"selama ini aku juga suka sama kamu jen, apa kamu gak pernah lihat ketulusan aku sama kamu?" ucap irfan
jeni hanya terdiam mendengar omongan irfan, irfan menghela nafas panjang sembari menatap dalam ke mata jeni.
"gak apa-apa lah sekrang kamu belum bisa sayang sama aku, tapi aku yakin suatu saat nanti kamu akan datang ke aku dalam bentuk rasa cinta" ucap irfan
jeni masih terdiam, kini irfan mengalihkan pembahasan, kini mereka membahas soal tempat-tempat wisata di sekitaran daerah mereka , irfan ingin mengajak jeni jalan-jalan berdua.
"kamu selama di sini uda pernah jalan-jalan jauh ntah kemana gitu?" tanya irfan
"belum fan , di mana ya tempat yang bagus,aku pengen healing ?" ucap jeni
"kalau kamu mau pas kita libur aku bawa kamu jalan-jalan jauh, soalnya emang kan kita susah bagi waktunya ,apa lagi kita kerja di tempat yang sama" ucap irfan
"terserah kamu aja fan, kan kamu yang lebih tau tempat wisata sekitaran sini" ucap jeni
setelah mood jeni mulai membaik ia pun memutuskan untuk balik ke kosnya,
ia perlahan membuka pintu ,ia melihat aswa duduk di ruang tamu ,mungkin aswa sedang menunggunya sebab dari tadi jeni mematikan ponselnya"kamu dari mana jen?" ucap aswa cemas
"as, terserah akulah! aku mau kemana kamu gak perlu tau" ucap jeni nada keras
"aku khwatir sama kamu" sambung aswa sambil memeluk jeni
jeni terdiam, di hatinya masih sedikit sakit .
"as, biarin aku sendiri untuk beberapa waktu." ucap jeni
jeni kemudian melangkahkan kakinya ke kamar mandi, setelah bersih-bersih dari kamar mandi iapun bergegas naik ke tempat tidur untuk tidur.
keesokan harinya jeni melihat aswa di jemput oleh raka ke kos, aswa melihat jeni kemudian aswa menawarkan jeni untuk ikut bersama mereka naik ke mobil.
"jen, kamu bareng kami aja" ucap raka
"gak usah, makasih" ucap jeni sambil melangkah pergi
aswa kemudian naik ke mobil raka, ia dan raka melihat jeni naik ojek
"kok jeni ga sekalian aja ya?" tanya raka
"dia gak mau tadi saya uda coba nawarin" ucap aswa sambil menutup pintu mobil
di pertengahan jalan raka sengaja ajak aswa keliling jalan dengan mobilnya
"kok kita dari tadi mutar-mutar terus ra?" ucap aswa
"sengaja biar kita bisa lama-lama berduaan" ucap raka sambil senyum melirik aswa
"heheh ada-ada saja, masih ada tugas yang harus saya segera selesai kan di cafe rak" ucap aswa
"yaelah ,ga apa-apa kali as, lagian bosnya kan saya " ucap raka senyum
"saya masih kepikiran sama yang kemarin" ucap aswa
"kamu tenang aja ,nanti juga jeni lama-lama ngerti kok" ucap raka
kemudian mereka pun tiba di parkiran cafe
"peluk dulu dong biar semangat kerjanya" ucap raka
"ih nanti orang lain pada ngelihat" jawab aswa sambil tertawa kecil
"ini kaca gak tembus pandang as, masak sih peluk pacar sendiri gak boleh" ucap raka sambil cemberut namun mengemaskan
"ahha iyaaaa iya" jawab aswa
aswa dan raka pun saling berpelukan, kemudian mereka keluar dari mobil.
ntah mengapa jeni semakin terbakar api cemburu, setiap kali melihat raka,ada rasa dendamnya semakin bertambah, ia berfikir jika ia tak bisa mendapatkan raka maka tak ada satupun orang lain yang boleh bersama raka.
jenipun akhirnya pura-pura memaafkan aswa ,di balik itu ia menyimpan sebuah rencana untuk memisakan aswa dan raka"jen, bener kamu uda maafin aku?" ucap aswa senang
"iya as, aku salah.gak seharusnya aku maksain kehendak aku" ucap jeni
"jen,akulah yang salah! jen maafin aku" ucap jeni sambil memeluk aswa
"iya gak apa-apa as" ucap jeni sambil meluk balik
amri mendengar kabar bahwa aswa dan raka sudah berpacaran, kini semua orang sudah tau termasuk orang tua raka ,mereka juga menyetujui hubungan raka dan aswa karna aswa juga di kenal anak yang baik dan rajin, amri patah hati namun ia mengalah dan sembunyikan perasannya demi kebahagiaan aswa dan sahabatnya.
di suatu hari raka ingin mengajak seluruh karyawannya untuk berlibur bersama ,tempat yang ia rasa cocok adalah pantai, merekapun akhirnya setuju.
irfan yang dari dulu begitu menyukai jeni berniat ingin menyatakan cintanya pada jeni di depan semua orang, ia membeli bunga mawah yg cantik kemudian ia menyimpannya di dalam tas yg ia selalu bawa .
seluruh karyawan terlihat tampak senang saat berjalan-jalan , kemudian satu persatu mereka naik kedalam bus yg cukup besar ,nyamaan dan di lengkapi dengan ac.
di sisi lain terlihat raka yg terus menerus berada di dekat aswa ,mereka duduk bersampingan."lihat tuh posisimu di ambil pak raka" ucap irfan berbisik sambil meledek jeni
"he, brisik!. aku bisa duduk dimana saja" ucap jeni dengan nada ketus
jeni melihat ke kananan kiri ,bangku sudah penuh
"astaga ,bus sebesar ini tapi tempat duduk sudah pada penuh, hmm jangan-jangan pak raka bawa tukang cukurnya juga lagi" ucap jeni dalam hati
jeni melirik ke bangku depan ,saat ingin duduk ia melihat pak ucup tertawa sambil senyum menyuruhnya duduk di sampingnya.
namun hal tak terduga gigi palsu pak ucup terlepas , hingga semua orang yang ada di bus tertawa." hahahahhaah"
jeni yang takut dan malu akhirnya bergerak mundur ,ia melihat bangku sebelah irfan cuma itu yang masih kosong mau tak mau iapun duduk.
"kenapa ini kosong?" ucap jeni
"sengaja ku kosongkan untukmu" ucap irfan sambil senyum
"dasar!!" ucap jeni wajah datar kemudian duduk
karna perjalanan yang cukup jauh memakan waktu 4 jam akhirnya mereka sampai.
"akhirnya sampai juga" ucap raka
satu persatu mereka pun pada turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aswa
Fiction générale*Jangan lupa follow dulu yah sebelum baca 🥰 semoga suka ya dengan cerita-cerita saya 😇 kalau ada kritik dan saran boleh di tulis di komentar 😇🙏 terimakasih ya 🥰 ****** Berawal dari keinginan dua gadis yang ingin merubah nasip m...