rasa kagum

12 3 0
                                    

"dari dulu dia gak minum kopi, kurang suka dia" ucap irfan

"oh yaa?? ,duh pantesan" ucap jeni

"pantesan apa?" tanya irfan

"ya itu dia gak minum" ucap jeni sambil nyengir

di sisi lain amri dan aswa sudah sampai di kota yang mereka tuju, mereka menyimpan barang-barang bawaanya dan menginap di salah satu hotel.
aswa pertama kali masuk hotel yang super mewah bintang 5, aswa melihat 30 lebih pesan dari raka, ia kaget karna selama perjlanan dia mematikan ponselnya.
kemudian aswa mencari tempat lain untuk menelepon raka kembali, menjauh sementara dari amri karna takut ketahuan, aswa menelepon raka namun raka tidak aktif mungkin saja raka sudah tertidur fikirnya .
karna waktu sudah menunjukan pukul 11 malam.
aswa mulai mengantuk, tapi ia bingung mengatakannya pada amri karna dia belum pernah masuk hotel sama sekali, dan ia juga heran kenapa amri hanya memesan satu kamar, tapi dengan 2 kasur

"pak ini tidurnya di mana ya?" ucap aswa

"kamu sudah ngantuk?" tanya amri

"iya pak " sahut aswa

"jangan pangil pak terus dong"

"maaf" ucap aswa senyum

"kita satu kamar saja ya, saya pesan dua tempat tidur ,saya sengaja hanya pesan satu karna saya takut kita telat besok jadi kamu bisa bangunin saya hehe" ucap amri tertawa kecil

aswa pun akhirnya tertidur dengan pulas, amri menatap aswa dari jauh ,ia kagum dengan sosok aswa yang berparas cantik juga pekerja keras, ada rasa suka di hatinya .
tiba6 fikiran buruk menghampirinya namun ia berusaha menepis, lalu iapun mencoba tidur juga.

keesokan harinya mereka menghadiri acara seminar dengan salah satu master chef terkenal dengan lancar.
setelah acara selesai mereka bergegas untuk segera kembali. aswa mencoba menelepon raka

"haloo!" salam aswa

"halo! hey, dri mana saja kamu ini? ,mengapa kamu tidak mencoba hubungin saya? " tanya raka nada cemas

aswa pun menjelaskan semuanya pada raka

"untung kalian baik-baik saja ,amri juga sama di telpon tidak di angkat" ucap raka sambil kesal dan merajuk

"sayang,kami baik-baik saja semua berjalan lancar ,kamu tak perlu khawatir" ucap aswa mencoba menenangkan raka

"baiklah sayang, kalau ada apa-apa kabarin lagi ya!" ucap raka iyaa

tak lama kemudian amri pun berjalan mendekati aswa

"eh, aku tutup telponannya dulu ya" ucap aswa berbisik

"mau kemana?, baru aja bicara masih kangen malah main tingal pergi aja" ucap raka

"ada urusan penting nanti ku kabarin lagi" ucap aswa

"iyaaa sayang"

amri berjalan dengan memakai jas hitam dengan kacamata,ia kelihatan sangat keren

"gimana nih penampilan saya?" tanya amri

"kren banget pak" ucap aswa

"jangan pangil pak lagi dong, padahal uda beberpa kali saya bilang , ganteng-ganteng gini masak uda bapak-bapak,biar lebih akrab amri aja pangil " ucap amri sambil nyengir

"hehe maaf" sahut aswa senyum

"kamu sudah rapikan barangmu?" ucap amri

"uda!" sahut aswa

"besok saja pulangnya, kita jalan-jalan dulu di kota ini,masak kita jauh-jauh gak sekalian liburan! sayang banget loh kalau di lewatin" ucap amri

"hmmm, iya sih cuma kan takut pak raka marah aja" ucap aswa

AswaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang