ifan yang tidak tau menahu maksud dari jeni pun mengikuti permintaan jeni yaitu mengumpulkan raka,aswa,amri hanya ada mereka berlima.
jeni pun kedapur ia membuat 2 minuman di campur obat tidur, dan satu minuman di campur alkohol yang di pesannya dari pemilik hotel agar yang satu mabuk."jen uda siap?" ucap irfan yang tiba-tiba datang
"eh kamu ngagetin aja" ucap jeni "uda nih bawa, eh bentar-bentar yg ini kasih ke aswa ,ini pak raka dan yg ini pak amri dan ini kita berdua" lanjut jeni
"kok beda-beda jen, bukanny semua sama?" tanya irfan
"aduh uda deh gak usah bnyak omong, tau gak pak raka itu gak suka manis jadi yg ini tanpa gula" ucap jeni
"iya oke"
irfan pun melangkah keluar
"wah uda datang aja nih minumananya" ucap raka
"hehehe iya pak" ucap irfan
"mana si jeni, jadi kamu mau nembak dia kan?" tanya amri
"iya pak, dia maunya depan semua orang di sini sebenernya saya grogi" ucap irfan
"harus berani fan, jeni itu suka cowok pemberani lo hehe" sambung aswa
"iya as" ucap irfan
tak lama kemudian jenipun datang,
sesuai syarat dari jeni irfan menyatakan perasaanya di depan teman terdekat aswa.
jeni pun akhirnya menerima dengan keterpaksaan, aswa memeluk jeni"selamaat ya sekarang kamu uda gak jomblo" ucap aswa
"heheh makasih as" ucap jeni
mereka semua memberikan selamat
"oh ya di minum dong, habisin yaa aku mau yang aku buat sampek habis" ucap jeni sambil senyum
mereka semua pun minum, selang 5 menit kemudian aswa tiba-tiba langsung tertidur, amri melirik ke aswa ia juga ikut tertidur dan kemudian raka jalan terpoyong-poyong kqrna mulai mabuk.
jeni bingung, apa minumananya tertukar ,ia mulai panik kemaudian iapun buru-buru menyuruh irfan mengangkat amri ke kamar."jen, mereka semua kok gini?" tanya ifan
"uda deh kamu diam aja bantuin aku angkat amri ke kamar" ucap jeni
irfan mengangkat amri kekamar ,melewati cela-cela dari belakang dengan mengunakan kursi roda yang sudah jeni pesan .
"untung ada kursi roda jadi lebih gampang" ucap jeni dalam hati
di jalan jeni melihat sari berjalan iapun memangil sari minta bantuan memopong aswa ke kamar
"eh kenapa ini?" ucap sari kaget
"uda jangan berisik, bantuin aku bawa aswa ke kamar sebelah," ucap jeni
"jen kok bisa aswa pingsan?" tanya sari kepo
"besok aku cerita yaa berat nih" ucap jeni
setelah semua sudah d pindahkan jeni menyuruh sari untuk pergi,
kemudian jeni pergi ketempat raka ,ia melihat irfan yang sulit mengendalikan raka yg sedang mabuk." jen ini gimana?" tanya irfan
"ah capek banget nih, kamu urus sendiri ya bawa dia ke kamar 05 langsung kunci aja pintunya takut dia kabur" ucap jeni
"aswa tadi di mana?" tanya irfan
"di kamar 07" ucap jeniirfan pun melangkah pergi menuntun raka melangkah.
