12

1K 132 0
                                    

Sasuke memandangi gedung-gedung kota dari jendela ruangannya. Wajahnya terlihat sangat datar dan dingin sekarang. Juugo yang melihat itu tahu, bahwa atasannya itu masih kesal karena perihal rapat tadi.

Juugo akhirnya memilih keluar dari ruangan bosnya itu dan membiarkan bosnya itu menenangkan dirinya.

Sasuke masih memasang ekspresi wajah kaku itu sampai suara pintu tertutup yang menandakan bahwa juugo telah pergi. Setelah tahu tidak ada di siapapun lagi diruangannya selain dirinya, dia langsung membenturkan kepalanya ke kaca didepannya. Apa dia sudah gila? Kenapa dia melakukan hal seperti itu saat rapat tadi? Dia masih mengingat bagaimana wajah sakura dan sasori memandangnya dengan jengkel. Sejujurnya dia merasa sangat malu sekarang. Dia tahu, yang dilakukannya itu sangat kekanak-kanakkan. Namun, saat melihat wajah sakura yang terlihat sangat tenang, entah kenapa dia sedikit tidak terima dan langsung tidak bisa mengendalikan dirinya.

BRUK

Suara pintu yang terbuka atau lebih tepatnya didobrak membuat sasuke langsung menghentikan acara membenturkan kepalanya dan kembali memasang ekspresi datar di wajahnya. Dia membalikkan badannya untuk melihat orang gila mana yang sudah seenaknya menggebrak pintu ruangannya. Ternyata itu adalah naruto. Sahabat pirangnya itu memang tidak berubah, dia masih menyebalkan dan seenaknya.

"Oy teme! Aku kesini ingin memberikan undangan pertunanganku denganmu!" Pemuda itu melemparkan sebuah undangan yang desainnya terlihat sangat elegan ke meja kerja sasuke lalu merebahkan dirinya di sofa ruangan bungsu uchiha itu.

"Hei, kau pikir ini rumahmu?" Sasuke mengatakan itu sambil memungut undangan yang diberikan oleh naruto. Dia lumayan kaget saat melihat marga dari calon tunangan pria jabrik itu. Hyuuga? Sama seperti uchiha, hyuuga itu kan klannya kaum elit? Maksud sasuke, uzumaki juga termasuk klan yang memiliki reputasi tinggi. Namun, klan hyuuga itu adalah  klan yang termasuk dalam salah satu golongan bangsawan. Bagaimana bisa keturunan bangsawan mau dengan pria urakan macam naruto?

"Kenapa ekspresimu menjengkelkan begitu teme?!" Seru naruto, entah kenapa pria pirang itu terlihat sangat kesal sekarang."Tidak apa-apa. Aku hanya heran saja kenapa keturunan bangsawan-"

"-Mau menikah dengan pria urakan sepertiku?" Sasuke merasa kagum kepada naruto sekarang, tumben pria ini cepat tanggap. Sepertinya dia salah, naruto sudah menjadi lebih pintar dari tujuh tahun yang lalu.

"Wah bagaimana kau bisa tahu?" Wajah naruto tambah merengut saat mendapat respon seperti itu dari sasuke. "Kau orang yang ketiga yang mengatakan itu kepadaku hari ini." Mendengar itu, sasuke lumayan terkejut karena ada orang yang memiliki pemikiran yang sama seperti dirinya.

"Pertama sai, kedua shikamaru, dan ketiga adalah kau." Sasuke terkekeh mendengar itu. Sai dan shikamaru. Saat mendengar nama sai, dia tidak akan heran kalau sai akan mengatakan itu kepada naruto. Karena dia ingat kalau pria itu adalah orang yang ceplas ceplos dalam berbicara. Tapi kalau shikamaru, biasanya dia tidak akan memedulikan hal itu namun sepertinya perkiraan sasuke salah. Sai dan shikamaru adalah teman sasuke dan naruto saat sma. Bagaimana kabar mereka sekarang?

Naruto yang tadinya merebahkan dirinya di sofa, sekarang langsung mendudukkan dirinya. Pria itu terlihat seolah baru saja mengingat sesuatu. "Oh ya teme! Aku baru ingat loh kalau alumni SMA kita akan mengadakan pesta reuni. Kau datang kan? Dan di pesta itu kita harus membawa pasangan kita masing-masing!" Pria itu terdengar bersemangat.

Sasuke seketika langsung tenggelam kedalam pikirannya. Dia sangat malas untuk datang kesana. Siapa yang akan  dirinya temui di pesta itu? Naruto? Pria itu bahkan akan muncul dengan sendirinya di depannya tanpa harus ikut acara reuni dulu. Sai dan shikamaru? Menurut pengalaman sasuke saat mereka berteman di sma, dua orang itu sama-sama benci hal merepotkan jadi mereka tidak akan kesana.

Why Break Up?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang