"tadi dia bilang dia di rumah" ucap amri
"baru saja dia pergi lagi"
"ada yang ingin ku sampaikan" ucap amri
suci melihat amri membawa bunga mawar
"bunga ini?" mengambil bunga amri "biar aku saja nanti yang sampaikan ,kamu pulang saja" ucap suci
"waduh kok kamu yang ambil ci" ucap amri
suci mendorong amri pelan-pelan keluar, amri pun merasa bingung
"itu bungannya" ucap amri
"aku saja nanti yang memeberikannya" sahut suci sambil menutup pintu
"astaga ,cobaan apa lagi ini " ucap suci sambil geleng-geleng kepala
tak lama kemudian raka keluar dari kamar mandi
"lama sekali" dengus raka
"apanya yang lama?" tanya suci
"amri, apa dia sudah datang?"
"untuk apa menanyakan amri?"
"ya ada yang sedang kami urus"
"sepenting itu mas?" tanya suci
"iya tentu, coba aku hubungin saja dia" ucap raka
suci mengambil ponsel milik raka
"gak!!" ucap suci
"kenapa?" tanya raka bingung
"ya ngak apa-apa mas, mas temennin aku belanja untuk bulanan" ucap suci mengalihkan perhatian
"kan masih banyak stok makanan kita ,dan ini ada urusan penting" ucap raka
"ini lebih penting" ucap suci
saat ingin menganti pakaian raka melihat bunga mawar di meja
"suciii" pangil raka
"iya mas, ayo cepat mas" ucap suci
"ini apa?" tanya raka
"ini...ini... bunga" jawab suci gugup
"iya bunga dari mna?" tanya raka
"tadi aku beli di jalan" ucap suci berbohong
di sisi lain nenek aswa sudah terlihat sakit-sakitan
"nek, obatnya sudah di minum?" ucap aswa
"sudah nduk, nenek dengar kamu mau bangun butik ya?" tanya neneknya
"iya nek ,aku cuma pengen ngembangkan usaha menjahit itu, aku bakal buat banyak kebaya nantinya" ucap aswa
"itu bagus nduk, kelak kamu bisa jadi orang sukses dan alya juga akan membangkan kamu" ucap neneknya
"amin nek" ucap aswa
saat mau ambil baju raka melihat ponselnya
"astaga ,siapa yang buat mode pesawat" ucap raka sambil melirik suci
"aku mau kamu mandi dengan fokus mas ,biar hp kamu ga berdering biar ga kepikiran apa-apa" ucap suci
"pantes dari tadi amri gak ada menghubungi ternyata jaringannya kamu matikan ya!" ucap raka
suci tak dapat menyimpan kesalnya lagi ,iapun mengeluarkan uneg-unegnya
"mas ,aku tau aku gak bisa punya anak tapi kamu gak harus dengan amri juga mas!, sejak kapan kamu begini mas" ucap suci
"maksdnya apa?" tanya raka
"ini ,ini bunga" ucap suci sambil mengambil bunga "dari amri mas dia yang kasih ini tadi" lanjutnya
"jadi tadi amri uda datang?" tanya raka
"berani-beraninya dia memberikan kamu bunga mas!" ucap suci
"astaga suci kamu mikir apa sih,aku gak ngerti maksdnya kamu apa?" ucap raka bingung
"kamu sama amri ada hubungan lebih kan, kalian saling mencintai kan!" ucap suci marah
"ya ampun hahahahha" ucap raka tertawa
selama menikah baru ini pertama kali suci melihat raka tertawa lepas
"kenapa mas?" tanya suci
"kamu salah paham, aku itu rencana mau jodohin amri sama lusi si lusi itu temen aku, kan kamu tau sendiri kalau amri orangnya pemalu" ucap raka
"ha?!" yang bener mas" tanya suci malu
"iya la,aku masih normal suci"
"ya ampun aku tadi uda usir amri dan sekrang bungannya uda rusak mas" yauda gpp nanti kita beli baru, ayo bantu aku buat deketin mereka
"oke mas, kita beli bunga yang lebih bagus" ucap suci sambil senyum
malam hari itu aswa sangat bersemangat menjahit banyak kebaya ,kebetulan banyak warga desa yg menyukai model jahitan aswa.
"eh am ,aku minta maaf soal tadi?" ucap suci
"iya gpp kok heheh ,raka uda cerita" ucap amri
"nih sebagai gantinya ,bunga yg lebih cantik" ucap suci
"maksih ya, tapi lusi kok belum datang juga?" tanya amri
"paling juga ntar lagi datang"
tak lama kemudian lusi pun datang ,ia terlihat sangat cantik.
"he jangan lupa buat suasana sebaik mungkin" ucap raka berbisik pada amri
"beres" ucap amri
amri merasa deg-degan ,ia gemetaran dan keringat dingin
"hey kamu mau kemana?" bisik raka ke amri
"aku mau ke kamar mandi!" ucap amri
"nanti saja dia sudah mau dekat" ucap raka
"ya baiklah"
suci pun mempersilahkan lusi duduk
"maaf ya kalian pasti lama menunggu" ucap lusi
"tidak, kami baru saja 5 menit sampai" ucap suci
"hy, kenalin sana amri" ucap amri sambil mengulurkan tangannya
"ya ,saya suci" ucap suci
"pantes gula di rumah habis , ternyata belum beli" ucap amri
raka ,suci dan lusi merasa bingung.
raka yang duduk bersebelahan dengan amri sengaja menginjak kaki amri yang berada d bawah meja."astaga apa yang kamu lakukan?" ucap raka berbisik-bisik pada amri
"itu sebuah gombalan" ucap amri
lusi tersenyum sambil tertawa saat amri bilang itu gombalan,
"gombalan yang baik" ucap lusi
"maksudnya teman ku ini rada-rada aneh" ucap raka sambil tertawa"harusnya gula tidak ada di rumah karna manisnya ada di kamu lusi" lanjut raka
"hahaha kalian bisa saja, ayo kita pesan makanan" ucap lusi
malam itu amri dan lusi semakin dekat,
raka pergi ke toilet saat di jalan ia bertemu dengan sosok wanita yg sangat mirip dengan aswa."aswa" ucap raka
karna penasaran apa itu aswa atau bukan rakapun mengikuti wanita itu.
namun itu hanyalah bayangan2nya saja ,bahwa wanita itu bukan aswa.
tertiba-tiba raka merasa sedih kembali ,ia kemudian langsung ke toilet

KAMU SEDANG MEMBACA
Aswa
Genel Kurgu*Jangan lupa follow dulu yah sebelum baca 🥰 semoga suka ya dengan cerita-cerita saya 😇 kalau ada kritik dan saran boleh di tulis di komentar 😇🙏 terimakasih ya 🥰 ****** Berawal dari keinginan dua gadis yang ingin merubah nasip m...