"gak mungkin jen, akukan uda lama dia sini ,mau cari kerjaan di mana lagi"? tapi aku bisa kok jauhi pak raka" ucap aswa meyakinkan
"kamu yakin bisa menjauh?" ucap jeni wajah sewot
"ya aku akan menjauh jen," ucap aswa
"oke baik, aku pegang omonganmu" ucap jeni sambil senyum
hari itupun mereka akhirnya kembali akur,
di keesokan harinya raka pun datang ke ruangan aswa ia melihat aswa terlihat diam tak seperti biasanya"nanti siang temanin saya makan di luar" ucap raka pada aswa
"maaf pak saya ada urusan lain" jawab aswa mencoba menolak
"urusan apa? sekalian bahas soal kerjaan" ucap raka
"maaf banget pak, sekrang aja bahasnya di ruangan ini " ucap aswa
raka terdiam ,tak biasanya aswa berani membantahnya
"oke baiklah" ucap raka
saat berjalan raka mencoba mendekati aswa, ia melihat aswa berjalan buru-buru
"ciye cepat banget jalannya ,mau kemana sih?" ucap raka tertawa melihat aswa berjalan
"pak,ada hal penting" ucap aswa
"hal apa? ada banyak hal yg kamu sembunyikan dari saya?" tanya raka
"bukan tentang kerjaan" ucap aswa
"tunggu" ucap raka sambil memegang tangan aswa
"kamu gak kayak biasanya, kalau ada masalah lebih baik cerita, jangan karna saya mulai besok tidak di sini lagi kamu jadi menjauhi saya" ucap raka
"bukan karna itu pak, saya emang lagi ada urusan aja" ucap aswa
raka terdiam ,ntah mengapa setiap dekat aswa raka merasa memiliki perasaan yang berbeda dari wanita lainnya.
ia merasa tertarik dengan aswa,
keesokan harinya pak fandi sudah masuk ke cafe seperti biasanya."wah pak fandi sudah masuk ya?" tanya jeni pada irfan
"yah, mulai hari ini pak fandi yang masuk, pak raka uda gak di sini lagi" ucap fandi
"memangnya kemana pak raka pergi?" tanya jeni sedih
"ya kan dia cuma gantikan sementara aja" ucap irfan
jeni terdiam, ia mencari-cari aswa
"hebat ya hebat" ucap jeni ke aswa
"maksud kamu apa jen" tanya aswa
"uda tau pak raka mau pigi, tapi kamu gak bilang-bilang sama aku ya!" ucap jeni kesal
"iya aku lupa bilang jen,maafin aku yaa " ucap aswa dengan wajah kelihatn suntuk
jeni terdiam, jauh di lubuk hatinya masih kesal namun di tahannha karna ia mengingat mereka baru saja berbaikan masak harus bertengkar lagi, akhirnya jenipun mencoba memaafkan
"iya, yauda gpp as" ucap jeni
malam hari di rumah raka
"kamu mau kemana lagi jam segini raka?" tanya pak fandi
"pi, aku bosen di rumah, mau cari angin" ucap raka senyum
"mulai kamu kembali ke tabiat mu yg dulu, mau pulang subuh mabuk-mabukan ha?" ucap pak fandi teriak
raka hanya terdiam dan terus pergi
"anak ini benar-benar sangat melawan!" ucap pak fandi marah
seperti biasa raka pergi ke club malam
"rak, kamu mau sampek kapan kayak gini?" ucap amri
"am,udalah kamu diam aja.aku lagi pengen nenangin diri" ucap raka
amri mencoba menghentikan raka yg sedang mabuk mabukan, 30 menit kemudian raka dan amri pun pulang.
"uda sini rak, biar aku aja yang nyetir" ucap amri
"hey, uda selo" sahut raka memegang setir sambil teroyong-oyong
amri sedikit panik, namun ucapannya tak di hiraukan oleh raka.
"yauda aku turun aja kalau kamu gak mau dengar" ucap amri pura-pura mengancam raka
tanpa memperdulikan amri ,raka pun tancap gas dalam keadaan mabuk.
amri semakin panik, karna dia tidak satu mobil dengan raka, amri terus menghubungi keluarga raka ,ia takut hal buruk terjadi pada raka ,karna raka sedang dalam keadaan mabuk berat.sekitar 1 jam lebih mereka tak juga dapat kabar ,kini pukul menunjukan jam 3 pagi.
semalam penuh mereka tak tidur."ting,,ting,,," suara bel rumah raka
"itu pasti raka, anak itu harus di kasih pelajaran" ucap pak fandi melangkah kedepan sambil buka pintu
"selamat malam pak, apa benar ini rumah saudara raka alfandi?" ucap polisi
"yaah, benar ada apa pak" ucap pak fandi raut kaget dan cemas melihat polisi
"anak saya kenapa pak?" tanya pak fandi lagi"anak bapak berada di rumah sakit Cemara, ia sedang di rawat di sana karna anak bapak mengalami kecelakaan tungal" ucap polisi tersebut
mendengar kabar itu pak fandi langsung bergegas kerumah sakit di temanin istrinya.
sesampainya di rumah sakit mereka di arahkan oleh seorang perawat ke satu ruangan ICU"sus, bagaimana anak kami?" ucap ami
"pak untuk saat ini anak bapak masih tidak sadarkan diri, iya mengalami koma semoga besok beliau sudah sadar" ucap suster
Seluruh karyawan di libur kan sementara,dan mereka juga tadi mendengar kabar bahwa pak raka mengalami kecelakaan,
kabar baik keesokan harinya raka tersadar dari komannya,ia terkejut melihat seselilingnya ,ada mama dan papanya"mi, kok aku ada di sini?" tanya raka
"raka! apa yang sudah papa bilang semalam" ucap pak fandi marah
"pi uda pi, jangan sekarang,raka baru aja sadar pi" ucap ami coba menenangkan pak fandi
"mi aku kenapa?" tanya raka
"kamu kecelakaan tadi malam ,semoga kamu cepat pulih raka ,kami khawatir dengan keadan kamu" ucap amiraka terdiam dan mencoba mengingat
"amri mana mi?,semalam kami pergi bersama" tannya raka cemas
"amri baik-baik aja ,dia yang kasih tau kami, kalian kan tidak satu mobil"
raka mulai mengerak-gerakan kakinya namun...
"ha, kenapa ini mi,kaki aku gak bisa gerak?" ucap raka panik
"gak bisa gerak gimana?" ucap ami panik
"coba tegakkan" ucap pandi ikut panik
"bener pi ,mi gak bisa gerak" ucap raka balik
ami dan fandi panik mereka memangil dokter
"dok tolong ,putra saya kakinya tidak bisa gerak dua-duanya" ucap fandi"tenang pak tenang, saya periksa dulu" ucap dokter

KAMU SEDANG MEMBACA
Aswa
General Fiction*Jangan lupa follow dulu yah sebelum baca 🥰 semoga suka ya dengan cerita-cerita saya 😇 kalau ada kritik dan saran boleh di tulis di komentar 😇🙏 terimakasih ya 🥰 ****** Berawal dari keinginan dua gadis yang ingin merubah nasip m...