"tega kamu jen" ucap irfan dalam hati
sebenarnya irfan tau rencana jeni, karna saat jeni membuat minum ia mengintip dan menukar punya amri ke punya raka,
irfan membawa raka ke kamar 07 yang di dalamnya ada aswa dan amri ,
irfan membawa amri keluar dan mengunci raka dan aswa di dalam berdua.
dan kemudian, jeni menunggu-nunggu irfan datang namun irfan tak kunjung datang"kemana anak itu, lama banget!" ucap jeni dalam hati
karna merasa bosan menunggu di sertai rasa cemas jenipun memutuskan untuk tidur di kamar ,sementara karyawan yang lain belum tau apa-apa
di sisi lain raka yang mabuk ia melihat aswa tertidur di sampingnya
"aswa kamu di sini" ucap raka sempoyongan
"kamu istri aku yaa" ucapnya balik
raka mendekati aswa yang sudah tertidur lelap, ntah mengapa fikiran buruk membisik ke kuping raka ,ia antara sadar dan tidak sadar melihat aswa begitu mempesona kini fikirannya teralihkan sepenuhnya pada aswa walaupun ia setengah mabuk dan sadar.
raka menaiki tempat tidur"cantik sekali wanitaku ini" ucap raka
ia benar-benar tak bisa mengontrol dirinya kini fikirannya begitu kacau dan buruk
dan ***************
pagi hari
"aaaaaaaaaaaaaaaa" teriak aswa sangat kuat
ia terkejut ada raka di sampingnya ,ia melihat raka dan dirinya tanpa busana , rakapun terbangun mendengar teriakan aswa
"raka apa yang kmu lakukan raka apa!" ucap aswa sambil menangis
as ,apa ini? aku juga gak tau kenapa aku bisa di sini" tanya raka bingung
aswa terus menangis, mereka berdua sama-sama panik, di sisi lain amri juga sudah terbangun ia langsung masuk ke kamar aswa karna mendengar terikan itu ,semua pekerja juga ikut termasuk irfan dan jeni.
semua tercengang dan kaget,
raka buru-buru menyuruh jeni menutup pintu."semua karyawan uda lihat " ucap aswa sambil mangis
jeni masih dalam keadaan kaget kemudian pergi mencari irfan
"parrrrrr" suara tamparan keras ke pipi irfan
"aw" suara irfan
"semalam kamu kemana?" kenapa kamu ga nemui aku lagi?" ucap jeni kesal
"aku benci sama kamu jen! ,aku gak nyangka hati dan fikiran kamu masih busuk! kamu sengaja kan nyampur obat dan alkohol ke minuman-minuman itu biar pak amri sama aswa tidur bareng dan raka jadi gak mau sama aswa!" ucap irfan nada keras
"fan, ak...ak.." ucap jeni terbata-bata "aku bisa jelasin" ucap jeni panik
"kamu akan mepertangung jawabkan semua perbuatannya kamu, aku gak mau ikut campur" ucap irfan sambil pergi
raka dan aswa malu pada semua karyawan
ia pergi mengumpulkan jeni, irfan,dan amri tanpa ada aswa"apa maksdnya kamu campurkan obat-obatan ke minuman kami!!" ucap raka marah
"pak maaf pak, itu bukan obat saya tapi obat sari"
ucap jeni terbata-bata
"pangil sari" ucap raka
tak lama kemudian sari pun datang
"kamu karyawan yang saya kira polos ternyata sama saja!" ucap raka ke sari
"saya kenapa ya pak?" ucap sari
"apa tujuan kamu ngasih obat tidur ke saya!?, jawab!!!" ucap raka ngebentak sari
sari terkejut mendengar bentakan itu iapun menangis.
"pak saya gak ada ngasih obat tidur ke bapak, kemarin saya ada minum tapi untuk di perjalanan dan itu saya berikan pada jeni katanya dia juga takut mabuk di jalan" ucap sari sambil menangis
"bohong pak bohong!" ucap jeni

KAMU SEDANG MEMBACA
Aswa
General Fiction*Jangan lupa follow dulu yah sebelum baca 🥰 semoga suka ya dengan cerita-cerita saya 😇 kalau ada kritik dan saran boleh di tulis di komentar 😇🙏 terimakasih ya 🥰 ****** Berawal dari keinginan dua gadis yang ingin merubah nasip m...