Lembaran baru

23 4 0
                                    

karna takut di gebukin warga raka pun pergi ,
ia mencoba menunggu di dekat rumah rika namun ia tak juga melihat aswa ,karna yang sebenarnya adalah aswa sudah pergi kerumah neneknya.
tak lama menunggu akhirnya raka memutuskan untuk pulang ke kota dengan rasa kekecewaannya.

8 bulan kemudian
keseharian aswa bekerja menjadi seorang penjahit, ia mulai belajar menjahit dari neneknya ,hasil menjahit sedikit demi sedikit ia kumpulkan untuk biaya persalinan anaknya.
sementara itu raka sudah di jodohkan oleh papinya dengan seorang wanita cantik memakai kerudung, karna merasa aswa tak akan pernah kembali ia mencoba menerima takdir, wanita yang di jodohkan bernama suci.
meski pernikahan itu di awali tanpa ada rasa cinta namun raka tetap mencoba menjadi suami yang baik untuk suci
di sisi lain aswa selalu di bantu oleh rahmat mantannya dulu sewaktu di desa ,rahmat juga lelaki yang sangat tulus bahkan sampai sekrang ia masih sangat mencintai aswa ,ia menerima aswa dalam keadaan apapun.

"akhirnya selesai juga" ucap aswa
sambil menunjukan baju bayi yg baru saja ia jahit

"wah bagus itu" ucap Rahmat

"tapi ini kayaknya kegedean mat" ucap aswa sambil melihat lengan baju yg ia jahit

"ga apa-apa as klau kegedean nanti bisa di pakai sampai besar" ucap rahmat

aswa tersenyum.
"as aku pulang dulu ya?" ucap aswa
"iya mat, hati-hati" ucap aswa

tak terasa tiba-tiba perut aswa mulai sakit, ia mulai gelisah

"apa aku mau melahirkan ya?" ucap aswa sambil memegang perut

saat ingin berjalan tiba-tiba aswa pecah ketuban, neneknya yang melihat langsung membawa aswa ke bidan desa terdekat.

"aaaaaaa" teriak aswa

"tenang-tenang ,jangan terlalu di angkat pinggulnya" ucap bidan

"eeeee" suara aswa ngedan

"nek suami pasien mana? ,biar pasien lebih kuat" ucap bidan

"oh lagi merantau bu" ucap nenek menutupi kebenarannya

"e,,,eeeeeeh,,, eeeeeeeehhhh" ucap aswa saat ngedan

"ayo dikit lagi ayooo" teriak bidan

"eeeeeeeee....aaaaaaaaaa...eeehhhhh"

"owek....owekkkkkk" suara bayi aswa

aswa menangis terharu saat setelah ia mendengar suara bayinya.
ntah kenapa di waktu itu fikirannya tertuju pada raka, betapa tidak saat-saat seperti ini ia sangat membutuhkan sosok raka di sampingnya.

"Alhamdulillah anaknya cewek" ucap bidan

"Alhamdulillah" ucap nenek

bidan mendekatkan aswa dengan bayinya ,lalu kemudian di mandikan, mau tidak mau rahmatlah yang mengazankannya.
10 jam kemudian aswa sudah di perbolehkan pulang karna melahirkan secara normal jadi sudah bisa langsung berjalan ,mereka pulang dengan mengunakan becak mesin yang di pesankan rahmat.

"Alhamdulillah as, selamat yaa" ucap rahmat

"makasih rahmat" ucap aswa

tak lamaa kemudian meraka pun sampai di rumah.
tiba-tiba aswa langsung memeluk neneknya sambil menangis

"nek, kini putriku sudah lahir, bagaimana jika ia mulai berbicara melihat teman seusianya memangil ayah tapi ia tidak punya ayah" ucap aswa

"kamu wanita hebat dan kuat, kita wanita bisa menjadikan diri kita sebagai ibu dan juga ayah nduk ,nenek yakin kamu bisa jadi keduanya" ucap neneknya

rahmat yang mendengar itu merasa tersentuh dan sedih.

"as, biar dia memangilku sebagai ayah .aku akan memberikan kasih sayang sebagai ayah as," ucap rahmat

"mat ,maaf aku belum bisa lagi sama kamu" ucap rahmat

"aku ga berharap kamu maksain diri buat nerima aku as ,aku cuma berharap dia akan memanggil ku ayah"

aswa hanya terdiam

di kota tempat tingal raka ,istrinya sedang hamil 1 bulan ,namun istrinya keguguran karna terpeleset di kamar mandi.

"aw" ucap suci

"suci kaki kamu berdarah" ucap raka

raka panik dan langsung mengendong suci lalu mebawanya ke rumah sakit.
sesampainya di rumah sakit .

"pak, jatuhnya  begitu keras keperut buk suci hingga janin bu suci tidak terselamatkan" ucap dokter

suci yg mendengar itu teriak histeris sambil menangis, raka pun memeluk suci ia juga kaget .
raka dan sucipun akhirnya pulang ,
"gimna kondisi janin kamu?" ucap ami
"kondisi janin suci lemah ,suci keguguran benturan saat jatuh cukup parah mi" ucap raka menjelaskan

fandi dan ami merasa sangat sedih

"gpp sayang ,semoga setelah ini cepat isi lagi ya" ucap ami sambil memeluk suci

di malam hari

"kamu tega ningalin aku ra, kamu jahat kamu sudah menikah!!" ucap aswa pada raka

"aswa aku gak pernah ningalin kamu" ucap raka

"ini anak kamu ini , bawa dia aku gak mau ngurus dia" ucap aswa

"as ini anak kita? as, kita bisa bersatu kembali kita berdua akan rawat anak kita" ucap raka

"pembohong kamu raka, pembong!!! kamu sudah menikah untuk apa kamu mengajakku bersamamu lagi" ucap aswa sambil pergi

"as,,, aswaaaa.... aswaaaa" teriak raka kuat

"maasssss ,masss kamu mimpi ya" ucap suci membangunkan raka

"ehh,,,, hmm " ucap raka terkejut

"mas minum dulu" mengambilkan air putih di dekatnya

"maksih suci" ucap raka

"mas tadi mimpi apa?" tanya suci

"gak kok, itu bunga tidur doang ci" ucap raka ngeles

ntah kenapa tiba-tiba raka bermimpi aswa, malam itu ia merasa kepalanya sangat pusing dan ia tak dapat melanjutkan tidurnya ,ia menatap jam menunjukkan pukul 2 malam, hatinya terasa sesak ,ia begitu merindukan sosok aswa apa lagi sekrang ia tau aswa pasti sudah melahirkan anak mereka ,namun ia tak bisa berbuat apa2, karna ada suci juga di sampingnya , bahakan suci pun tak tau masa lalu raka.
pagi harinya raka menceritakan mimpinya pada amri.

"aku tau kamu pasti sangat merindukan dia tapi kalau sampai suci tau kamu masih menyimpan rasa untuk mantanmu pasti dia sangat kecewa" ucap amri

"aku cuma berharap bisa ketemu aswa sekali aja am, aku pengen lihat dia dan anak yang dulu aswa kandung" ucap raka

"suatu saat kamu pasti bisa ketemu lagi sama mereka rak, dan ini bukan waktu yang tepat" ucap amri menenangkan raka

AswaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang