"iya pak " ucap aswa dengan raut wajah sedih
tiba-tiba raka memeluk aswa, dengan posisi raka duduk di tempat tidur sedangkan aswa juga duduk di bangku samoing tempat tidur.
aswa menangis, raka mencoba menenangkan ia juga ikut merasakan sedih."aswa jangan sedih" ucap raka
"pak, cuma paman tempat saya berpangku selama ini, dari saya kecil dia sudah mengantikan posisi kedua orang tua saya, belum sempat rasanya saya membalas semua kebaikan paman ke saya" ucap aswa sedih
"saya tau kamu sangat terpukul, saya hanya berharap kamu tidak berlarut-larut dalam kesedihan" ucap raka
beberapa menit kemudian merekapun saling melepaskan pelukan
"kaki pak raka gimana? apa sudah ada perubahan?" tanya aswa memegang kaki raka
"iya nih, dianya gak mau sembuh kalau bukan kamu yang urusin katanya" ucap raka ngeledek
"hmmm, dasar pak raka"ucap aswa senyum
"makasih ya aswa" ucap raka
"untuk apa pak?"
"karna kamu sudah mau merawat saya selama sakit" jawab raka senyum
"pak inikan kewajiban saya ,buk ami yang memberikan tanggung jawab merawat bapak" ucap aswa
"iya as, nanti sore kita ke cafe ya ,saya mau jalan-jalan di sekitaran situ, sudah lama saya tidak kesana" ucap raka
"baik pak"
sore hari raka dan aswa pergi ke cafe mawar, terlihat suasana cafe sangat ramai, jeni yang melihat kedatangan raka sangat bahagia sekali, ia langsung menyamperin.
"soreee pak" ucap jeni senyum-senyum pada raka
"iya sore" jawab raka
"sudah mulai baikan pak?" tanya jeni
"iya , Alhamdulillah" ucap raka senyum
tak lama kemudian amri datang
"nah gini dong brooo, sesekali kesini.kangen nih cafe samamu" ucap amri bercanda"hey, hanya cafe yang kangen ,kamu tidak?" tanya raka sambil tertawa nyengir
"pastinya kangen dong" ucap amri
amri dan raka berbincang-bincang ,mereka berkeliling cafe , sementara itu jeni dan aswa duduk berdua
"aswa, senang sekali rasanya kamu bawa pak raka ke sini" ucap jeni
"iya jen,dia bosan di rumah katanya" ucap aswa
"kenapa kamu tidak hubungin aku dulu?" ucap jeni
"memangnya kenapa?" ucap aswa
"dasar tidak peka, jelas-jelas aku mau dandan yang cantik" ucap jeni senyum
"hey, kamu mau gimanapun tetap cantik" ucap aswa senyum sambil mencubit pipi jeni
"yah? bener kah?" tanya jeni manja sambil memanyunkan bibirnya
"ya dong, namanya princess irfan" ucap irfan tiba-tiba datang mendekat jeni
"hey!! dasar tukang kuping" ucap jeni melihat irfan
"kan fakta sih hehehe" jawab irfan tertawa
* * *
seminggu kemudian, saat ingin istirahat aswa tak lupa mengecek keadaan raka di kamar ,untuk memastikan bahwa raka baik-baik saja.
namun ada hal tak terduga, ia melihat raka berdiri tegak menghadap cermin sambil menyisir rambutnya, aswa terdiam sejenak sambil terus melihat,ia kaget raka sudah bisa berdiri.
ia merasa telah di tipui raka selama ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/319037164-288-k180013.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aswa
General Fiction*Jangan lupa follow dulu yah sebelum baca 🥰 semoga suka ya dengan cerita-cerita saya 😇 kalau ada kritik dan saran boleh di tulis di komentar 😇🙏 terimakasih ya 🥰 ****** Berawal dari keinginan dua gadis yang ingin merubah nasip m...