sebelum baca 🥰 semoga suka ya dengan cerita-cerita saya 😇 kalau ada kritik dan saran boleh di tulis di komentar 😇🙏 terimakasih ya 🥰 ****** Berawal dari keinginan dua gadis yang ingin merubah nasip m...